Kini keduanya berada di kantin, Agnia memesan Mie Ayam dengan Esteh sedangkan Sky dia hanya memesan Lemon tea.
Sky menatap intens Agnia yang hanya fokus pada makanannya.
Semakin intens dia melihat, maka semakin jelas kecantikan Agnia terpampang, sejenak Sky berfikir, -sejak kapan Azura secantik itu?- dia terlalu melewatkan banyak hal, sampai sampai dia tidak menyadari kecantikan gadis yang dulu mengejarnya,
Mengejarnya mati matian, seolah hanya dia yang menjadi pusat hidup seorang Azura.
"Azura?" Panggil Sky tiba tiba, Agnia mendongkak, "ya?" dia berbicara dengan mulut penuh, Sky berdeham dia baru pertama kali melihat sisi imut dari Azura.
"Ngak"
"Mau?" Agnia memilih untuk menawarkan makanannya, tentu itu hanya formalitas.
Sky menggeleng, dia merasa gemas. Azura di depannya berbeda, dia seperti melihat Azura yang polos, bukan Azura yang ambisius untuk memilikinya.
Agnia bersyukur Sky menolak, dia memilih melanjutkan makannya.
"SEDANG APA KALIAN DI SINI? MEMBOLOS DI WAKTU BELAJAR HEH? KESINI KALIAN!!" Suara mengelegar itu membuat Agnia tersedak, suara itu menggema keras di kantin.
Sky dengan sigap menyodorkan minuman yang dia pesan tadi, Agnia meneguknya hingga tandas, dia menepuk nepuk dada seolah meringankan rasa perih tersedak dan kagetnya.
"Kalian?!" Suara geraman terdengar lagii.
Agnia dan Sky berdiri dia menatap pria paruh baya itu. Ah, itu Pak Budiman, Guru BK di sekolah ini.
Tidak seperti namanya, Pak Budiman ini terkenal dengan Kegalakannya. Bahkan baru beberapa hari Agnia sekolah di sini, dia sudah sering melihat Pak Budiman mundar mandir untuk menghukum siswa yang melanggar aturan. Agnia meringis, setelah ini dia tidak akan selamat.
Agnia menelan ludah, lalu menatap Sky. Agnia heran mengapa Sky masih bersikap biasa, Ah mengapa hari pertamanya membolos tidak beruntung?!
Pak Budiman berjalan ke arah Agnia, sepatunya terdengar nyaring seiring langkah Pak Budiman.
Agnia mengkode Sky, lalu Sky mengangguk mengerti, untuk situasi seperti ini mereka cukup Klop.
"Hitungan ke tiga lari oke?"
satu ...
dua ...
tiga ...
"LARIIIIII!!!"
Agnia Berlari terbirit birit meninggalkan Sky yang masih di belakangnya, dia ingin selamat dari amukan Pak Budiman.
Agnia berlari sembarang, sungguh ia belum menghafal betul tempat ini. Saat ingin berbelok kerah bajunya di tarik Sky
"Bukan ke situ, sini!!" Sky menarik Agnia, dia berlari kearah berlawan yang Agnia pilih tadi.
"hah hah hah" Agnia bernafas tak beratur, dia mengusap peluh keringat di dahinya. "Aman gak Sky?" Tanya Agnia, dia memilih duduk, meluruskan kakinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Azura sang Figuran
FantasyGadis itu, Agnia Rahayunda -dia memiliki takdir yang terus mengobrak abrik hidupnya. Bagaimana mungkin jiwanya tersangkut di dalam Novel, lalu dia harus menelan kenyataan bahwa dirinya mengisi tubuh figuran dengan akhir -gila- karena rasa cintanya...