31

6.4K 604 3
                                    

"Hyung~ apa taehyungie hyung akan baik-baik saja?" ucap pemuda manis yang kini tengah di dekap oleh pacar nya sendiri di atas kasur besar milik mereka.

Entah sudah yang keberapa kalinya Jeno bertanya hal seperti ini,"Sayang, Taehyung akan baik-baik saja. Percaya lah pada ku."

"Tapi-" ucapan Jeno yang tampak masih sangat khawatir terhenti.

"Sudah babe, ini sudah larut waktunya tidur. Stop memikirkan Taehyung sayang, dia akan baik baik saja bersama si kelinci berotot itu." jelas Mark yang kini mengelus-elus punggung pacarnya dengan pelan.

"Hah.. Jeno khawatir.. Bagaimana jika Jungkookie Hyung tidak tau menjaga nya? Bagaimana jika Taehyungie Hyung semakin sakit.." gumam pemuda manis itu penuh kekhawatiran.

Mark mendengus, sedikit kesal karena pacar kecilnya yang manis ini tetus-terusan mengkhawatirkan Taehyung, bukan nya apa-apa tapi Jeno tidak pernah sepanik ini, sekhawatir ini pada orang baru. Apa Taehyung punya daya tarik dan pikat sebesar itu?

Jeno sepertinya menyadari raut kesal pacar nya, ia segera mempererat pelukan nya dan mendusel di dada Mark dengan manja,"Eung... i'm sorry hyungie :(" gumam Jeno kecil sambil mendusel-dusel terus di dada bidang pacarnya.

Jeno tau pacarnya yang sangat posesif ini sedang kesal, tentu saja karena dia dari tadi membicarakan tentang Taehyung. Jeno tau Mark sudah sangat kesal tapi ia juga tau bahwa pacarnya tidak akan memberi tau bahwa dia kesal dan berakhir berdiaman selama dua minggu atau bisa lebih. Karena Mark tidak pernah membicarakan perasaan nya secara gamblang. Mark akan menyembunyikan perasaan nya walau itu tetap terlihat jelas dari perilaku dan raut wajahnya.

Jeno melingkarkan tangan nya di leher Mark, mulai mengecupi leher Mark dengan lembut dan membisikkan kata maaf beberapa kali.

Mark yang selalu suka akan perlakuan Jeno yang lembut tidak bisa menolak permintaan maaf pacar manisnya itu,"Aku tidak marah.."

Jeno tersenyum tipis, lanjut mencium lagi leher Mark sampai ke telinga pacarnya,"Yeah, I know hyung, you must be jealous right?"

"Jealous? Who? Me? To whom?" tanya Mark pura-pura tidak tau.

"Ya, kau! Kau cemburu sama Taehyungie Hyung kan? aku dari tadi membicarakan dan mengkhawatirkan nya dan itu membuat mu cemburu. Aku tau itu hyungie!" ucap Jeno kini sudah berhenti mengecupi leher pacarnya.

Mark sedikit cemberut, menarik Jeno semakin dalam untuk dia dekap,"Maaf.. Apa aku bertingkah kekanakan?"

Jeno terkekeh kecil, "Ah.. pacar ku manis sekali sih! Kau tidak salah hyung, tidak.. Maafkan aku okay? Maaf tapi benar aku sangat khawatir pada Taehyungie Hyung. Tapi aku lebih khawatir dengan pacar kuu ini. Jeno takut pacar Jeno marah dan berakhir mendiami Jeno dengan sangat lama.." jelas Jeno.

Mark tertawa kecil,"Haha aku tidak marah sayang, aku hanya bingung dengan mu.. Kenapa kau bisa sekhawatir ini dengan Taehyung yang notabenenya hanyalah orang baru yang belum kau kenal dengan baik," tanya Mark.

"Eum.. Ya aku juga tidak tau kenapa, tapi Taehyungie hyung adalah orang yang terlihat apa ya.. eum baik, dia juga manis, lucu, tampan dan cantik ada di dalam dirinya! Dia berbeda dari orang-orang itu hyung." ucap Jeno menjelaskan dengan raut bingungnya juga.

Mark menghela nafas, mengusap-usap pipi Jeno yang terasa sangat halus di telapak tangan nya,"Kau seharusnya bercermin babe! Kau juga tak kalah manis, lucu, menggemaskan, cantik dan tampan bersatu di dalam diri mu babe! Tidak ada yang dapat mengalahkan keindahan mu Jeno.."

Sekali lagi Jeno di buat terdiam, Mark selalu tau cara menyenangkan hatinya,"Ish.. dasar bucin!"

"Tentu saja bayi? Bucinnya ke Lee Jeno doang tuh."

"Iish!" Jeno kembali membenamkan wajahnya di dada bidang Mark, ia yakin pipinya pasti memerah karena ucapan Mark tadi.

Mark hanya bisa tertawa menahan gemas kepada pacarnya ini. Kenapa sih gemas sekali, manis sekali, lucu sekali pacar nya ini?

Aduh aduh pak Mark kamu itu bucin sekali yy-cB.

Suka suka saya ya:)-Mark Lee.

Di lain tempat,

"Hyung! Bagaimana? Apa dia akan sembuh?" tanya Jungkook dengan khawatir pada Namjoon.

Jujur saja, Jungkook dari tadi tidak bisa diam, dia terus saja khawatir dan panik melihat Taehyung yang terbaring di atas kasurnya dengan peluh membasahi sekujur badan anak itu. Jangan lupakan badan nya yang panas sekali.

"Kook, tenanglah. Aku tidak tau tentang ini. Aku bukan ahlinya dalam memeriksa orang sakit. Kita sebaiknya menunggu Seokjin saja ya?" jawab Namjoon yang melihat bagaimana khawatir nya seorang Jeon Jungkook pada pemuda manis yang terbaring di atas kasur king size itu.

"Yeah, baik baik.. Apa dia masih lama?" tanya Jungkook, memperhatikan jam di kamar itu sembari duduk di sebelah Taehyung.

Namjoon menggeleng,"Tidak, sebentar lagi ia akan datang. Dia sudah akan sampai."

"Ah, Baiklah."

Menunggu sebentar lagi kan? sebentar lagi saja kan? Taehyung tidak akan apa-apa kan? Tidak akan terjadi apa apa kan padanya? Taehyung akan sembuh kan? Tidak akan seperti ini lagi kan? Seokjin hyung akan segera tiba kan?

Begitulah kira-kira isi pikiran Jungkook sekarang. Matanya menatap gelisah Taehyung yang terbaring di kasur itu.

Namjoon menepuk pundak Jungkook,"Stop kook, jangan khawatir," Namjoon tau Jungkook tengah khawatir, sangat khawatir malah. makanya ia mencoba untuk membuat Jungkook tenang.

"Hyung aku-"

"Yeah, tenanglah. aku tau bagaimana perasaan mu kook."

"Ya, baik hyung.."


















TBC.

Ga tau pengen nulis MarkNo nya agak panjang, meskipun aku ga terlau paham tentabg mereka. Jadi ya cuma gitu doang hehe.

Oh iya tetap jaga kesehatan dan ikuti prokes okeyy!!!
paipaii~

𝐁𝐄𝐑𝐀𝐍𝐃𝐀𝐋 𝐌𝐀𝐍𝐉𝐀 [Kookv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang