Taehyung merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya, mereka sudah sampai di gedung apart sekitar 30 menit yang lalu dan kembali ke kamar masing-masing.
Taehyung mengambil ponselnya yang ternyata mati total, kehabisan daya. Segera menghubungkan ponsel itu dengan pengisi daya, ia ingin segera menghidupkan ponsel itu dan menghubungi kedua orang tuanya di Daegu.
"Apakah aku harus menceritakan hal tadi pada buna?" gumam Taehyung mengusak-usak rambutnya.
Menghela nafas sebelum menutup mata cantik nya itu,"Nanti sajalah..."
Sementara itu,
Jungkook baru saja selesai mandi dan mengganti pakaian nya, berjalan ke arah ruang tamu dan berkaca, melihat pantulan dirinya di dalam cermin itu,menyugar rambutnya ke belakang.Teringat kembali ucapan Taehyung yang kemarin-kemarin,"Sepertinya aku harus memotong rambut panjang ini."
Berjalan menuju sofa dan mendudukkan dirinya di sana, menghidupkan TV sekedar untuk mendengar suara-suara yang keluar dari sana agar ruangan itu tidak terlalu sepi.Padahal TV pun tidak di tonton.
Mata Jungkook sesekali berkedip-kedip pelan, sepertinya anak itu juga merasa ngantuk.Baru saja akan menyelami alam mimpi, terdengar bunyi bel apart Jungkook,"Ck siapa yang mampi disiang hari begini?" gumamnya seraya menguap.Berjalan ke arah pintu dan mengintip dari dalam, terlihat belahan dada seorang wanita yang tidak tertutup sepenuhnya.
Bel di tekan lagi,"Aduh, berisik."
Jungkook membuka pintu, dan
GREP!
"Kau pindah kesini tanpa memberitahu ku eung~" rengekan wanita itu membuat Jungkook merinding,mendorong bahu yang terekspos itu untuk menjauh,"Menyingkirlah, kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi!"seru Jungkook.
Wanita itu berdecak kesal,"Meskipun kita sudah lama putus tapi kau tetap milikku Jeon Jungkook! Lagian keluarga kita juga sudah saling kenal."
Jungkook menghela nafasnya kasar,"Itu sudah satu tahun yang lalu, sekarang keluarga ku bahkan tak menganggap mu pernah ada."
"Astaga Jungkook, aku tau kau masih menyukai ku dan menyayangi ku bukan? Meskipun keluarga ku tak menganggap ku, tapi kau dan aku tetap bisa bersama walaupun mereka tak menyetujui."
Kepala Jungkook rasanya memanas,tangan nya mengepal keras ingin sekali memusnahkan wanita di depan nya ini.
"Pergi lah." suara Jungkook terdengar sangat geram.
Wanita itu membuat wajah yang sangat menyebalkan, bersikap cuek seakan tak mendengar ucapan Jungkook.Wanita itu melangkah ingin memasuki apart Jungkook tapi tangan nya tertarik membuat gerakan nya tertahan.
"Apa-apaan?!"
Pelaku penarikan tangan wanita itu menatap sinis, mata kucing itu menyipit terlihat mengintimidasi,berjalan dan berdiri di depan badan Jungkook,"Bukan kah, dia sudah menyuruhmu pergi?"suara nya terdengar sinis.
Raut wajah yang sinis itu lebih menakutkan dari raut wajah sinis wanita itu,"Siapa kau?"
"Pergi, jangan membuat keributan disini, bu."
Wanita itu terlihat kaget,"Apa kau bilang?! Bu? Bu? Kau kira aku sudah tua?!" bentaknya marah,wajah wanita itu sudah sangat merah, ntah itu karena marah atau malu.Baru kali ini ada orang yang menghina nya seperti ini.Sungguh menyebalkan.
"Ya, bu silahkan pergi.Kau sungguh berisik." ulangnya lagi.
Jungkook terdiam,Taehyung ada di depan nya, aura yang keluar dari Taehyung juga berbeda.
"Kau ini, bangsat!"
Seru wanita itu membuat Jungkook membulatkan matanya, berani sekali.
Tangan si wanita dengan baju kekurangan bahan itu terangkat dan terayun guna memukul Taehyung.Tapi lagi-lagi gerakan nya di hentikan,kini oleh Jungkook,"Selain kelakuan,sikap,mulutmu juga buruk."
Taehyung sendiri hanya diam, memperhatikan wanita di depan nya ini dari atas sampai bawah,"Dan pakaian mu yang kekurangan bahan itu membuat orang sakit mata, kenapa tidak sekalian telanjang saja?" ucapan frontal dari Taehyung sanggup membuat wanita itu menggila dan Jungkook , pemuda berandal itu tersenyum sinis.
Tidak diduga ternyata Taehyung juga bisa menjadi seperti ini?Menarik.
Jungkook hendak melepaskan tangan si wanita itu tapi Taehyung menahan nya,"Nama mu?"
"Untuk apa kau tau, bangsat?!"
"Ckckck mulut mu ini..." tangan Taehyung terangkat menyentuh pipi si wanita itu dan secara tiba-tiba mencengkram rahang nya,"Aku tanya siapa namamu,bu?"
Jungkook lagi-lagi terpesona, Taehyung yang seperti ini, jadi semakin menawan.
"K-key..keyla." ucap wanita itu-Keyla dengan susah karena rahangnya masih di cengkram.
"Baiklah bu Keyla,saat nya kau pergi. Kookie lepas aja tangan nya dia mau pergi." ucap Taehyung dengan suara pelan saat berbicara pada Jungkook.
Jungkook menurut, segera melepaskan tangan keyla dan beralih merengkuh pinggang Taehyung membuat Taehyung sedikit terkejut,sedangkan Keyla? Dia meneguk ludah nya kasar, rahangnya memerah dan segera lari dari sana, tapi sebelum itu kyla sempat mengancam Taehyung,"Kau akan merasakan akibatnya karena telah merebut milik ku!"
Setelah itu koridor apart itu hening, Taehyung segera melepaskan tangan Jungkook yang masih melingkar di pinggangnya.
"Aku membantu mu, karena kemarin kau juga membantuku. Bukan karena apa-apa!" seru Taehyung dengan pipi yang sedikit memerah.
Jungkook berdecih pelan,"Masa ? Atau kau tidak tahan saat melihat wanita itu memelukku?"
Tunggu bagaimana Jungkook tau bahwa Taehyung sedari tadi melihat semua nya?
"Ya aku tentu saja aku tau."
Taehyung mendecak kesal,"Bukan karena itu berandal! Aku.. aku memang berniat menolongmu karena kau sudah menolongku."
"Tapi aku kan tidak minta.Bilang saja kau memang cemburu, iya kan?"
Taehyung menggigit bibir bawahnya geram, mencubit lengan atas Jungkook dengan kuat, melampiaskan kekesalan nya,"Tidak!Huh!"
Jungkook sama sekali tidak merasakan sakit apa-apa tapi rasanya hidungnya mengeluarkan darah segar.
Taehyung yang melihat itu tentu saja khawatir,"Kook? Kookie? Kau tidak apa-apa kan?"
Taehyung menggunakan lengan baju nya yang panjang untuk membersihkan darah yang masih mengalir dari hidung Jungkook."Ishh Jungkook kenapa?" ucapnya khawatir.
"Ckckckck lihat dua orang yang bermesraan di depan pintu ini..."
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐄𝐑𝐀𝐍𝐃𝐀𝐋 𝐌𝐀𝐍𝐉𝐀 [Kookv]
FanfictionJJK x KTH Berandal yang hanya menurut pada pemuda manis bernama Taehyung.