Chapter 43 (END)

11.5K 508 40
                                    

28 Desember 2021


•••

Hari Senin cerah, selepas salat Subuh bersama dan siap-siap, maka sudah waktunya mereka bekerja di tempat masing-masing. Keysa ke kantornya, dan Tyo ke pekerjaan kulinya, tetapi pria itu bersama persiapan beberapa buku paket juga di tangan karena ia akan menjalani pembelajaran tambahan disertai ujian paket untuk mendapatkan ijazah, demi memperbaiki taraf hidupnya.

"Apa kamu gak masalah ke-double-double gitu?" tanya Keysa khawatir kalau Tyo bekerja sambil belajar, nanti dia tak fokus, Keysa sebenarnya menyarankan Tyo stop bekerja dulu agar fokus ke pendidikannya.

"Gak papa, kok. Kamu tenang aja." Tyo meyakinkan Keysa dengan senyum hangat itu, dan Keysa tak sampai hati memperingati lagi. Ia sebenarnya juga tak ingin meragukan kemampuan suaminya, Tyo pasti bisa ... dia pria yang hebat kan?

"Semangat kerja dan belajarnya ya, Mas." Keysa menyalimi suaminya.

Tyo memberikan ciuman di kening. "Kamu juga semangat kerjanya, Sayang. Assalamuallaikum."

"Waallaikumussalam." Mereka pun berpisah, menuju ke pekerjaan masing-masing.

"Jadi, lu sekarang belajar buat dapet ijazah lu?" tanya teman Tyo kala melihat Tyo membawa beberapa buku paket ke tempat kerja. "Gak papa tuh? Gak bakalan susah kerja kan lu?"

"Gue cuman belajar pas istirahat aja kok." Tyo berkata.

"Bakalan bisa fokus kagak tuh belajar? Ngapa gak fokus belajar aja, kan istri lu kaya raya!" Tyo hanya tersenyum menanggapi temannya itu, Tyo tak ingin memanfaatkan istrinya, ia ingin berusaha dengan kekuatannya sendiri saat ini.

Lagipula, tak masalah belajar seraya bekerja, dulu dia sering melakukannya, prestasi Tyo termasuk baik di sekolah dasarnya dulu. Bismillah, niat doa usaha. Untuk sekarang, Tyo pun fokus kerja, dan teman-temannya memujinya karena Tyo sangat baik melakukan pekerjaannya.

Itu nilai plus tersendiri.

Setelah itu pun, istirahat, makan siang. Ada waktu tambahan setelah itu untuk beberapa temannya pulang ke rumah membawakan hidangan siang untuk keluarganya, tetapi Tyo menetap, sejujurnya ia ingin juga menemui Keysa tetapi ia sadar, Keysa bisa saja sibuk, dan dirinya sekalipun rindu harus sadar ... ini demi kebaikan mereka juga. Lagipula, saat pulang, Tyo bisa menemui Keysa, nanti juga ia akan membawakan istrinya itu makanan favorit wanita tersebut.

Kini, Tyo fokus belajar.

"Bro, gue pulang yak, assalamuallaikum!"

"Eh, waallaikumussalam!" Nyatanya, teman terakhirnya yang tersisa pergi juga, hanya tinggal Tyo di sini, sunyi senyap.

Ketenangan ini jelas dimanfaatkan Tyo fokus belajar lagi, fokus dan fokus sampai tiba-tiba ....

"Kamu tidak pulang?" tanya seseorang, Tyo mendongak dan ternyata ia menemukan Ed, berdiri tak jauh darinya yang kemudian menghampiri.

"Enggak, Pak. Saya ... mau belajar."

"Belajar?" Ed sampai di hadapan Tyo, berdiri depan mejanya seraya memperhatikan buku paket yang ada. "Jadi kamu beneran ujian susulan?"

Memang kenapa? Dia tidak bohongan dan bersungguh-sungguh soal itu.

"Iya, Pak." Tyo mengangguk seraya tersenyum kecil.

"Ouh, nice." Ed mengangguk. "Omong-omong kamu--"

"Assalamuallaikum, Sayang. Gimana belajarnya?" Suasa seorang wanita terdengar memutus ungkapan Ed, keduanya yang mengenali suara itu menoleh dan tentunya menemukan seorang wanita cantik berpakaian modis tetapi tertutup dan rapi bersama hijab di sana.

CINTA ISTRIKU [B.U. Series - T]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang