14 November 2021
•••
Sebelumnya ....
“Mbak Keysa, ini foto-foto yang saya ambil selama misi dijalankan, memang ternyata target BERSELINGKUH, bukan hanya seorang wanita. Dia punya empat.” Itu pesan yang tertera disertai banyak foto di beragam lokasi berbeda, tetapi ada satu yang sama. Pria di foto, pria tampan berpakaian modis dan terlihat kaya, tetapi faktanya .... “Dan target memang memakai properti yang Mbak Keysa berikan.”
Wajah Keysa memerah, matanya berkaca-kaca melihat ragam foto di sana, entah di depan mall, restoran mahal, kafetaria, bahkan butik dan salon. Di sana ada empat wanita, bermesraan dengan satu pria yang sama, dan Keysa merasakan dadanya bergemuruh. Marah, sedih, kecewa menjadi satu.
Dengan gemetar, Keysa, wanita cantik yang dirundung pilu itu membalas pesannya: “Ya sudah, ke tahap selanjutnya.”
“Jam delapan nanti target akan menemui salah satu pacar di restoran, kami akan membantu proses labrak, dan membuat tiga selingkuhan lain ada di sana.”
Keysa menarik embuskan napas, seakan mengatur diri agar emosinya tetap stabil. “Lakukan.”
“Baik, Mbak.”
Keysa memejamkan mata selama beberapa saat sebelum akhirnya duduk di kursi kebesarannya, wanita cantik itu benar-benar mengalami gejolak batin yang luar biasa dan menahan diri agar tidak menangis, tetapi tetap saja meski terlihat dan berusaha kuat Keysa kini menjatuhkan air mata, pilu akan nasibnya. Hatinya tercabik-cabik menumbuhkan luka yang berujung pada kebencian di sana.
“Brengsek, dasar pria brengsek!”
“Bu Keysa, ini berkas—ya Tuhan, Bu, ada apa?” Sekretaris Keysa yang membuka pintu ruangan terkejut melihat Keysa yang menangis tersedu.
“Kamu bener, Niken. Kamu bener ....” Niken terenyuh, meski demikian tetapi menghampiri atasannya itu, berusaha menenangkannya dengan memeluknya. “Jordi emang selingkuhin saya ... dia ... dia cuman porotin uang saya ....”
Niken terkejut, tetapi ia terlihat memang sudah tahu kelakuan kekasih dari atasannya itu.
“Semua yang kamu bilang benar, dan saya juga menyewa agen penguntit buat bongkar semuanya, maaf saya gak percaya saat itu tapi sekarang dengan melihatnya lewat mata kepala saya sendiri ... saya sadar. Saya sadar.” Keysa masih menangis, meski seorang atasan ia tetap wanita yang lemah lembut. “Kenapa? Kenapa Jordi lakuin itu ....”
“Sudah, Bu. Tenangkan diri Ibu ... ini berarti tanda kalau Jordi bukan pria baik untuk Ibu, Ibu pantas mendapatkan pria baik ....” Keysa menggeleng.
“Semua laki-laki sama aja.” Sebuah kata klise andalan para wanita yang disakiti seorang pria, tak lama wajah Keysa menenang dan terlihat dingin kemudian. “Saya bakalan bikin pria itu membayar semua yang dia lakuin ke saya, dia pikir saya wanita lemah yang mudah dia perdaya.” Keysa tertawa bengis. “Awas saja dia.”
Niken yang mendengarnya agak heran dan khawatir dengan mental Keysa, tetapi ia hanya diam dan terus berusaha menenangkan atasannya itu yang setelahnya keluar dari pelukan.
“Daripada sedih terus, lebih baik kita lanjut kerja, gak guna sedih-sedihan terus, kamu enggak saya bayar buat menenangkan saya.”
“Oh ... mmm ... iya, Bu.”
Heran, dan keheranan itu memang seharusnya ada, karena saat itulah hati seorang Keysa Gunawan mati tanpa terkecuali.
Setelah bekerja yang begitu Keysa tak sabar selesai, wanita itu kini bisa sangat tenang dan berlaku anggun serta kokoh seperti biasa, sebuah mobil hitam mewah dikendarainya menuju ke sebuah restoran. Ia memakirkan mobil, dan tak lama beberapa orang menghampirinya, beberapa pria dan dua wanita cantik-cantik yang salah satunya terlihat angkuh hadir juga.
“Jadi ... ini cewek ketiga?” tanya seorang cewek yang tampak masih muda berpenampilan glamor, si wajah angkuh. Menelisik Keysa dari atas ke bawah. “Tante-tante ya?”
Wajah Keysa masam, penampilannya memang dewasa, tetapi usianya masih sangat muda. Namun, sebagai orang dewasa, ucapan anak kecil seperti bocah di hadapannya tak akan ia anggap.
