Mata indah itu terbuka mencoba membiasakan cahaya yang masuk ke dalam pengihatan nya.Mengerjapkan mata nya sesekali sebelum mengedarkan pandangan nya ke seluruh ruangan itu.Ada tirai besar nan tinggi sebagai penghalang cahaya matahari masuk, di sebelahnya ada rak buku dan juga beberapa sofa besar dan empuk.
Mendudukkan dirinya,melirik pemuda yang beberapa hari berurusan terus dengan nya,tengah tertidur pulas dengan posisi duduk di atas sebuah kursi dan kepalanya di rebahkan di ujung kasur.Tangan dengan jemari lentik itu terangkat guna mengusap kepala pemuda berandal yang tertidur pulas.
Jungkook bergerak kecil ketika di rasa elusan di kepalanya, mukutnya terbuka dan bergumam kecil dalam tidurnya,"Ma.. Eom.. ma.. ma..," Taehyung menarik tangan nya segera, menatap Jungkook dengan tatapan sendu sulit diartikan.Dalam benaknya bertanya-tanya sambil menatap Jungkook lekat.
CKLEK!
Pintu kamar itu terbuka, terlihat namja tinggi dengan bocah yang semalam merecoki Taehyung,sebut saja Jeno Lee, mengintip dari luar kamar itu,"Taehyungie hyung!"
Taehyung yang mendengar suara Jeno pun tersenyum, melambaikan tangan nya dan balas menyapa Jeno,"Hai,Nono!" Jeno dan namja tinggi itu masuk, terlihat semburat merah samar di pipi Jeno, manis.
"Hai,Taehyung!" sapa namja berbadan tinggi itu.
"Eum,haloo..."
"Aha, perkenalkan nama ku Seokjin, Kim Seokjin,kau bisa memanggil ku hyung.Aku yang merawat dan membesarkan manusia-manusia dirumah ini."ucap Seokjin memperkenalkan dirinya pada Taehyung.
Jeno yang mendengar ucapan Seokjin mengerutkan dahinya,"Tentu saja manusia,huh!"
Baik Taehyung dan Seokjin terkekeh kecil,"Iya-iya manusia manis." ucap Taehyung menggoda Jeno. Dan lagi-lagi pipi Jeno bersemu merah.Sudah seperti anak gadis di goda preman jalan saja.
"Taehyungie hyung jahat sekalii!"rengek Jeno.
Taehyung hanya tertawa kecil. "Apa si kelinci besar ini belum bangun?" tanya Seokjin melihat Jungkook yang masih tidur dengan posisi duduk di kursi itu.
Taehyung mengangguk kecil,"Sepertinya tidurnya pulas sekali,hyung."
"Ya wajar saja," gumam Seokjin pelan. "Oh iya, Jeno bisakah kau menyiapkan sarapan untuk Taehyung?" tanya Seokjin.
"Eh-eh.. tidak apa hyung, tae akan langsung pulang kok ini. Tidak perlu repot-repot hyung!"ucap Taehyung merasa tidak enak dan merepotkan.
"Tidak terima penolakan, Jeno gih siapin makanan buat Taehyung."
Jeno mengangguk antusias,"Baikk lahh! Tunggu ya!" Pemuda manis dengan perawakan ceria itu langsung berlari keluar untuk menyiapkan sarapan bagi Taehyung. "Jangan lari-lari kecil!!!" teriak Seokjin diselingi kekehan kecilnya.
Seokjin kembali menatap Taehyung, melangkah menuju sisi kasur satunya dan duduk di atas kasur itu, menatap Taehyung dengan lekat dan yang di tatap merasa semakin gugup,"Ada apa hyung?"
"Tae, apa kau mempunyai riwayat sakit? Atau sakit keturunan?"
Wajah Taehyung memucat,"E-eoh? Penyakit keturunan? Emangnya tae kenapa? Tae sakit?" suara Taehyung terdengar sangat panik.
