10 Desember 2021
•••
Keysa mulai salat, tetapi pertama-tama dia mengikuti Tyo, yaitu mandi subuh hari. Hal ini agak ngeri bagi Keysa, karena rasa dingin yang luar biasa, padahal dia sudah memakai air hangat demi mengurangi tetapi tetap setelah keluar pemandian maka rasa dingin menusuk seketika. Keysa menggigil tetapi tetap berusaha melanjutkan niatnya.
Hal kedua yang Keysa lakukan adalah berpakaian bersih, dan berwudhu ....
Keysa bersyukur padahal sudah lama tidak melakukannya, tetapi masih ingat tata caranya. Baik niat dan doa setelahnya. Keysa menghela napas lega dan mulai menuju ke tempat salat bersama mukenanya yang baru. Ia membuka penutupnya dan melihat isinya, mukena ini mukena terlembut yang pernah ia sentuh, mungkin bahannya sangat bagus.
Keysa memakainya tenang, dan mulai ....
Mulai bingung, apa yang harus dia lakukan. Niat salat ia lupa, dan rakaatnya, berapa rakaat salat subuh? Keysa keluar lagi, mengangkat mukenanya agar tak menyeret tanah, mengambil ponsel dan mulai mengecek itu semua di google. Dia mengangguk paham, setelah dirasa lumayan hafal ia mulai melaksanakan salat dan terus berusaha khusyuk.
Dua rakaat, tuntas, Keysa tampak lega bisa menunaikan hal yang sering ia tinggalkan lagi.
Dan setelah salat, ia merasa lebih tenang, terlebih kala berdoa meski harus memakai ponsel akan semua doanya, sebelum akhirnya berdoa. Berharap pengabulan. Sudah lama tangannya tak terangkat, meminta pada Sang Ilahi tentang apa yang ia impikan.
"Ya Allah ...." Rasa gugup hadir di diri Keysa, ada pula perasaan malu setelah sekian lama pergi tiba-tiba datang sudah meminta banyak. Namun, Keysa ingat, Tuhannya Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. "Semoga hati hamba terus bersama-Mu, hanya kepada-Mu, hamba meminta perlindungan. Sembuhkanlah hati hamba-Mu yang lemah ini, dan semoga hari-hari yang hamba lewati ke depannya ... hamba mendapatkan pasangan yang memang mencintai hamba apa adanya, bukan karena harta, tapi karena memang ingin menuntun hamba terus ke jalan-Mu. Hamba tak ingin lagi ... lupa pada siapa hamba seharusnya menyembah. Hanya kepada-Mu, ya Allah ...."
Keysa ingin kesembuhan hatinya, Keysa ingin suami yang menyayanginya, Keysa juga ingin suami yang bisa menuntunnya ke jalan yang benar dan tentu saja tak ada pengkhianatan di sana. Ia ingin itu semua, tapi apakah Keysa meminta terlalu banyak?
Keysa takut ... ia takut akan banyak hal ... keangkuhannya hanyalah sebuah sifat untuk menutupi betapa rapuhnya dirinya saat ini.
Ia rapuh ....
Keysa perlahan bersimpuh, berbaring di atas sejadah dengan air mata yang mengalir, ketakutan terbesarnya masih satu: dikhianati lagi. Meski ia tahu hal yang lebih harus ia takuti saat ini.
"Ya Allah ...."
Keysa terisak, dan perlahan mulai memejamkan mata, entah kenapa karena rasa sedih, takut yang campur aduk memberikan rasa lelah hingga akhirnya di wanita tertidur nyenyak di atas sejadahnya. Tidur dengan tenang di sana.
Tyo pulang tak lama kemudian, ia menyapa seisi rumah tetapi tak ada sahutan waallaikumussalam oleh siapa pun termasuk istrinya. Berpikir Keysa tidur, tetapi saat di kamar kosong melompong, dan berpikir Keysa kabur, Tyo malah mendapatkan pemandangan lain di mana Keysa mulai melakukan sesuatu yang membuat Tyo tersenyum hangat bersama rasa haru serta bangga di sana. Pria itu lalu menuju ke ruangan terakhir Keysa berada, dan ternyata si wanita ada di sana, tertidur di atas sejadah dengan wajah tenang dan nyaman.
Dada Tyo semakin menghangat seiring mendekati istrinya itu, menjongkok di sampingnya, dan mulai menggoyangkan bahunya dengan lembut. Bermaksud membangunkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ISTRIKU [B.U. Series - T]
Romansa21+ Tyo itu miskin dan hanya lulusan SD. Meski demikian ia pekerja keras, begitu berbakti pada sang ibu, dan memiliki cita-cita tinggi. Namun itu lantas tak membuka hati seorang Keysa untuk mencintai suaminya yang notabenenya mereka menikah atas das...