Ayra Kalila Abinaya

279 16 5
                                    

Hembusan angin yang tenang, membuat perempuan yang berdiri di balkon kamarnya menatap indah bintang dan bulan di langit biru yang terus dipandanginya. Pasalnya, 5 menit lagi perempuan itu akan genap berusia 17 tahun. Ia meneteskan air matanya atas rasa syukur kepada tuhan yang maha kuasa atas diberikannya umur yang panjang. Ia tidak minta apa-apa diumurnya kali ini ia hanya ingin melupakan dan mengikhlaskan seseorang yang masih ia sayangi hingga kini.

🌸🌸🌸

Ayra Kalila Abinaya, perempuan dengan panggilan Ayra yang mempunyai lesung pipi dan juga berkacamata adalah perempuan yang sangat ambivert kadang introvert dan juga ektrovert, kadang ceria, kadang diam, cerewet, hobi nyanyi dan menulis quotes.

Keesokan harinya..

"Ayra ayo bangun.." seru Aisyah yang tak lain adalah bundanya

"Oamm... Iya bun." Jawab Ayra sambil menguap

Di meja makan sudah berkumpul ayah, bunda dan juga abangnya untuk bersiap bekerja dan kuliah, tinggal Ayra yang masih duduk di bangku sekolah.

"Ayo Nay makan, nanti Abang telat buat ngampus nih, kamu ini apa-apa lelet, apa-apa lambat, gimana kamu mau sukses nanti ?" Hardik Aldi yang tak lain adalah abangnya

"Iya bang Di bentar napa, orang ini masih jam setengah 7 kok, masih pagi ini bang, udah marah-marah aja, pms bang ?" Jawab Ayra dengan santai

"Udah-udah ayo sarapan jangan ribut dulu." Sambung Zeland Abinaya yang tak lain adalah ayahnya

"Iya yah." Jawab Ayra dan Aldi secara bersamaan.

Hari ini adalah hari Senin, hari dimana sangat menyebalkan bagi Ayra karena harus mengikuti upacara yang menurutnya akan membosankan dengan ceramahan dari kepala sekolahannya.

"Eh Ra, happy sweet seventeen yaa." Panggil Lala dari anak kelas sebelah

"Iya thanks ya La." Jawab Ayra dengan senyuman

🌸🌸🌸

Bel pulang sekolah berbunyi, semua murid berbondong-bondong untuk pulang. Tapi, tidak dengan Ayra ia lebih berlama-lama di sekolahnya untuk mengerjakan pr yang diberikan oleh gurunya sambil menunggu abangnya untuk menjemputnya.

Drtt..drrrtt...drttt...

Hp Ayra berbunyi menandakan sebuah panggilan masuk untuknya.

"Nay, kamu pulang sendiri ya, Abang masih di kampus, lagi ngerjain tugas yang belum selesai." Ucap Abang Aldi

"Kok gitu sih bang, kenapa nggak bilang dari tadi siang, kenapa nggak bilang jauh-jauh jam, terus seka ..."

Tut ...Tut .. Tut..

Putuslah sambungan telpon antara Ayra dan abangnya, terus sekarang bagaimana dengan Ayra ?

" Ya Allah, kebiasaan deh, belum kelar ngomong udah dimatiin, cobaan apa lagi ini, aku bilangin bunda biar tau rasa, jadi cowok nggak pernah tanggung jawab sama adiknya." Gerutu Ayra sambil membereskan peralatan sekolahannya.

Dan pada akhirnya Ayra berjalan ke depan gerbang sekolah untuk memanggil ojek online agar ia bisa pulang kerumahnya.

Di satu sisi, ada seseorang laki-laki tengah memperhatikan Ayra berjalan ke gerbang sekolah.

.
.
.
.

Assalamualaikum teman-teman
Kembali lagi bersama aku Mimin yang suka berkhayal gak jelas, daripada berkhayal tapi gak bermanfaat mending dicurahin lewat cerita yang gak jelas juga hehehe :') Mimin bercanda kok ya.
Mudah-mudahan cerita ini bisa dibaca untuk menemani kegabutan haqiqi kalian ya teman-teman. Amiin...

Nb : jangan lupa vote,comment and share ke temen-temen kalian ya.. biar Mimin makin semangat nulisnya. Dan juga follow Instagram @sbumhi_

Salam sayang dari mimin
Muachh..

PLOT TWIST [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang