Chapter 25. To The Belly Of The Beast

1.5K 77 8
                                    

"sekarang pilihlah,Neil.Aku atau dia.Salah satu dari kami harus pergi dari sini!!" Ancam Cryska sambil menatap tajam Neil

Claire dan yang lain sontak ikut memandang ke arah Neil dengan tatapan yang seakan-akan meminta keputusannya.Sementara itu,Neil tak bisa berkata apa-apa lagi.Saat ini ia telah sampai pada titik dimana ia harus memilih untuk mempertahankan temannya atau memaafkan musuhnya.

Neil sedikit melangkah menjauh dari tatapan yang mengarah padanya. "Err...tidak bisakah kita selesaikan ini dengan kepala dingin" ucap Neil sambil mencoba mencairkan suasana dengan senyuman terpaksa diwajahnya

Tapi usaha Neil itu dibalas dengan sikap dingin dari teman-temannya sendiri.Sementara itu,Lucy mencoba untuk tak terlihat menikmati penderitaan Neil saat ini.Tapi kebiasaan buruknya membuatnya tak bisa menyembunyikan senyuman di wajahnya.

Di tengah-tengah suasana itu,Anna terlihat ragu mengambil keputusannya harus membela Neil atau tidak.Di satu sisi ia ingin membelanya,tapi di sisi lain ia tak ingin Lucy bergabung.Dilema dipikirannya itu terus mengganggunya sampai ia tidak bisa berpikir sama sekali.

"Kalian semua tak mengerti.Selama ini Lucy hanya mengikuti apa yang Eric perintahkan.Itu bukan keinginannya!" Ucap Neil

"Jangan bodoh,Neil!" Balas Claire tiba-tiba. "Kita semua tahu bagaimana sikap Lucy yang sebenarnya.Dia brutal,tak berbelas kasih,dan hanya memikirkan kesenangannya sendiri.Orang seperti dia tak pantas kau bela,Neil!!" Lanjutnya agak membentak

Neil menelan ludahnya.Ia merasa semakin ia membela Lucy,semakin pula teman-temannya menjauh darinya. "Claire...kau juga"

"Claire benar,Neil.Apa kau lupa apa yang Lucy lakukan pada Alesia!?.Kenapa kau masih bisa memaafkannya setelah semua yang ia lakukan?!!" Sela Sesilia angkat bicara

"Neil,bukalah matamu.Kau pikir sudah berapa orang yang kehilangan nyawa mereka karena rencana jahatnya.Alexander...Minerva...semua orang yang kami kenal lenyap karena dia dan Eric!.Dan sekarang disaat kau punya kesempatan untuk membalaskan dendam mereka,kau malah membiarkannya hidup?!!" Pekik Jeremy geram

Neil mundur beberapa langkah.Ia benar-benar tak bisa mempercayai semua ini.Satu persatu orang-orang yang dikenalnya berpaling melawannya.Bahkan Claire yang merupakan orang terdekatnya.Apa mungkin keputusan yang ia ambil itu salah?.Apa ia salah karena berpikir semua orang berhak mendapatkan kesempatan?.

Neil mengepalkan tangannya.Ia telah bertekad.Ia tak boleh membiarkan teman-temannya melakukan kesalahan seperti yang ia lakukan. "Lalu apa setelah kalian membalaskan dendam kalian,orang-orang itu akan hidup kembali?!...Tidak!.Itulah kenapa aku tak ingin kalian menyia-nyiakan hidup kalian seperti ini!" Ucap Neil

"Hmph...paling tidak Lucy mendapatkan hukuman yang sepantasnya ia dapatkan" ujar Cryska

Neil kembali menoleh ke arah Cryska. "Aku akan pastikan Lucy mendapatkan hukuman untuk menebus semua kesalahannya.Tapi bukan seperti ini dan bukan oleh kalian" balas Neil

"Lalu kau ingin kami bagaimana,huh?!.Kau ingin kami memaafkannya atas semua yang pernah ia lakukan!.Maaf saja,Neil.Tidak semua orang bisa sepertimu!" Ujar Ryner tak kalah

Neil mulai kewalahan.Satu per satu temannya mulai menentangnya.Tapi kemudian,Ren tiba-tiba melipat tangannya sambil menghela napas panjang. "Aku heran denganmu,Neil.Aku tidak tahu lagi harus menganggapmu orang baik atau orang bodoh.Kau begitu bersikeras melindungi musuhmu dari teman-temanmu sendiri.Sebenarnya apa yang kau harapkan darinya?" Tanya Ren

Neil diam tak menjawab.Sesaat ia melihat ke arah Lucy.Ekspresi di wajahnya tampak tenang seperti tak ada masalah.Padalah semua orang disekitarnya sangat ingin memenggal kepalanya saat ini.

Dragon Slayer : The End Of legend (book 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang