Selamat membaca ❤️
Hari ini adalah hari dimana seleksi putra dan putri Sekolah. Setelah semua menunjukkan kecakapan dan bakat yang mereka punya, tibalah pengumuman siapa yang terpilih menjadi putra putri sekolah.
Tak seperti biasanya, pagi ini ada sesuatu yang mengganjal pada perasaan Ayra. Namun, Ayra terus berdoa menyakinkan dirinya bahwa apapun hasilnya ia menerima dengan lapang dada.
"Yang terpilih menjadi putra sekolah adalah ... Selamat untuk Muhammad Arka Delana." Seru ibu guru yang mengumumkan bahwa Arka terpilih menjadi putra sekolah.
Bismillah.... Batin Ayra, Ayra memberikan senyumannya kepada Arka, sebagai tanda ia mengucapkan selamat untuknya.
"Baik anak-anak kita akan menantikan siapa yang akan menjadi putri sekolah dan berpasangan dengan putra sekolah kita yaitu Arka Delana.... Sudah siap semua ?" Bu indah yang mengumumkannya di halaman sekolah.
"Siap Bu." Teriak teman-teman satu sekolah yang menantikannya.
"Selamat untuk Angelia Natasya yang terpilih menjadi putri sekolah."
"Selamat Angel." Ayra memeluk dan memberikan selamat untuk Angel.
Arka yang memandangi Arka terlihat kecewa karena Ayra tidak bisa bersamanya. Sedangkan Ayra menatap arka memberikan semangat untuknya.
"Selamat untuk Muhammad Arka Delana dan Angelia Natasya kalian terpilih sebagai putra dan putri sekolah."
Ayra POV
Aku sedikit kecewa karena tidak bisa menjadi putri Sekolah bersama Arka. Memang ya ketika kita berharap lebih terhadap suatu hal kita akan kecewa akan hal itu jika tak didapat.
Setelah acara selesai aku langsung pergi ke kelas untuk menenangkan diri ditemani oleh Viona.
"Ra, Lo udah nampilin yang terbaik kok." Ucap Viona menenangkan
"Thanks ya Vin." Aku berterimakasih pada Viona yang telah memberikan dukungan penuh hingga detik ini.
----
Selang beberapa jam kemudian, Arka menghampiri aku di kelas.
"Ra, dicariin Arka." Panggil Lita teman kelasku.
Tanpa berlama-lama aku langsung menemui Arka di depan kelas.
"Arka." Ucapku menyapanya
"Bisa bicara sebentar?" Aku mengernyitkan dahi penasaran apa yang akan dibicarakan oleh Arka.
Arka mengajak aku ke taman sekolah dan duduk di salah satu kursi yang ada di taman.
"Ra, yang sabar ya, aku tau kamu kecewa." Hibur Arka
"Ka, benar... aku sedikit kecewa karena terlalu berharap pada suatu hal yang belum tentu menjadi milik aku. Tapi, aku belajar dari itu semua Ka." Ucapki menatap Arka
"Ikhlas Ra, di dunia ini kita harus perbanyak ikhlas, ikhlas dalam segala hal apapun." Ucap Arka. Aku hanya mengangguk
"Dalam satu Minggu ke depan, aku ada seminar sama Angel Ra, aku harap kamu ngerti ya." Pamit Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT TWIST [END]
Teen FictionDi parkiran sepeda, yang dimana terdapat banyak anak-anak yang akan segera pulang, Gue memanggil Arka dengan keras "hei Arka." Teriak Gue. Arka hanya memandang Gue "Lo kalau suka sama gue itu bilang, nggak usah kebanyakan gengsi." Ucap Gue dengan te...