"Perfect" Decak Zylen melihat penampilannya sendiri, dia mengoleskan lipmatte ke bibirnya sebagai sentuhan akhir.
"Ayo, mau sampe kapan lo ngaca terus" Jengah Agnia.
Zylen menyengir, Dia memang bersiap di rumah Agnia. Itu mempermudah mereka untuk berangkat bersama.
"iya, ayo let's go " Zylen menyambar tas kecilnya, Tas hijau muda yang serasi dengan gaunnya ini.
Mereka menuruni tangga, Kedua orang tua Agnia sedang menonton televisi, dengan Arlendo merangkul mesra Vina.
"Dad, Bun kita berangkat ya" Agnia membelah perhatian mereka pada televisi. Keduanya menegok pada dua gadis yang terlihat menawan.
"Wah, kalian ini mengapa berdandan cantik sekali" Vina memuji,
"Mau cari pacar tante" Zylen tersipu, dia menjawab dengan ngawur
Vina tertawa, Lalu tanpa membuang waktu mereka segera menuju ke tempat acara.
Acara di sengarakan di hotel, Zylen turun terlebih dahulu, lalu Agnia menyusul. Mereka berjalan ke Ballroom secara beriringan.
Sepanjang jalan dekorasi berjajar apik, di rangkai semanis mungkin. Banyak sekali gambar kartun Shinbi sebagai pelengkap - Agnia mewajarkan karena ini pesta ulang tahun.
Lalu Zylen mengajaknya ke dua orang dewasa dengan satu anak kecil berada di tengah mereka.
"Haloo, selamat ulang tahun Calvin" Zylen menyapa dengan semangat, dia mencubit kecil pipi bocah laki laki yang ia panggil Calvin.
"Aunty, sakit!" Calvin mengebik, dia mengusap bekas cubitan Zylen. Lalu matanya melihat Agnia yang ada di belakang Zylen.
"aunty, siapa?" Zylen mengerti, dia melihat tatapan Calvin. Lalu, tubuhnya bergeser memberi ruang untuk Agnia.
"Temen Aunty, Namanya Azura"
Agnia memperkenalkan diri pada Calvin dan orang tuanya. Kemudian kedua gadis itu memisahkan diri untuk mencicipi hidangan yang ada.
Perhatian Agnia terbelah, dia menuntun gelas kosong dan mengembalikan pada tempatnya.
Matanya mengedip cepat, memastikan apa yang dia lihat bukan sekedar bayangan.
"Killano" Gumam Agnia, dia melihat Killano berada di panggung, alias tempat Calvin berada.
"Zyl, itu siapa?" Agnia menunjuk pada Killano yang saat ini menggunakan Tuxedo hitam, dan rambut yang di tata rapih namun bergaya.
Bahkan dia menarik tiap mata karena ketampananya, Killano banyak tersorot seperti aktris malam ini.
"Dia sepupu gue, Killano"
Agnia tersedak air liurnya sendiri. Rasanya mengejutkan, dunia novel ini kenapa di rangkai begitu sempit sekali.
"Gua tau dia ganteng gak usah segitunya"
Agnia hanya mengangguk sebagai jawaban. Di otaknya kini sedang memikirkan beberapa hal yang menyangkut Killano.
Berfikir 'Apakah Killano sudah bertemu Kansa' 'Apakah pria itu sudah jatuh cinta pada Kansa'
Jika mematok pada Alur, jelas Killano belum bertemu Kansa. Karena antagonis pria di hadirkan di tengah cerita. sedangkan di awal cerita kebanyakan aksi yang di lakukan oleh Liset, dan tentang kerumitan kedua perasaan tokoh utama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Azura sang Figuran
FantasíaGadis itu, Agnia Rahayunda -dia memiliki takdir yang terus mengobrak abrik hidupnya. Bagaimana mungkin jiwanya tersangkut di dalam Novel, lalu dia harus menelan kenyataan bahwa dirinya mengisi tubuh figuran dengan akhir -gila- karena rasa cintanya...