***
Setelah itu Ayra berjalan menuju toilet dekat kelasnya dulu, ia kembali mengingat kejadian saat dirinya dan Arka terkunci di kamar mandi karena ulah Viona. Ayra tersenyum mengingat kejadian saat itu.
Setelah dari toilet, Ayra langsung balik ke ruang guru.
"Ra, dari mana? Lama banget." Tanya Aletta.
"Tadi jalan-jalan sebentar aja di taman belakang."
"Ayo pulang, semua udah beres." Ucap Viona. Mereka bertiga berpamitan dengan Bu Yuli dan guru-guru yang lain.
***
1 tahun kemudian.
Ayra bergegas menuju kelasnya, hari ini Ayra lupa kalau ada kelas siang, untungnya hari ini Ayra tidak terlambat. sebuah pesan masuk dari Angga.
Angga.
Nanti dijemput jam berapa?
Ayra.
Jam 3 ya, sekalian mampir ke Café pink.
Angga.
Kebiasaan, Café pink mulu.
Ayra.
Udah dulu ya, ada dosen menanti.
Kelas di mulai, seluruh mahasiswa mahasiswi memperhatikan penjelasan materi dari dosen, hingga dosen sedikit cerita mengenai perjalanan cerita cintanya.
"Pernah dulu saya ditinggal oleh cinta pertama saya, saya bingung, salah saya dimana, saya intropeksi diri dan mencoba mencari informasi tentangnya melalui orang terdekatnya, tapi orang yang dekat dengannya seakan bungkam semua, tapi saya terus berusaha, sampai saya tidak sengaja melihat dia terbaring lemas di ranjang rumah sakit salah satu kamar, di saat itu saya langsung mennagis, kenapa dia tidak pernah bercerita tentang penyakitnya ini, lalu beliau bilang "karena aku cinta kamu" disaat itu saya nggak bisa berbuat apa-apa lagi, beliau terkena kanker payudara stadium akhir, saya terus menyemangatinya, hingga ia dipanggil sang maha kuasa, saya berada di sampingnya." Ucap penjelasan dari dosen tersebut dengan menitikkan air mata.
"terkadang perjalanan cinta sangat membingungkan, tapi dari kebingungan-kebingungan itu, yakinlah kalian nantinya akan bertemu dengan kebahagiaan yang sedang menunggu." Pesan dosen tersebut.
Kelas berakhir, Ayra menunggu Angga di depan fakultasnya, hingga Angga datang menjemput Ayra dan pergi ke Café pink. Sampai di tempat, Angga memesankan makanan untuknya dan untuk Ayra.
"Suasana hati lagi gak baik?" Tanya Angga duduk di depan Ayra.
"Lagi kepikiran sama cerita dosen tadi." Jawab Ayra yang memainkan gawainya.
"Emang dosen tadi cerita apa?" Tanya Angga penasaran.
"Dia cerita ditinggal oleh cinta pertamanya, sedih banget pokoknya,"
"Ditinggal selingkuh?"
"Bukan! Beliau sakit, sakit kanker udah stadium terakhir, dan ketahuan sama dosen itu beberapa hari sebelum beliau meninggal. Gak kebayang sih, rasanya jadi dosen seperti apa perasaannya."
Angga memegang tangan Ayra, "Ra, semua yang dipertemukan pada akhirnya akan dipisahkan, karena itu takdirnya, entah cepat ataupun lambat, kita harus siap akan hal itu."
"Ngga, jangan tinggalin Gue ya," Pinta Ayra tersenyum.
"Gue nggak kemana-mana Ra, Gue selalu ada di samping Lo." Ucap Angga menyakinkan Ayra.
***
Hari ini Gue nggak ada jadwal untuk kuliah, jadi Gue sempetin untuk membeli peralatan alat tulis untuk anak-anak jalanan. Nggak sengaja Gue melihat Rinda di Mall yang sama dengan Gue, ta-tapi.. dia bersama cowok lain. Gue langsung menghampiri Rinda.
"Rin, Gue pengen ngomong sama Lo." Ayra menarik tangan Rinda menuju parkiran dan seorang cowok mengikutinya dari belakang.
"Ra, lepasin." Ucap Rinda.
"Maksud Lo apa Rin? Lo selingkuh dari Arka? Tega banget Lo."
"Siapa yang selingkuh?" Tanya Cowok yang mengikuti Gue sama Rinda dari belakang.
"Dia." Tunjuk Gue ke Rinda.
"Cukup, Gue akan jelasin semua Ra!" teriak Rinda.
***
Ayra duduk di ruang tamu, ia diam mematung, ia berharap ini hanya mimpi yang nggak akan menjadi nyata. Datanglah Angga di sebelah Ayra.
"Ra, besok adalah tepat 1 tahun Arka, 5 Januari, bertepatan dengan ulang tahunnya, kita besok ke tempat Arka ya." Ucap Angga tersenyum lirih.
Ayra meneteskan air matanya lagi setelah mendegarkan Angga berbicara. Angga memeluk Ayra untuk menenangkannya.
"Gue minta maaf Ra." Ucap Angga.
"Gue mau pulang, Ngga." Ucap lemas Ayra.
"Gue anter." Ucap Angga dan Ayra mengangguk dengan tatapan yang kosong.
//////
Haiiii.....
Jangan Lupa untuk follow, klik star di pojok kiri bawah dan share ke temen-temen kaliann yaww..
Thank youuu..
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT TWIST [END]
Teen FictionDi parkiran sepeda, yang dimana terdapat banyak anak-anak yang akan segera pulang, Gue memanggil Arka dengan keras "hei Arka." Teriak Gue. Arka hanya memandang Gue "Lo kalau suka sama gue itu bilang, nggak usah kebanyakan gengsi." Ucap Gue dengan te...