Kak Andre menemuiku dan pak Erick, lelaki itu menyampaikan bahwa dirinya melaporkan dokter Joshua ke polisi karena telah menabrak diriku hingga membuat diriku keguguran dan mengalami peningkatan rahim. Aku bisa melihat rasa kecewa, sedih dan terluka secara bersamaan dari sorot mata kak Andre. Pak Erick sendiri terkejut mendapati kenyataan bahwa yang mencelakai diriku adalah kekasih kak Andre yang cemburu dengan kedekatan kami. Suamiku itu sampai memijit pangkal hidungnya, tidak bisa percaya kalau kak Andre itu memiliki orientasi sexual yang berbeda dari kami. Kak Andre berjanji tidak akan menemuiku lagi agar sesuatu yang buruk tidak menimpa diriku lagi. Lelaki itu berencana untuk berobat, mengembalikan orientasi sexualnya sehingga kembali menyukai wanita. Aku tidak banyak bicara karena aku sendiri tidak tahu harus bersikap bagaimana, aku sudah menerima segala kekuranganku dan menjalani kehidupanku seperti biasa. Sampai saat ini hidupku dan pak Erick bisa dikatakan sesuai harapan kami. Meski kami hanya memiliki Galaxy tapi itu cukup untuk kami. Aku dan pak Erick memutuskan untuk menjadi donatur di panti asuhan anak yatim piatu. Galaxy diperkenalkan pada saudara-saudara yang memiliki nasib lebih buruk daripada dirinya. Putraku itu cukup senang memiliki beberapa teman bermain seusianya. Kelebihan yang dimiliki Galaxy tidak membuat putraku itu menjadi anak yang sombong, sebaliknya dia memiliki sifat rendah hati dan mau berbagi.
"Sekali lagi aku minta maaf, Ay."
"Aku memaafkan kak Andre. aku tahu apa yang terjadi adalah takdir yang sudah ditulis untukku."
"Terima kasih. Maaf Pak Richard, andai saya tidak hadir dalam kehidupan kalian pasti kalian tidak akan kehilangan calon anak kalian. Saya berhutang banyak pada bapak, entah dengan apa saya bisa menebusnya dimasa yang akan datang. Ayla, wanita yang berarti untuk saya, jangan salah paham pak Richard, dia seperti adik saya yang sudah lama meninggal. Dalam dirinya saya melihat adik saya yang tidak bisa saya selamatkan. Melihatnya bahagia sudah cukup untuk saya. Sekali lagi saya minta maaf pak Richard."
"Saya mengerti dokter Andre. Kami memaafkan anda." Kak Andre mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.
"Dulu saya ingin memberikan adik saya sebuah hadiah tapi sayangnya saya tidak bisa mewujudkan itu. Tapi kini saya bermaksud memberikan hadiah itu untuk Ayla. Saya harap pak Richard tidak keberatan saya memberi hadiah untuk Ayla. Ini pemberian kakak pada adiknya." Sebuah gelang dengan huruf A sebagai hiasannya.
"A untuk Ayla dan Andre." Pak Erick menerima gelang itu lalu melihat kearah ku.
"Abang rasa, sebaiknya kakakmu yang memasangkannya." Pak Erick mengangguk dan akupun memberikan gelang itu pada kak Andre dan lelaki itu memasangkannya bersanding dengan gelang milik mama Rosy. Ada rasa haru saat kak Andre memasangkan gelang itu, refleks aku memeluknya dengan erat dan tangisku pecah. Kami menangis bersama. Aku benar-benar tidak rela harus kehilangan sosok kakak yang selama ini aku impikan.
"Terima kasih sudah mau menerima hadiah dari kakak." Kak Andre berkata dengan terbata-bata.
"Kenapa dokter Andre tidak jadi kakak kamu saja?" Aku melepaskan pelukan kak Andre dan melihat mama Rosy mendekati kami sambil menggendong Galaxy.
"Mama?" // "Tante" Kami bersamaan memanggil mama, dan mama langsung tersenyum.
"Mama tidak masalah menambah satu anak lelaki lagi, meski yah Andre buka. anak-anak lagi. Dia lebih cocok jadi bapak, tapi bagi seorang ibu sedewasa anaknya tetap saja mereka menjadi anak-anak untuk ibunya." Aku memandang pak Erick, suamiku itu hanya mengangkat kedua bahunya.
"Kalau mama sudah bilang begitu, Abang bisa apa. Abang rasa tidak masalah menambah satu adik lagi, asal dia benar-benar jadi adik yang baik bukan bermaksud merusak hubungan seorang abang dan istrinya."
"Abang!" Aku merajuk dan Pak Erick hanya mencebikkan bibirnya. Abang mengambil Galay dari gendongan mama dan tanpa aku duga mama merentangkan tangannya kearah kak Andre. Lelaki itu tanpa ragu masuk kedalam pelukan mama Rosy. Aku benar-benar terharu dan tidak menyangka Mama Rosy mau menerima kak Andre setelah apa yang lelaki itu lakukan pada kami.