Seokjin tersenyum,"Tidak-tidak taetae.Bukan penyakit berat. Tapi hanya daya tahan tubuh mu yang kurang baik, apakah di keluarga mu ada yang seperti ini juga?"
Taehyung menundukkan kepalanya lesu,"Tidak, cuma tae yang seperti ini di keluarga taetae. hehe.." kekehan kecil Taehyung membuat Seokjin merasa sedih.
Tangan besar Seokjin mengusap lengan Taehyung," Keluarga dimana? Apa mereka ada di rumah?"
"Um, yea.Dirumah... jauh" gumam Taehyung.
"Jauh? Seberapa jauh?" tanya Seokjin dengan pelan.
"Jauh, di Daegu. Tinggal nya sama kakak juga... Tae jadi kangen merekaa."
"Loh di Daegu? Kalian tidak tinggal bareng?" Taehyung menggeleng kecil,"Tidak, tae mau mandiri dan ingin sekolah di sini sedangkan orang tua taetae gak bisa ikut soalnya kerjaan mereka disana gak bisa ditinggal."
Seokjin berdehem pelan,"Begitu ya, terus tae sudah pernah periksa ke dokter?"
"Periksa? Eum belum. Hyung.. apa taetae sakit? Sakit nya parah sekali?"
"Bukan begitu tae, kamu tidak sakit parah.Kan tadi hyung sudah bilang kalau imunitas tubuh tae lemah. Nah sebenarnya Hyung ingin ajak Tae buat periksa kesehatan dan tubuh dengan teratur biar tetep baik terus badan nya!" jelas Seokjin sebaik mungkin agar tidak membuat Taehyung panik lagi.
Taehyung bergumam-gumam kecil,"Uh.. iya deh nanti tae akan rajin periksa, tapi periksa nya sama Jin hyung kan??" tanya Taehyung menatap Jin yang hanya tersenyum padanya.
"Tentu saja! Hyung akan merawat tae dan periksa badan taetae!" ucap Jin senang sambil menepuk- nepuk kepala si manis dengan pelan.
Tok Tok!!
"Masuk!"
"Hellow! Nono bawa mam untuk Taehyungie hyung!" ucap Jeno sembari membawa nampan berisi sarapan untuk Taehyung.
Taehyung menerima nampan itu dengan senang hati,"Terima kasih Nono!"
Jeno mengangguk antusias. "Nah, Ayo kita keluar Nono, masih ada kerjaan yang harus di urus!"
"Eh tapi tapi, Taehyungie hyung gimana?" tanya Jeno yang masih ingin berlama-lama tinggal di ruangan itu bersama Taehyung.
Seokjin terkekeh kecil,"Biarkan Taehyung makan dengan tenang oke? Lagipula dia butuh waktu juga, paham kecil?"
Jeno hanya cemberut dan menundukkan kepalanya lemas,"Huuh! Tapi nanti abis selesai kerjaan nya boleh main sama Taehyungie hyung lagi kan?!!"
"Ne nee~ sudah ayo pergi, Tae hyung dan Jeno pergi ke bawah ya? Kalau ada apa-apa kau bisa bangunkan kelinci itu oke?" sambil dagu Jin mengarah pada Jungkook.
Taehyung hanya tersenyum canggung,"Y-ya, terimakasih ya hyung dan Jenoo!"
Jin dan Jeno pun keluar dari kamar milik Jungkook, meninggalkan Taehyung yang meremas nampan berisi sarapan di depan nya,"Uuh.. kangen kakak, buna ayah juga :(" gumamnya pelan sebelum melahap sarapan nya dengan perlahan.
'Taetae harus di periksa?'
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐄𝐑𝐀𝐍𝐃𝐀𝐋 𝐌𝐀𝐍𝐉𝐀 [Kookv]
FanfictionJJK x KTH Berandal yang hanya menurut pada pemuda manis bernama Taehyung.