Chapter 36

5.5K 401 61
                                    

21 Desember 2021

•••

"Maksud Bapak?" Tyo merasa tak nyaman dengan percakapan ini sekarang.

"Saya teman Keysa, rekan kerjanya, saya hanya tidak ingin orang sebusuk Jordi saja yang mendekati Keysa." Jika hal tersebut, Tyo paham, tetapi perlu diketahui Keysa sendiri yang bilang kalau Ed sendiri mirip dengan Jordi.

Jika ini pembicaraan soal teman baik, Tyo lebih berpikir Ed yang ingin mengejar Keysa secara halus. Menarik Tyo dari kehidupan Keysa, memang dia siapa?

Meski emosi, tetapi Tyo terlihat sabar menanggapinya. "Ah, iya, Pak. Terima kasih sudah perhatian dengan istri saya. Saya benar-benar sayang, dengan tulus pada Keysa, saya gak mengincar hartanya, atau hal materi, semata-mata saya cinta dia atas nama Tuhan saya. Saya sudah berjanji akan terus berusaha melakukan hal terbaik untuk istri saya. Bismillah." Tyo tak ingin panjang lebar, tampaknya Ed paham saja. Ia pasti melihat perubahan signifikan dari Keysa sendiri yang kembali tertutup.

Ed terlihat kikuk, meski mengangguk. "Good."

"Ya udah, Pak. Mejanya gak papa, kok. Saya permisi dulu."

Tak ada jawaban dari Ed, Tyo pergi dari ruang kantornya dengan bangga setelah apa yang ia katakan. Sementara Ed menatap kepergiannya dengan tajam.

"Sepertinya mukanya terlalu tebal sampai gak sadar diri, kenapa Keysa mau-mau saja dengan orang seperti itu. Ayah yang egois."

Sementara di satu sisi, Keysa tengah bekerja dengan giat seperti biasa ketika tiba-tiba ponselnya berdering. Keysa melihat ada yang menghubunginya di nomor pribadi, lewat WhatsApp, hanya sebuah nomor tak dikenal. Siapa ini? Penipu? Namun seperdetik kemudian telepon WhatsApp digantikan pesan.

"Key, kok kamu blokir nomorku sih?!" Oh, Keysa tampaknya mengenal si pemilik nomor. "Please Key dengerin aku dulu, cepetan ke depan coba aku nungguin kamu!!"

"Mau apa sih tu cewek?" Keysa muak, jujur saja. Dia wanita yang sama yang menyuruhnya ke dukun, Keysa jadi harus mengganti nomor pribadinya karena hal itu karena selepas diblokir wanita ini terus mendesaknya mendatangi orang pintar.

Keysa sudah tak mau berurusan dengan hal tersebut, ia sudah membuktikan Tyo memang tulus mencintainya meski ia belum siap sepenuh hati, dan perlu diingat perbuatan musyrik itu adalah hal yang sangat Keysa hindari. Keysa sudah menjelaskan ini sampai jarinya panas, setelahnya memblokir nomornya, tetapi orang ini bersikukuh sekali.

Menyebalkan!

Keysa memang belum berbicara empat mata dengannya, mungkin bisa dijadikan kesempatan memukul mundur agar makhluk satu ini menyerah. Semoga saja turunnya dia tak sia-sia. Dengan itu pun, Keysa segera melangkah keluar ruangan, pun menuju lantai terbawah, menyusuri area itu seakan mencari seseorang sampai akhirnya matanya melihat penampakan keduanya.

Wanita itu ternyata tak sendiri, ada kakek-kakek bergaya sangat glamor duduk di sampingnya, Keysa mengerutkan kening seraya menghampiri mereka berdua.

Barulah, teman wanita Keysa itu menyadari kehadiran Keysa. "Eh, Key!" Ia tampak bahagia, melambaikan tangan girang ke Keysa.

Sedang Keysa, menatap penuh selidik curiga. "Astaghfirullahalazzim. Kamu mau apa sih sebenarnya?" Keysa langsung to the point bertanya.

"Key, percaya samaku oke? Kamu harusnya sadar, Key, sadar! Kamu udah diguna-guna terlalu jauh. Mbah, coba terawang dia!"

Keysa rasanya mau mengumpat, bahwa wanita inilah yang diguna-guna terlalu jauh. Sosok yang dipanggilnya Mbah itu berdiri dan siap menyentuh kening Keysa, tetapi Keysa menghindar.

CINTA ISTRIKU [B.U. Series - T]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang