32

7K 693 24
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 11 lewat 15 menit, diluar langit sangat gelap tentu saja karena ini sudah malam.

Seorang laki-laki bertubuh tegap dan memiliki bahu lebar masuk ke dalam salah satu kamar besar, melangkah perlahan tanpa menghiraukan dua pasang mata yang kini tengah memperhatikan nya.

Fokus nya hanya pada pemuda manis yang tengah tertidur dengan bergerak tak nyaman di atas kasur king size itu.

Dengan segera ia mengambil peralatan nya guna memeriksa keadaan pemuda manis itu, tangan nya ia letakkan pada kening pemuda itu dan langsung menarik kembali dengan cepat karena merasakan panas yang bersentuhan dengan kulit tangan nya.

"Panas sekali... Dia demam dan berkeringat dingin seperti ini." gumamnya.

Tangan nya yang besar kini turun merambat ke bagian perut dari pemuda yang kini mengerang gelisah dalam tidurnya,"Hm.. Sudah kuduga." gumam nya lagi ketika selesai memeriksa.

"Ambilkan aku dua handuk kering yang bersih, jangan lupa air dingin di baskom kecil." perintahnya dan langsung di turuti oleh salah satu orang yang berada disana.

Helaan nafas terdengar setelah pintu kamar tertutup agak keras,"Tak bisakah anak itu pelan-pelan?" tanya namja berbahu lebar itu dengan kesal.

Namjoon, yang dari tadi ikut memperhatikan hanya bisa terkekeh kecil,"Maklumi saja Jin hyung. Dia sedang ingin menyelamatkan si manis itu."

Jin, Seokjin Kim, namja yang memeriksa Taehyung tadi mendesah pelan,"Jadi ini? Si manis?"

"Ya, Seperti yang kau lihat. Bukan kah dia manis?"

Jin mengamati kembali wajah pemuda manis yang tengah tertidur dengan gerakan gelisah itu,"yah jika dilihat-lihat ternyata anak ini manis juga bahkan manis sekali. Dimana Jungkook menemukan anak manis ini?"

"Itu adalah Taehyung, Kim Taehyung, dia teman sekelas Jungkook yang baru dan dialah yang berani menegur Jungkook bahkan memarahi anak berandalan itu." jawab Namjoon.

Jin nampak terkejut,"Benarkah? anak ini mampu menegur dan memarahi Jungkook? Apa dia tidak merasa takut.."

Namjoon menggeleng,"Tidak, malah dia terlihat sangat berani sekali pada Jungkook. Padahal tidak ada yang pernah memarahi Jungkook kecuali orang tuanya.."

"Aku tau Joon, dan kenapa anak ini bisa ada disini?"

"Jungkook yang membawa nya, awalnya anak itu dalam keadaan tertidur. Kau mencium bau alkohol kan darinya? Apa mungkin pemuda manis itu.. bekerja di tempat seperti it-"

Ucapan Namjoon terhenti ketika terdengar suara dobrakan pintu yang sangat kuat, pelakunya ya pasti Jeon Jungkook. Mata anak itu memerah tajam. Wajahnya menahan kesal dan amarah.

"Jaga ucapan mu, Tuan Kim!" sentak nya.

Namjoon meneguk ludahnya kasar, keringat dingin keluar dari ujung pelipisnya, Jungkook menyeramkan sekali saat ini.

PLAK!

"Aduh! Apa-apaan!"

"Apa apa? Kau mau memukul ku? Kau berani ha?! Kenapa kau berbuat keributan Jungkook? Disini ada yang sakit dan kau malah berisik?!" ucap Jin marah dengan suara sedikit tertahan agar tidak membuat keributan.

Jungkook langsung menurunkan kepalan tangan nya, mengontrol dirinya. Tidak bisa dia memukul sosok yang telah merawat nya beberapa tahun terakhir.

"Maaf hyung.. Tapi Namjoon Hyung itu mulutnya.."

"Aku tau kook," mata Jin menatap sinis ke arah Namjoon yang kini hanya bisa terdiam,"Mulutnya memang tidak bisa di kontrol."

"Maaf Kook, maaf Jin hyung.." ucap Namjoon dengan menyesal.

Jungkook mendengus kesal.

Jin juga hanya diam, mengambil apa yang tadi ia suruh pada Jungkook dan kembali mendekati Taehyung.

Dengan pelan Jin mengusap peluh di badan Taehyung menggunakan handuk kering. Kemudian handuk satunya ia celupkan dalam air dingin itu, memerasnya lalu meletakkan nya di atas dahi Taehyung guna mengompres demam.

"Taehyung kelelahan, sepertinya makannya juga tidak teratur dan kemungkinan besar anak ini berada di luar ruangan dan terkena membiarkan dirinya terkena angin atau bahkan hujan." ucap Jin menjelaskan.

Jungkook mendengarkan dengan seksama, matanya tidak lepas dari Taehyung yang hanya terbaring lemas di atas kasur king size milik nya.

"Dia akan sembuh sekitar seminggu, itu juga kalau dia menerapkan jadwal makan yang teratur dan tidak keluar dari ruangan." jelas Jin lagi.

"Ah, begitu ya.. Dan untuk obatnya?"

"Nanti hyung akan ambil dari ruangan hyung, kau tunggu disini dan jaga Taehyung. Kalau ada apa-apa langsung bilang ke Hyung, paham kook?"

Jungkook mengangguk cepat, beralih duduk di samping Taehyung.

"Joon-ah, ayo keluar."

Jin dan Namjoon pun keluar dari kamar, meninggalkan kedua pemuda itu di dalam kamar.

Jungkook hanya diam dan fokus menatap Taehyung yang kini sudah mulai tenang.

"Kenapa kau bisa sampai sakit begini.." gumam Jungkook.

Pikirannya kembali pada kejadian-kejadian beberapa hari lalu"Apa gara-gara Taehyung pulang larut kemarin? Pasti gara-gara itu.." ucapnya lagi.

Tangan nya yang besar terangkat ragu untuk menyentuh pipi Taehyung tapi kembali ia turunkan ragu-ragu, tapi kemudian terangkat lagi dan akhirnya tangan nya mendarat pada pipi Taehyung yang terasa kenyal.

"Cepatlah..Cepatlah sembuh, bocah cerewet!"
















TBC

𝐁𝐄𝐑𝐀𝐍𝐃𝐀𝐋 𝐌𝐀𝐍𝐉𝐀 [Kookv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang