"Yaudah kalau gitu." Ucap Arka menunduk, "yaudah apa?" Tanyaku penasaran, "yaudah ayo." Ucap Arka terlihat grogi, "ayo kenapa sih emangnya?" Ucapku benar-benar penasaran dan deg-degan tentunya. "Emang semua perempuan kayak gitu ya, suka banget diperjelas." Ucap Arka.
"Mbak ini pesenannya, martabak telur sama martabak pisang kejunya." Ucap penjual martabak, "makasih ya pak." Ucapku berterimakasih, "yaudah kalau gitu gue pergi dulu ya." Pamitku pada Arka.
"Ayra." Teriak Arka, Ayra yang mendengar namanya dipanggil, langsung menoleh ke sumber suara.
"Sebenarnya gue itu suka sama Lo, dari dulu." Ucap Arka terlihat grogi sekali dari kejauhan.
Aku yang tercengang mendapat pengakuan suka dari Arka langsung memandang Arka dengan tajam, jantungku sudah tidak bisa diajak berkompromi, karena sekarang bekerja dua kali lebih cepat, apa ini jawaban dari segala usahaku Ka? Batinku.
Semua orang memandangi kami berdua termasuk bang Aldi di depan mobil, tapi aku tak peduli dengan itu semua, yang aku pikirkan sekarang hanyalah ucapan Arka. Iya iya yang lain mah cuma ngontrak - Admin POV
Arka mendekatiku, "jadi gimana?" Tanya Arka, aku mencoba mencairkan suasana dengan tertawa, "Lo ngeprank kan?" Tanyaku, " dimana sih kameranya? Di sana, di situ?" Ucapku menunjuk letak-letak kameranya. "Selamat Lo berhasil Ka." Ucap Ayra memberi tangannya untuk mengucapkan selamat. "Yaudah gue pulang dulu, besok-besok prank yang lainnya juga." Aku menepuk pundak kiri Arka.
"Kenapa lo begini sih Ra, disaat gue jujur tentang perasaan gue sama Lo, Lo selalu ngehindar." Ucap Arka memegang tangan Ayra, Deg... "Gue serius Ra," ucap Arka mencoba menyakinkanku.
🌸🌸🌸
Mata Ayra berbinar-binar, "gue takut kecewa untuk kesekian kalinya Ka," ucap Ayra menunduk, "gue akan coba buat Lo nggak kecewa lagi sama gue, gue mohon." Ucap Arka penuh keyakinan, Ayra menatap mata Arka lekat-lekat untuk menyakinkan dirinya, Ayra menganggukkan kepalanya, sebagai tanda ia menerima Arka. "Kita pacaran?" Tanya Arka memastikan, "enggak tau ya." Ucap Ayra melepaskan tangan Arka, Ayra tersenyum-senyum sendiri.
Arka langsung memeluk Ayra, "Aku janji, nggak akan ngecewain kamu lagi." Ucap Arka lega setelah mengatakan yang sebenarnya dengan Ayra. "Nggak perlu omongan, yang penting dilakukan." Ucap Ayra terlihat bahagia, pipinya seperti kepiting rebus dua kali lipat.
"Ya Allah, ampunilah adek hamba ini." Ucap Aldi merusak suasana, "ih abang ih." Ucap Ayra kesal dengan Aldi. "Udah ada obatnya sekarang, thank's ya Ka, udah jadi obatnya." Aldi berterimakasih pada arka, "bang Aldi bisa aja." Ucap Arka yang malu-malu pada Aldi.
______________________________________Keesokan harinya, berita kemarin sore menjadi trending topik di sekolah. Hampir satu sekolah tau beritanya.
"Ayra, Lo kemarin bilang apa sama Arka?" Tanya Viona, "berkat itu, gue bahagia." Ucap Ayra yang sedari tadi pagi senyum-senyum.
"Lo Kesambet setan apa sih Ra? Gue jadi takut ih." Viona bergidik melihat Ayra senyum-senyum sendiri.
"Gue mau cerita, tapi nanti aja, karena gurunya udah Dateng tuh, pak Sofwan." Tunjuk Ayra mengedipkan mata ke Viona.
🌸🌸🌸
"Selamat siang anak-anak." Sapa pak Sofwan kepada anak-anak. "Materi kita mulai, buka halaman 65 ya, kemarin bapak sudah memberikan tugas untuk menjelaskan ke depan bukan?" Ucap pak Sofwan, Viona mengerutkan dahinya, emang ada tugas dari pak Sofwan? Batin Viona, "Ra, Lo tau tugas ini?" Tanya Viona mencari teman, "Gue juga nggak tahu kalau ada tugas." Ucap Ayra yang juga tidak tahu soal tugas ini.
