Ayra.. maafin aku. Batin Arka
______________________________________
🌸🌸🌸
Setelah beberapa jam kemudian, akhirnya Ayra terbangun dari pingsannya. Arka langsung melihat keadaan Ayra dari luar jendela.
Syukurlah Lo gapapa. Gumam Arka.
Tiba-tiba ada tangan menepuk pundak Arka, dan tak lain adalah bang Aldi yang dari kantin rumah sakit.
"Lo kenapa nggak masuk dek?" Tanya Bang Aldi
"Enggak bang, gue disini aja." Jawab Arka.
"Ayra udah sadar dari pingsannya?" Tanya Bang Aldi
"Allhamdulillah udah bang, tuh Ayra sekarang di periksa sama dokter." Tunjuk Arka ke arah jendela kamar Ayra.
"Gue masuk duluan ya." Pamit bang Aldi
"Iya bang." Jawab Arka dengan datarnya.
Arka terduduk lagi di kuris tunggu dan Aisyah bersama Zeland menghampiri Arka.
"Nak Arka pulang dulu gapapa, keadaan Ayra allhamdulillah udah baikan, Tante sama om pulang ke rumah buat ambil keperluan Ayra. Toh nanti ada Aldi yang menjaga adiknya." Ujar Aisyah
"Iya te, om, tapi Arka mau njagain Ayra, boleh kan te?" Tanya Arka
"Kalau om sama Tante sih boleh-boleh aja, gimana sama mama papa kamu nanti?" Tanyanya ikut mengkhawatirkan jika Arka dicari oleh orangtuanya.
"Kalau itu sudah beres te. Udah bilang sama mama juga." Ucap Arka.
"Yaudah makasih ya nak, Tante sama om pergi dulu. Assalamualaikum." Pamit Aisyah dan Zeland
"Waalaikumsalam."
🌸🌸🌸
Tak lama kemudian, Aldi menghampiri Arka untuk meminta tolong, menjaga Ayra sebentar, karena Aldi ada urusan mendadak.
"Arka, tolong jagain Ayra yah. Bang Aldi lagi ada urusan mendadak." Permintaan tolong Aldi dikabulkan oleh Arka.
Dengan pelan-pelan, Arka membuka pintu kamar Ayra. Dan melihat Ayra sudah tertidur pulas di ranjangnya. Arka duduk disamping Ayra dan mulai mengatakan sesuatu.
"Ayra, aku minta maaf, semua nggak bakal terjadi kalau aku nggak ada. Tolong jangan berharap apapun sama aku lagi." Ucap Arka mengelus kepala Ayra.
"Semakin kamu berharap, semakin aku merasakan sakit Ra."
"Aku sayang sama kamu, tapi ada hal yang lebih penting dari cinta, yaitu masa depan kamu." Tambah Arka menetaskan air matanya
Lalu Arka mencium kening Ayra, dan ingin meninggalkan Ayra, namun dicegah oleh tangan yang menggenggam tangan Arka.
"Arka. Apa maksud dari semua ini?" Tanya Ayra yang tak percaya Arka mengatakan dan melakukan hal semacam itu.
"Sampai mana kamu mendengar pembicaraan tadi?" Tanya Arka.
"Dari awal, dari kamu meminta maaf padaku." Jawab Ayra dengan mata yang sudah sembab
Lalu Ayra beranjak duduk, dan mulai menatap Arka dalam-dalam
"Apapun yang kamu katakan, aku tetap sayang sama kamu Ka, aku cinta sama kamu, tentang masa depan, kenapa kita nggak coba meraih bersama-sama?" Tawar ayra pada Arka.
"Karena ada hal lain yang nggak bisa aku beritahu kamu Ra. Maaf." Jawab Arka melepaskan tangan Ayra.
"Apapun hal lain itu, aku tetap sayang sama kamu Va, aku cinta sama kamu, kamu tau nggak 3 tahun aku berjuang buat kamu Ka, apa itu nggak lebih dari cukup? Apa butuh waktu 3 tahun lagi? 5 tahun? Atau bahkan 10 tahun? Aku tetap akan menunggu kamu Ka, asal kamu mau." Jawab Ayra yang sudah tidak kuat menahan tangisannya.
"Aku nggak bisa maaf." Ucap maaf Arka meninggalkan Ayra di kamar sendiri.
Assalamualaikum teman-teman,
Gimana? Kalian suka dengan part ini? Kalau kalian suka tekan bintang dibagian kiri bawah yah,
Agar Mimin semangat untuk menulis :)Salam hangat dari Mimin
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT TWIST [END]
Novela JuvenilDi parkiran sepeda, yang dimana terdapat banyak anak-anak yang akan segera pulang, Gue memanggil Arka dengan keras "hei Arka." Teriak Gue. Arka hanya memandang Gue "Lo kalau suka sama gue itu bilang, nggak usah kebanyakan gengsi." Ucap Gue dengan te...