Adalah seorang wanita muda yang bernama Fatila dengan panggilan Ila. Dia hidup bersama keluarga yang serba berkecukupan. Namun di sisi lain dia mengalami ketidakbahagiaan di batinnya. Kedua orangtuanya selalu berselisih. Hingga pada akhirnya Ila pun dibawa pergi oleh bapaknya setelah menceraikan ibunya.
Saat itu Ila masih kanak-kanak. Karena Bapak Ila tahu bagaimana sikap istrinya yang tidak begitu perhatian pada Ila, Bapak Ila pun membawa Ila untuk pergi, lepas dari kehidupan bersama istrinya yang gila harta.
Di Desa Sidokayo, Lampung Utara, Ila dulu tinggal bersama keluarganya. Saat masih bersama kedua orangtuanya. Setelah bapaknya bercerai, Ila dibawa ke rumah neneknya, yaitu ibu dari Bapak Ila. Rumah neneknya di Tanjungbaru, kecamatan Bukit Kemuning. Di sana Ila mendapat perhatian dan perlakuan yang baik dari neneknya. Ila sangat disayangi neneknya karena Ila adalah anak yang sangat berbakti dan tidak nakal. Hingga Ila remaja, dia dengan sabar dan baik mengurus neneknya yang sudah sering sakit-sakitan. Sedangkan paman dan bibinya tidak pernah mau tahu keadaan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan.
Pada suatu saat terjadilah perselisihan antara Ila dengan paman serta bibinya yang merasa diperlakukan tidak adil oleh ibu mereka. Paman dan Bibi Ila merasa iri karena saat semua kepemelikan harta ibunya diatasnamakan pada Ila.
Paman dan Bibi Ila pun terus mengganggu Ila di belakang sepengetahuan nenek Ila dan Bapak Ila. Ila sering mendapat cemoohan dan cercaan dari paman dan bibinya sehingga Ila merasa tidak nyaman lagi hidup bersama neneknya karena gangguan-gangguan yang membuat dirinya tidak tenang. Setelah kesabaran Ila sudah tidak dapat ia pertahankan dengan berbagai perlakuan paman dan bibinya yang sudah keterlaluan, Ila pun memutuskan untuk pergi.
"Pak, Ila ingin pergi kerja," kata Ila pada bapaknya saat mereka duduk-duduk di ruang makan.
Setelah berkata, Ila berdiri dan membereskan piring juga gelas yang baru saja mereka gunakan untuk makan malam.
"Kok kamu ngomong begitu?" Tanya bapak Ila heran dengan perkataan anaknya. "Apa kamu masih merasa kurang dengan apa yang bapak berikan padamu, La?" Bapak Ila melanjutkan pertanyaannya sambil membersihkan sela-sela jejeran giginya yang berwarna coklat kehitaman oleh asap rokok yang sering dihisapnya dengan tusuk gigi.
"Ila ingin mencoba hidup mandiri saja kok, Pak," jawab Ila dengan nada ringan sambil mencuci piring tak jauh dari bapaknya berada.
"Kamu sudah bosan mengurus nenekmu, ya? Paman dan bibimu tidak mungkin mau peduli pada nenekmu. Mereka sudah punya keluarga sendiri-sendiri. Dan aku tahu sifat mereka bagaimana. Dari semenjak mereka berkeluarga, mereka sudah tidak lagi mau memperhatikan keadaan ibunya sendiri. Yang mereka kejar-kejar
hanya warisan. Untung saja bapak sudah meninggal. Kalau bapak masih hidup, pasti bapak sudah membunuh paman dan bibimu yang tidak tahu terimakasih itu. Sewaktu bapak masih hidup, dia sering menghukum kami jika kami melakukan kesalahan. Walau kami masih kanak-kanak, bapak tetap menghukum kami dengan hukuman yang sangat berat. Hingga kami pernah dilempar ke sungai dan diusir dari rumah ini karena saat itu kami bermain lupa waktu untuk membantu pekerjaan nenekmu itu. Mungkin sikap keras bapak itu dipengaruhi oleh pendidikannya saat dia ikut serta dalam pemberontakan rakyat Aceh pada pemerintah. Pasti kamu sudah tahu di sekolahanmu tentang GAM, Gerakan Aceh Merdeka itu. Nah, bapak dulu juga termasuk anggota GAM. Bapak banyak bercerita tentang perjalanannya kepadaku. Namun setelah bapak bertemu dengan nenekmu itu, bapak melarikan diri dari gabungan GAM. Dia ingin hidup bahagia dengan wanita yang dicintainya. Bapak tidak ingin terus-terusan hidup dalam kegentingan dan peperangan. Sampailah bapak dan nenekmu itu ke Tanjungbaru ini. Hingga lahirlah aku juga paman dan bibimu. Sebenarnya, bapak itu adalah orang asli Banten dan nenekmu itu asli Semarang. Mereka sebenarnya sama-sama transmigran. Bapak duda, ibu juga janda."
Sambil menghisap rokok dan sesekali meminum kopi yang dibuatkan Ila untuknya, Bapak Ila serius bercerita.

KAMU SEDANG MEMBACA
Menara - Menara Cinta
RomanceCerita tentang percintaan yang kompleks dan jarang terjadi dalam kehidupan. Seorang wanita desa yang tangguh bersama lika-liku kehidupannya menjadikan cerita ini seru karena undakan-undakan ataupun tangga-tangga susah-senangnya mampu dia lewati deng...