"Maaf, kejadian semalam tak sengaje."
(Maaf, kejadian semalam tidak sengaja). Kata Fara meminta maaf saat sarapan pagi di rumah Fara sendiri dengan menu-menu yang lebih banyak karena Fara memang juga memiliki chef pribadi."Tak apelah,"
(Tidak apa-apa,) jawab Ila tersenyum ringan setelah merasa terpuaskan dengan sarapannya.Udara pagi yang menerpanya bersama anggunnya bening air kolam di atas atap rumah Fara yang berlantai empat membuat Fara termanjakan. Ila bak tamu penting yang sangat dihormati Fara sehingga mendapat pelayanan yang super mewah menurutnya.
"Selesai ni kite berangkat. Awak gunekan pakaien yang rapi. Kat lemari pakaien ade kot hitam dengan seluak panjangnye. Awak gunekan kot tu je, ye? Supaye awak juge ditengok sah. Sebab saat ni acarenye adaleh temu janji pare investor daripade mance negare. Buat senjate awak maseh ai bawe sebab maseh akan ai usahekan supaye dapek dibawe ikot serte kat dalam pesawat. Ai dah ade orang kat bagian pesawat sehingge lebeh mudeh buat bawe senjate api."
(Setelah ini kita berangkat. Kamu pakai pakaian yang rapi. Di lemari pakaian ada jas hitam dengan celana panjangnya. Kamu pakai jas itu saja, ya? Biar nanti kamu juga terlihat resmi. Karena nanti acaranya adalah menghadiri pertemuan para investor dari manca negara. Untuk pistolmu masih aku bawa karena masih akan aku usahakan untuk bisa dibawa ikut serta dalam pesawat. Aku sudah punya orang di bagian pesawat sehingga akan mudah untuk membawa senjata api).Ila yang tidak mengerti dengan apa yang diucapkan Fara, dia hanya senyum-senyum saja. Apalagi saat Ila melihat wanita cantik yang semalam dia lihat bergumul dengan Fara tanpa busana, dia tampak dengan baju renang di pinggir kolam renang melambaikan tangan pada Fara. Lantas dia menceburkan dirinya di gemuknya air jika dibandingkan tubuhnya yang montok dan singset.
Seketika gemuk air yang semula tenang menjadi bergelombang keras."Namenye Laila. Ialah pempoan yang siap temankan ai sat kalenye ai butohkannye,"
(Namanya Laila. Dialah wanita yang bersedia menemaniku di kala aku membutuhannya,) kata Fara memberitahu dengan tetap pandangannya mengarah pada Laila yang kadang menghilang ke dalam air."Entah kenape sejak ai sering tengkar dengan Yusuf dan sering mainkan dengan jantan lain bahkan sering ganti-ganti jantan, ai tak nak lagi punye nafso buat mainkan kat jantan lagi. Ai lebeh rase puas jike mainkan dengan sesame pempoan,"
(Entah kenapa semenjak aku sering bertengkar dengan Yusuf dan sering bermain dengan laki-laki lain bahkan sering gonta-ganti laki-laki, aku tidak lagi mempunyai gairah untuk bermain dengan laki-laki lagi. Aku lebih merasa puas jika bermain dengan sesama wanita,) tanpa diminta Fara menjelaskan kelainan jiwa kewanitaan yang dialaminya pada Ila."Apekah Tuan Yusuf tau soal yang Fara alami saat ni?"
(Apakah Bapak Yusuf tahu tentang yang Fara alami itu?) Ila memberanikan bertanya karena Ila ingin tahu perihal hubungan Fara dengan Yusuf yang sepertinya memang kurang begitu harmonis walau saat mereka bertemu tampak harmonis. Dengan tetap menyembunyikan statusnya dengan Yusuf, Ila berbicara tenang sehingga Fara tetap menyangka bahwa Yusuf adalah majikan Ila."Taklah. Ia tak tau hal ni. Ai memang sengaje sembunyikannye. Walaupun ai tak lagi pernah berhubongan intem dengannye, ai tak nak lepaskan ikatan perkawenan. Sebab ai nak tetap ade states bersuami. Ai takuk orang-orang anggap ai ni perawan tue ataupun jande yang tak laku."
