Brownis Ayra

56 5 0
                                    

Setelah mengantarkan Ayra ke depan rumahnya, Arka tiba-tiba keluar dan mengagetkan mamanya.
______________________________________

🌸🌸🌸

Arka POV


Sejak mama memasuki kamarku, aku terbangun dari tidur yang pulas ini, kehadiran Ayra di rumah menjadi nyawa tersendiri buat mama, pasalnya aku tak pernah melihat mama sebahagia ini, dan kata-kata mama terngiang-ngiang di kepalaku.

"Sayang, ada temen perempuan kamu, namanya itu Ayra, entah kenapa mama langsung suka sama dia, orangnya sopan banget, mama rasa dia anak yang baik, mama harap kamu bisa bertemu jodoh yang sifatnya sama seperti dia ya sayang." Ucap Namira pada Arka yang masih tertidur pulas.

Seperti diaBatin Arka

"Sayangnya aku nggak suka sama dia ma." Gumamku

Aku hanya memandangi mereka dari lantai 2 rumahku, sekali-sekali aku tersenyum kecil melihat mereka yang sudah sangat akrab layaknya anak dan ibu, apalagi ditambah kehadiran Alvin yang membuat suasana menjadi
Tawa bahagia. Kulihat Ayra berpamitan dengan mamaku, dan menuju keluar rumahnya diikuti oleh mama, akupun turun dari tangga dan mengikutinya. Tak sengaja aku mengagetkan mama dari belakang.

"Ma." Sapaku

"Astagfirullahaladzim Arka, kamu ini ngagetin mama saja."

"Gak sengaja ma."

"Tadi siapa ma?

"Dia Ayra temen kamu, masak kamu nggak kenal."

"Oh."

"Kok oh gitu sih, kamu tau nggak, mama suka sama dia, emangnya kamu nggak suka sama dia?"

"Nggak tau ma, Arka mandi dulu."

"Loh kok gitu, siapa tau dia su..."

Belum sempat Namira meneruskan ucapannya, Arka meninggalkan Namira begitu saja.

🌸🌸🌸

Author POV

Keesokan harinya, ia bersiap menuju rumah Arka, bukannya ia ingin bertemu dengan Arka, melainkan ia senang bertemu dengan mama Namira mamanya Arka, bertemu Arka? Itu bonusnya, hehehe. Ia tak sabar untuk membuat brownies bersama mama Namira. Tak lupa ia berpamitan dengan orang tuanya untuk meminta izin keluar dan tanpa menunggu lama lagi, Ayra langsung meluncur ke rumah Arka.

Setiba di rumah Arka, Ayra disambut oleh Namira yang sudah ada di teras rumah.

"Assalamualaikum mama." Sapa Ayra

"Waalaikumsalam sayang, ayo langsung ke dapur aja, mama udah nggak sabar mau nyoba membuat browniesnya." Ajak Namira

"Ayo ma."


Suasana di dapur sangat bahagia karena kehadiran Ayra yang menemani Namira membuat brownies.

"Ini ma, tambah gulanya, tapi jangan terlalu manis, nggak baik buat kesehatan." Ucap Ayra

"Iya sayang, kamu nggak buat brownies sendiri?"

"Iya lagi bikin nih ma, tapi aku bentuk, tadi aku lihat di rak mama ada cetakan bentuk love kan ma?"

"Iya sayang, ada di rak, banyak bentuk cetakan kok"

"Oke ma."

Ayra tengah berkutat dengan brownies yang sedang dibuatnya, ia mengambil cetakan bentuk love untuk browniesnya. Setelah kurang lebih 1 jam, brownies buatan Namira dan Ayra akhirnya pun jadi, kini Ayra sedang menghias browniesnya dan menuliskan "for you Arka".

"Allhamdulillah udah jadi ma."

"Kok ada tulisannya untuk Arka?"

"Karena ini untuk Arka ma, hehehe."

"Kamu suka ya sama anak mama, Arka."

Deg...

"Eng-enggak ma, Ayra cuma berteman baik aja sama Arka, lagian mana mungkin Arka suka sama aku." Jawab Ayra  gugup

"Oh gitu, mama kira kamu suka sama Arka, ternyata dugaan mama salah, yaudah deh kalau gitu. Mama minta tolong bangunkan Arka di kamarnya ya, soalnya habis ini mama mau berangkat arisan jadi beberes dulu." Pinta Namira

"Mmm, bangunkan Arka ma?" Tanya Ayra

"Iya sayang, tolong bangunkan ya. Dia kalau hari Minggu itu kebo banget." Jawab Namira

Ayra menuju lantai 2 rumah Arka, Sebenarnya Ayra tidak tahu letak kamar Arka. Tapi, yang jelas ia akan mencari tahu letak kamarnya. Setelah dirasa pintu berwarna abu-abu itu adalah kamar Arka. Ia mencoba mengetuk pintu kamar Arka.

Tok...tok...tok...

Tak ada sahutan dari dalam kamar, Ayra mencoba membuka pintu kamar Arka dengan pelan-pelan, dan menemukan Arka yang masih tertidur pulas. Ayra berjalan menghampiri ranjang king size milik Arka, melihat Arka masih tertidur di dalam selimutnya, dan Ayra duduk di ranjang milik Arka.

"Arka." Sapa Ayra

"Arka, bangun udah jam setengah 10."

"Arka, kamu kenapa sih, susah banget untuk aku lupain." Tambahnya dengan pelan

Tak ada sahutan dari Arka, Ayra  berjalan melihat-lihat meja belajar Arka, tak sengaja Ayra melihat foto masa kecil Arka dengan seorang anak perempuan. Dan dibalik foto itu terdapat nama "Muhammad Arka Delana ❤️ Rinda Margaretha"

Rinda Margaretha? Siapa dia? Batin Ayra

Ayra juga menemukan buku diary milik Arka, dan tak sengaja membukanya dan membaca 1 kalimat yang mampu meloloskan air mata Ayra.

Rinda, sampai kapanpun gue masih sayang sama Lo.

Tiba-tiba ada tangan yang mencekam tangan Ayra dari belakang.

.
.
.
.

Assalamualaikum teman-teman,
Gimana? Suka? Kalau kalian suka tekan bintang di bawah kiri ya :)
Agar Mimin semangat untuk menulis.

Salam jauh dari Mimin,

PLOT TWIST [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang