"Ayo kita mulai!" Thorn melipat kedua tangannya dan seketika api hitam kembali menyembur keluar dari tanah.
Neil melompat kesana-kemari menghindari jilatan api hitam itu.Tapi tidak seperti sebelumnya,api hitam Thorn terasa lebih cepat dan lebih ganas dari sebelumnya.Mata Neil sudah tidak dapat lagi melihat kedatangan api-api itu.
"Ada apa Neil?.Apa hanya segini kemampuanmu?" ledek Thorn
Neil tak membalas dan terus berlari menjaga jarak aman.Daerah sekitarnya sudah seperti ladang ranjau yang siap meledak kapanpun.Tapi selama Neil berhati-hati kurasa semuanya akan baik-baik saja.Itulah yang Neil kira sampai tiba-tiba ia membuat langkah yang salah.Tempatnya berpijak mendadak menyemburkan api hitam dari dalam tanah.
Neil berguling menghindar,tapi api hitam itu berhasil membakar ujung lengan baju Neil.Dengan cepat,langsung saja Neil merobek bagian bajunya yang terbakar sebelum mengenai kulitnya.
"Huft...hampir saja" ucap Neil sambil mengatur napasnya yang terengah-engah. "Dia kuat.Aku sama sekali tidak bisa melihat dari mana api hitam itu akan muncul.Kalau begini,aku tidak akan pernah bisa merebut ikat kepala itu" pikir Neil
"Kenapa Neil?..apa kau ingin menyerah?" tanya Thorn
"Hmph...mana mungkin" balas Neil tersenyum kecil. "Aku hanya sedang berpikir bagaimana cara memenangkan permainan ini" sambungnya
"Hmm...begitu.Jadi apa kau sudah menemukan caranya?"
"Belum.Aku tidak bisa memprediksikan kapan dan dimana api hitam itu akan muncul.Dan aku yakin kau belum sepenuhnya serius melawanku" ujar Neil
"Kau terlalu bergantung pada indra penglihatanmu.Jika kau ingin mengalahkanku,kau harus melatih indra mu yang lain.Sekarang aku ingin kau menutup matamu" perintah Thorn
"Tapi jika aku menutup mata,bagaimana aku bisa melihat serangan yang datang darimu?"
"Jangan banyak tanya dan lakukan saja" omel Thorn
Neil menghela napas mengalah dan menutup matanya rapat-rapat.
"Sudah.Sekarang apa?" tanya Neil
"Ikuti instruksi yang ku beritahukan padamu.Rasakan getaran ditanah dan perubahan suhu di sekitarmu.Dengarkan dengan teliti suara api yang berkobar di dalam tanah.Jika kau bisa melakukan itu,kau bisa mendapatkan ikat kepalaku meski dengan mata tertutup" jelas Thorn
Neil menarik napasnya dan mengikuti semua yang di instruksikan Thorn.Neil merasakan getaran,suhu,dan suara disekitarnya.Perlahan-lahan,Neil mengasah indra selain penglihatannya.
Sesaat kemudian,Thorn membuka telapak tangannya.Seketika itu juga,bola api hitam muncul ditangannya. "Baiklah Neil.Aku akan menembakkan bola api padamu.Cobalah untuk menghindar tanpa membuka matamu"
"Eh...tunggu!!" Secara reflek,Neil membuka kedua matanya.Tapi Thorn sudah melesatkan bola api ditangannya.Neil sontak langsung berguling menghindar dari bola api itu.
"Hei,apa kau mencoba membunuhku?!!" ucap Neil emosi
"Kenapa kau membuka matamu?" balas Thorn datar
"Aku tidak bisa melakukannya"
"Sekali lagi!" Thorn mengangkat satu tangannya ke atas.Seketika,beberapa bola api muncul dan melesat mengincar Neil.Neil mengelak dengan bersalto kebelakang.Tapi begitu kakinya menyentuh tanah,api hitam menyembur dari bawah dan membakar kaki kiri Neil.
Neil menjerit sambil menggulingkan tubuhnya di atas pasir.Tapi api hitam itu tak juga padam.Sampai akhirnya Thorn menjentikkan jarinya dan api yang membakar Neil tiba-tiba padam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dragon Slayer : The End Of legend (book 2)
FantasySequel dari Dragon Slayer : Rise Of The Undead Dragon 4 tahun telah berlalu sejak serangan Deadly Serpent di Alesia.Kematian Albert yang tiba-tiba merupakan pukulan keras bagi Claire,Myra,dan Cryska.Ditambah lagi dengan hilangnya Neil semakin memper...