(Tidak. Dia tidak tahu hal ini. Aku memang sengaja merahasiakannya. Walau aku tidak pernah lagi berhubungan intim dengan Yusuf, aku tidak ingin lepas dari ikatan pernikahan. Karena aku ingin tetap punya status bersuami. Aku takut orang-orang menganggapku perawan tua atau pun janda yang tak laku-laku)."Ooo," Ila mengerti dengan problema rumahtangga yang terjadi antara Yusuf dan Fara.
"Dahlah, tak payah cakap soal tu lagi! Jom kite jalan! Jangan sampai lupe pesan ai tadi, gunekan kot dan seluak panjang warne hitam yang ade kat lemari pakaien."
(Sudahlah, jangan bahas masalah itu lagi! Ayo kita berangkat! Jangan lupa pesanku tadi, kenakan jas dan celana panjang warna hitam yang ada di lemari pakaian). Fara kemudian beranjak pergi menuju kamarnya begitu juga Ila yang kemudian melanjutkan berkemas dan bersiap di ruang tamu di lantai bawah.
Ila yang sedikit banyak tahu cara menggunakan jas dengan segala pasangannya, dia tidak begitu kesulitan saat mengenakan jas yang ditekankan oleh Fara padanya.
Fara dan Ila pun kemudian diantar ke Bandar Internasional Changi Singapura oleh bodyguard lainnya dengan mobil Audi A8.
Tidak lama berada di perjalanan udara, Fara dan Ila telah sampai di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur.
Entah berhubungan dengan cara bagaimana, setelah turun dan masuk ruangan tunggu, telah ada dua wanita yang datang menghampiri. Mereka tak lain adalah juga merupakan anggota bodyguard Fara yang berada di Kuala Lumpur, yang dapat diperintahkan setiap Fara berkunjung ke Kuala Lumpur.
Pertemuan diadakan di Petronas Tower, sehingga Fara dan Ila langsung ditujukan ke tempat meeting.
Di sana telah banyak wanita-wanita berpakian rapi berkumpul di suatu ruangan yang pasti sudah dipesan oleh pihak panitia pertemuan itu. Di samping Fara, Ila terus mendampingi.Semua peserta adalah wanita. Dari mayoritas peserta adalah masih muda dengan penampilan yang rapi dan cantik. Bahkan ada salah satu wanita yang hadir saat itu nerupakan istri dari Perdana Menteri Malaysia.
Mereka pun memulai apa yang mereka anggap penting dibicarakan. Sedangkan Ila tidak mengerti yang sedang mereka bahas. Dengan duduk di samping Fara, Ila hanya terhibur dengan kekagumannya pada wanita-wanita cantik dan muda itu.
Mereka masih muda, tapi sudah dapat berbisnis dengan baik. Bahkan bisnis mereka bukan kecil-kecilan. Bisnis mereka adalah bisnis internasional.Ila pun ikut terbawa oleh hayalannya. Dia juga ingin jadi pebisnis yang kaya-raya seperti halnya Fara dan peserta pertemuan itu.
Yang dapat Ila tangkap saat itu adalah pengertian bahwa mereka mungkin sedang akan menggabungkan dana untuk sebuah proyek besar-besaran. Mereka ingin membuat Pulau Tioman menjadi surganya para turis. Pantainya yang indah dan letaknya yang begitu mempesona menjadikan Pulau Tioman pilihan para peserta pertemuan itu untuk dijadikan ladang bisnis mereka.Selama satu minggu mereka sering mengadakan pertemuan itu. Yang tentunya membahas segala yang mereka anggap penting untuk dibahas.
BERSAMBUNG....
KAMU SEDANG MEMBACA
Menara - Menara Cinta
RomanceCerita tentang percintaan yang kompleks dan jarang terjadi dalam kehidupan. Seorang wanita desa yang tangguh bersama lika-liku kehidupannya menjadikan cerita ini seru karena undakan-undakan ataupun tangga-tangga susah-senangnya mampu dia lewati deng...