"Viona Kumala Setya, silahkan maju menjelaskan." Panggil pak Sofwan, "Ra, gimana dong, gue nggak tahu." Ucap Viona yang kebingungan.
Diberitahukan kepada seluruh peserta yang mengikuti putra putri sekolah, harap sekarang menuju ke aula utama, karena hari ini adalah penentuan untuk masuk 3 besar di tahap selanjutnya. Terimakasih.
Pengumuman yang baru saja diumumkan membuat Ayra harus meninggalkan kelas untuk menuju ke aula utama.
"Ra, Lo tinggalin gue lagi." Ucap Viona, "terus gue harus gimana? Gue minta maaf ya." Pamit Ayra pada Viona. Selang beberapa menit kemudian, "bagaimana Viona?" Tanya pak Sofwan, "ehm... Maaf pak, nggak bisa." Ucap Viona mengatakan yang sebenarnya.
"Kamu ini setiap pelajaran saya selalu nggak bisa. Bisanya cuma pacaran saja ya." Ucap pak Sofwan, seluruh kelas menertawakan Viona. Sedangkan Viona hanya menunduk dan menatap teman-temannya dengan tatapan yang tajam. Yakali gue bener-bener punya mertua kayak gini. batin Viona
🌸🌸🌸
Di tempat lain, Ayra duduk di kursi paling depan untuk mendengarkan pengarahan seleksi selanjutnya, tanpa disengaja Arka duduk tepat di samping Ayra. "Hai." Sapa Arka, "Ih Arka," ucap Ayra yang masih tak menyangka ia menjadi pacar dari Arka.
"Ra, gue mau tanya, berita yang sekarang rame itu beneran?" Tanya seseorang teman seangkatan, Ayra terdiam, tiba-tiba Arka menyahut "yang penting gue udah jadian sama Ayra." Ucap Arka. Ayra memberi tanda untuk diam dengan jari telunjuknya diarahkan ke mulut.
2 jam kemudian setelah menunjukkan bakat yang dimiliki setiap peserta, kini pengumuman untuk masuk 3 besar telah dinanti-nanti oleh peserta. Terlihat juri sedang berdiskusi untuk siapa saja yang berhak menuju 3 besar.
"Baik anak-anak, saya di sini akan mengumumkan nama-nama yang terpilih untuk 3 besar selanjutnya, untuk yang putri, kami memilih." Ucap Bu Asti "selamat untuk Angelia, yang kedua selamat untuk Zizi, dan yang terakhir selamat untuk Ayra." Ucap Bu Asti memberitahukan putri-putri yang terpilih. Aku memandang Arka, terlihat Arka memberikan dua ibu jarinya pada Ayra.
"Untuk yang putra, selamat untuk Jeri, Irwan dan untuk Arka." Ucap Bu Asti memberikan selamat kepada mereka. Kini Ayra memberikan dua ibu jarinya pada Arka.
______________________________________
Setelah selesai seleksi di aula utama, kini Ayra dan Arka kembali ke kelas berjalan berdua,
"Kamu hari ini ada les?" Tanya Arka,"enggak, kamu sendiri?" Tanya balik Ayra.
Arka menaikkan alisnya, "aku tanya kamu loh." Ucap Ayra.
"Yaudah." Ajak Arka.
"Kamu tau nggak, kamu nggak pernah berubah, selalu aja kode-kode, giliran aku yang ngasih kode nggak pernah peka." Ucap Ayra Cubit perut Arka.
"Sakit sayang." Ucap Arka bergidik sendiri
"Ih apaan sih Ka, geli tau aku dengernya." Ucap Ayra berlari menjauh dari Arka
Arka mengejar Ayra yang berlari.
mau tau cerita selanjutnya? jangan lupa vote,comment dan follow sekalian share ke teman-teman kamu semuanya, biar mimin semangat dalam menulis. terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT TWIST [END]
Teen FictionDi parkiran sepeda, yang dimana terdapat banyak anak-anak yang akan segera pulang, Gue memanggil Arka dengan keras "hei Arka." Teriak Gue. Arka hanya memandang Gue "Lo kalau suka sama gue itu bilang, nggak usah kebanyakan gengsi." Ucap Gue dengan te...