Selamat Membaca ❤️
Malam harinya, Arka menjemput Ayra di rumah, bersamaan Arka berpamitan kepada orang tua Ayra.
"Om, Tante, saya izin jalan sama Ayra, nggak lama-lama kok, cuma sebentar." Pamit Arka pada Aisyah dan Zeland. "Tolong jaga anak om ya, kalau nakal turunin aja di jalan." Goda Zeland pada Arka, Ayra cemberut "ih ayah." Arka tersenyum melihat tingkah Ayra. "Yah, Bun Ayra berangkat dulu ya, assalamualaikum" Pamit Ayra menyalimi Aisyah dan Zeland. "Waalaikumsalam, hati-hati ya." Ucap Zeland pada Ayra.
Sebenarnya Zeland melarang sekali kalau Ayra pergi ke luar malam-malam, apalagi bersama seorang cowok. Tapi, tadi sore setelah pulang kerja, Ayra memohon kepada Zeland untuk memberikannya izin, dengan berat hati, Zeland mengizinkan Ayra untuk pergi.
🌸🌸🌸
Suasana tengah kota sangat ramai sekali, banyak juga muda-mudi seperti Ayra dan Arka menghabiskan waktu berdua mereka bersama. Mereka saling terdiam satu sama lain di taman kota, antara bingung dan canggung.
"Ra, mau jagung bakar?" Tawa Arka, "boleh ka, beli dimana?" Tanya balik Ayra, "tunggu di sini ya." Ucap Arka. Arka berjalan menuju penjual jagung bakar. Sedangkan Ayra, mengusap dadanya karena jantungnya berdegup kencang. "Ya Allah, ini pertama kali aku rasakan setelah sekian lama." Ucap Ayra yang merasakan kebahagiaan ini. Tak lama kemudian, Arka datang dengan membawa 2 buah jagung bakar yang siap untuk dimakan.
"Gimana Ra? Enak kan?" Tanya Arka menatap Ayra, "rasa jagung bakarnya sih ya pada umumnya, tapi karena yang beliin orang spesial jadi spesial banget." Ucap Ayra malu-malu mengatakannya. "Bisa aja kamu." Ucap Arka tertawa. "Ka, ciee panggil aku kamu." Ucap Ayra yang malu-malu. "Emang harus dipanggil apa? Sayang?" Tawar Arka. "Ih Arka, udah dong, jangan buat baper." Ucap Ayra menatap ke sembarang tempat, karena tidak kuat dengan pipinya yang memerah.
"Habis ini, aku mau ajak kamu ke suatu tempat, yang bagus banget tempatnya." Ucap Arka, "siap deh." Ucap Ayra sembari menghabiskan jagungnya.
Di sepeda, Ayra memeluk Arka dengan erat, rasanya tidak ingin melepaskan Arka dari genggaman Ayra. Ayra sesekali membisikkan Arka dari belakang "aku sayang kamu" dan Arka tersenyum salah tingkah dari kaca sepeda motornya.
🌸🌸🌸
Tiba di tempat yang dituju Arka, ternyata Arka mengajak Ayra ke pasar malam.
"Pasar malam?" Tanya Ayra,
"Bukan." Jawab Arka dingin.
"Terus?" Tanya Ayra dibuat penasaran,
"Ayo." Arka menggenggam tangan Ayra dan mengajak ke suatu tempat yang terletak di sebelah pasar malam."Ini tempat yang kamu maksud?" Tanya Ayra, Arka cuma berdehem memandangi danau yang tenang.
"Ra, kamu pasti nggak suka kan?" Tanya Arka terus terang, Ayra diam sebentar "heem... Bukan nggak suka sih Ka, tapi sedikit takut, soalnya kan sepi di sini." Ucap Ayra pelan-pelan takut salah ngomong.
Mereka berdua duduk di pinggir danau dan melihat pemandangan danau pada malam hari, disela-sela itu mereka berbincang-bincang.
"Maaf ya Ra, aku nggak bisa jadi cowok-cowok yang ada di sosmed yang biasa kamu lihat, yang romantis, yang kiyut sama pasangannya." Ucap Arka melihat Ayra, "Apaan sih Arka... Gini aja aku udah seneng kok." Ucap Ayra menyandar ke dada Arka.
"Kamu tau nggak alasan kenapa aku ajak kamu ke tempat ini?" Tanya Arka mengusap rambut Ayra. Ayra menggelengkan kepala yang artinya ia tidak tahu.
"Karena tempat ini sunyi Ra, nggak ada siapa-siapa di sini, biasanya kalau ada masalah apapun, aku datangnya ke sini, rindu dengan siapapun aku datangnya ke sini, aku mau ngenalin tempat ini ke kamu Ra, agar suatu hari nanti, kalau kamu rindu aku kamu bisa ke tempat ini." Ucap Arka menjelaskan, Ayra terpaku dengan penjelasan Ayra, ada yang sedikit mengganjal perkataan Arka di hati Ayra. Tapi, Ayra tahan, karena ia tak mau merusak suasana ini.
"Iya sunyi tapi indah Ka, siapapun pasti betah di sini." Ucap Ayra
"Kamu tau nggak kenapa aku suka sama kamu dari dulu? Karena sifat kamu Ka, sifat kamu yang bikin aku jatuh untuk sedalam-dalamnya buat kamu." Ucap Ayra sembari menahan air mata keluar.
"Aku tau itu. Tapi, secinta-cintanya kamu sama aku, kamu nggak boleh terlalu cinta sama aku. Karena kita nggak tahu apa yang bakal terjadi di kemudian hari." Ucap Arka bijak.
Tak kuat menahannya, Ayra meneteskan air mata dan menangis di dekapan Arka.
"Arka, aku mau nanya sama kamu, kenapa dari tadi pembicaraan kamu seperti kamu mau pergi dari kehidupanku Ka?" Tanya Ayra penasaran.
"Aku nggak akan pergi Ra, aku selalu ada di hati kamu, percaya itu sama aku." Ucap Arka menenangkan Ayra yang masih menangis dalam dekapan Arka.
🌸🌸🌸
Hari ini adalah hari dimana seleksi putra dan putri Sekolah. Setelah semua menunjukkan kecakapan dan bakat yang mereka punya, tibalah pengumuman yang dinantikan.
...
Hello gaes, part baru nih, jangan lupa kasih vote yaa, biar Mimin lebih semangat nulisnya. Terimakasih :))
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT TWIST [END]
Roman pour AdolescentsDi parkiran sepeda, yang dimana terdapat banyak anak-anak yang akan segera pulang, Gue memanggil Arka dengan keras "hei Arka." Teriak Gue. Arka hanya memandang Gue "Lo kalau suka sama gue itu bilang, nggak usah kebanyakan gengsi." Ucap Gue dengan te...