Setelah itu aku bercerita yang sebenarnya kepada Viona mengenai apa yang terjadi, sontak Viona emosi dengan sikap Arka yang menurutnya sangat keterlaluan pada sahabatnya itu.
______________________________________🌸🌸🌸
Setelah sampai di rumah, aku langsung menuju kamar untuk mengambil jaket Arka dan langsung mengantar jaket Arka ke rumahnya. Setiba di depan kompleks Arka, aku kebingungan mencari dimana letak rumah Arka.
"Emm, di sebelah mana ya rumah Arka." Gumamku
"Assalamualaikum pak permisi, saya mau nanya, dimana rumahnya Arka ya pak ?" Tanyaku pada salah seorang satpam di depan kompleks
"Oh den Arka, anaknya pak Hari itu ya?"tanyanya padaku
"Saya kurang tau pak,"
"Rumahnya itu yang pagar abu-abu, ada mobil di depannya, coba neng kesana." Ucap pak satpam yang menunjukkan letak rumah Arka
"Makasih ya pak, permisi." Pamitku pada pak satpam
Setiba di depan rumah dengan pagar abu-abu tersebut, aku sedikit ragu untuk masuk kedalamnya, takut salah rumah ataupun sebagainya.
"Bismillah aja deh." Gumamku
"Assalamualaikum,"
Tak butuh waktu lama, tampak seorang wanita berkepala tiga yang membukakan pintu untukku yang tak lain adalah mama dari Arka.
"Waalaikumsalam, mau nyari siapa nak?" Tanyanya padaku
"Mmm... tante saya mau nyari Arka." Jawabku sembari bersalaman dengan mamanya Arka
Sopan banget nih anak... Batin Namira
"Arka? Kamu temennya Arka?"
"I... iyaa te." Jawabku dengan gugup
"Ya Allah, baru pertama kali ada anak perempuan yang nyariin Arka, ayo masuk nak." Ajakku masuk ke dalam rumahnya yang terbilang cukup mewah.
"Iya te."
"Nggak usah manggil tante, panggil mama aja, biar sama kayak Arka."
"I... iya te, eh maksudnya mama."
"Nah gitu dong bagus." Sahutnya
"Nama kamu siapa nak?"
"Nama saya Ayra em... ma."
"Gausah gugup gitu, anggep mama sendiri aja, soalnya mama ini nggak punya anak perempuan, jadi maklum ya gini deh, lagian juga Arka nggak pernah tuh bawa perempuan ke rumah." Jelasnya padaku
Author POV
Rumah megah yang terletak di komplek perumahan elite sangatlah tak disangka-sangka menjadi rumah dari Arka. Ayra kini duduk di ruang tamu, sedangkan Namira memanggilkan Arka di kamarnya dan juga membuat minuman untuk Ayra.
Tok..tok..tok..
Tak ada jawaban dari orang yang sedang berada di kamar, Namira langsung membuka pintu kamar Arka, terlihat anak sulungnya sedang tertidur pulas karena kelelahan. Namira mendekati Arka, nampak tenang wajah Arka yang sedang tertidur.
"Sayang, ada temen perempuan kamu, namanya itu Ayra, entah kenapa mama langsung suka sama dia, anaknya sopan banget, mama rasa dia anak yang baik, mama harap kamu bisa bertemu jodoh yang sifatnya sama seperti dia ya sayang." Ucap Namira pada Arka yang masih tertidur pulas.
Tak lama kemudian datanglah Namira dengan membawakan nampan yang berisi minuman untuk Ayra yang berada di ruang tamu
"Sayang, ini minumannya, maaf ya nak, Arka lagi tidur, jadi mama nggak tega bangunin Arka." Ucap Namira pada Ayra
"Engg... enggak papa kok tan, eh maksudnya ma, Ayra juga cuma nganter jaket Arka yang Ayra pinjam." Jawab Ayra dengan menyodorkan goodie bag yang berisi jaket Arka.
"Ohh, iya sayang, maaf ya, jadinya kamu nggak bisa ketemu Arka." Ucap Namira pada Ayra
"Nggak papa tan, e Ya Allah, maksdunya mama, maaf ya ma."
"Nggak papa, tapi kamu harus biasain manggil mama bukan tante." Ucap Namira pada Ayra
"Iya ma."
"Kamu besok ada acara nggak?" Tanya Namira
"Nggak ada ma, emang kenapa?"
"Kamu besok datang kesini ya, mama mau nyoba membuat brownies, nanti kamu yang bantu ya." Ajak Namira
"Boleh tuh ma, sekalian Ayra belajar juga."
Di tengah-tengah pembicaraan mereka, datanglah anak laki-laki dengan baju seragam merah putihnya memberi salam pada mamanya
"Assalamualaikum ma," ucap anak laki-laki itu
"Waalaikumsalam sayang, eh Alvin udah pulang sekolahnya, kenalin ini ada kak Ayra temen kak Arka."
"Temen kak Arka ya, temen atau pacar kak Arka hayoo." Goda Alvin
Ya ampun dedek, masih kecil udah tau pacar-pacaran, aku yang udah gede aja nggak tau tuh. Batin Ayra
"Ehh, nggak boleh gitu sama kak Ayra-nya." Sahut Namira
Ayra hanya tersenyum mendengar ocehan Alvin yang sangat lucu baginya.
"Kalau gitu Ayra pamit dulu ya ma." Pamit Ayra pada Namira
"Iya hati-hati, maaf loh kalau merepotkan."
"Enggak ma, justru Ayra yang merepotkan mama."
"Kalau gini, kita nggak bisa ketemu dong, secara mama udah suka sama kamu kalau ngomong."
"Mama bisa aja sih. yaudah aku pamit dulu, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam sayang, jangan lupa besok."
"Iya ma."
Setelah mengantarkan Ayra ke depan rumahnya, Arka tiba-tiba keluar dan mengagetkan mamanya.
.
.
.Assalamualaikum teman-teman,
Gimana? Kalian suka dengan part ini? Kalau kalian suka tekan bintang dibagian kiri bawah yah,
Agar Mimin semangat untuk menulis :)Salam hangat dari Mimin,
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT TWIST [END]
Teen FictionDi parkiran sepeda, yang dimana terdapat banyak anak-anak yang akan segera pulang, Gue memanggil Arka dengan keras "hei Arka." Teriak Gue. Arka hanya memandang Gue "Lo kalau suka sama gue itu bilang, nggak usah kebanyakan gengsi." Ucap Gue dengan te...