“Keknya jelas, yang selingkuhan itu orang lain, bukan gue. Jordi pasti sayangnya sama gue.” Cewek muda itu kegirangan sendiri.
“Kamu ngelawak, Dek?” Keysa memiringkan kepala, melihat badan cewek menyebalkan itu.
“Ngelawak? Enggak ya, Tante! Gue tuh selalu dibeliin Jordi banyak barang, jelas dia paling sayang gue, kalau lo paling buat selingan aja!”
“Dasar cewek stres.” Keysa hendak tertawa ketika wanita satunya menanggapi.
“Kamu tahu, yang dia kasih ke kamu, itu dari properti saya. Karena saya punya banyak surat, saya bisa ngambil semuanya dari kamu.” Keysa tersenyum mengancam, ia punya akses untuk itu semua. “Kamu mau ganti itu semua atau dibalikin?”
“Heh! Enak aja! I-ini dikasih Jordi—“
“Iya, tapi setiap pembelian kartu kredit, atas nama saya. So, semua itu milik saya.” Terdiam, cewek paling muda itu seketika bungkam tanpa kutik. “Tapi kalau kamu mau kerjasama, saya bakalan kasihin itu semua ke kamu. Kamu mungkin terlalu muda buat paham kalau kita cuman jadi mainan Jordi, cowok sialan itu, kamu gak pantas menyayangi dia.”
Tak ada jawaban, meski wajahnya melunak, sepertinya tanda mengiklaskan. Sedang wanita satunya, terus diam saja, sepertinya tengah kesal sama seperti Keysa.
“Sebentar lagi mereka datang, kita harus bersiap-siap.” Agen yang disewa Keysa mengintruksi dan mereka pun mulai menuju sesuai arahan. Awalnya bersembunyi di dalam mobil menunggu kedatangan sebuah mobil abu-abu mewah, di mana ada Jordi dan seorang wanita yang keluar dari sana, bergandengan mesra kayak mau menyeberang saja, dan mereka memasuki restoran.
“Wah, tumben sepi ya.” Si cewek berkomentar suasana restoran yang sepi.
“Mungkin biar kita gak diganggu, kita kan pesan VIP, Sayang.” Jordi menanggapi santai dan si cewek memeluk semakin erat, girang, setelahnya mereka menuju pelayan mencari tempat duduk.
“Jadi, meja spesial dipesan atas nama ... Jordi dan Keysa ya?” Jordi mengerutkan kening, tiba-tiba perasaannya tak enak. Ia menatap kekasihnya yang juga bingung nama siapa yang disebutkan barusan. “Jordi dan Sabella?” Masih keliru, tetapi Jodi semakin berkeringat dingin dan kekasihnya dibuat semakin melongo. “Ah, Jordi dan Michella?”
“Heh! Kamu apa-apaan?!” teriak Jordi murka. “Jordi dan Malia!” Jordi meralat dengan wajah merah, telinganya panas.
“Ah, iya, Jordi dan buaya darat.” Mendengar si pelayan, Jordi semakin terkejut.
“Yah betul, Jordi si buaya darat sih tepatnya.” Jordi seketika merinding mendengar suara itu, syok bukan main, pria itu menoleh ke belakang di mana sumber suara berasal. Tampak, tiga wanita cantik melipat tangan di depan dada dengan kesal menatapnya.
“Sayang, mereka siapa?” tanya Malia bingung.
“Uh mmm ....” Jordi terbungkam, menunduk, ia takut terutama pada wanita paling depan, Keysa, bahkan ia mundur kala Keysa mendekatinya.
“Coba kamu tanya langsung sama kami,” kata Keysa, terus mendekat, tiada lagi kesedihan dan hanya ada kebencian di sana. Kini ia menghadap ke Jordi. “Dia cowok brengsek yang mempermainkan empat hati wanita sekaligus tanpa mikir!”
Jordi tersungkur keras di lantai, bukan oleh Keysa tetapi si yang paling pendiam, Sabella. Semua seketika syok karena tendangan cewek itu begitu kuat hingga membuat Jordi terlempar cukup jauh dan terlihat amat kesakitan.
“Dasar cowok bang***! Kepa***! Kon***!” Semua sumpah serapah disertai bogeman keluar dari Sabella, yang amat mewakili Keysa. Tatapan dingin wanita itu kentara di sana.
BERSAMBUNG ....
•••
Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ISTRIKU [B.U. Series - T]
Romance21+ Tyo itu miskin dan hanya lulusan SD. Meski demikian ia pekerja keras, begitu berbakti pada sang ibu, dan memiliki cita-cita tinggi. Namun itu lantas tak membuka hati seorang Keysa untuk mencintai suaminya yang notabenenya mereka menikah atas das...