Flashback

53 5 0
                                    

"jadi apa?"

"Ja..ket kamu lu..pa aku ba..wa." jelasnya pada gue

Sial... Umpat gue dalam hati
______________________________________

🌸🌸🌸


Author POV


Terjadi keheningan di antara mereka berdua setelah Ayra mengatakan yang sebenarnya pada Arka.

"Mmm, maaf Arka, tadi aku kesiangan, jadi aku lupa nggak bawa jaket kamu." Ucap Ayra

"Mesti deh kek gitu, gak bertanggung jawab sama sekali, gimana lo dapet dipercaya sama orang lain, kalau kelakuan lo itu seperti ini." Hardik Arka dengan penuh penekanan pada setiap kalimatnya

"Aku tuh lupa ka, lupa, emang kamu nggak pernah lupa? Manusiawi dong ka." Sangkal Ayra pada Arka

"Gue nyesel minjemin jaket gue ke lo kemarin."

"Segitu marahnya kamu sama aku ka? Sampai-sampai kamu nyesel minjemin aku jaket, aku salah apa sih ka selama ini, hanya karena 1 kesalahan yang aku buat dan itupun juga nggak sengaja, kamu jadi seperti ini? Sampai-sampai aku heran sama kamu Ka, kenapa aku nggak bisa seperti teman-teman perempuan kamu yang merasa bahagia bila berada di deket kamu Ka ? " Jelas Ayra dengan matanya yang berbinar-binar saat ini.

Ayra tak tahu apakah ia harus melanjutkan pembicaraannya dengan Arka atau tidak, rasanya sekarang ia ingin menangis karena ucapan Arka yang menyakitkan hati.

"Nanti aku anter kerumah kamu," tambahnya dan langsung pergi meninggalkan Arka

🌸🌸🌸

Ayra POV

Aku langsung berhambur kepelukan Viona dan menangis apa yang terjadi.

"Kenapa lo nangis Ra?" Tanyanya

Aku belum mampu mengatakan apa yang terjadi untuk saat ini, rasanya masih sakit saja, seperti apa yang dirasakan 8 bulan yang lalu, rasanya masih sama.

Author POV

Flashback on..

Gadis kacamata itu sedang bercermin melihat pantulan dirinya dari kaca untuk memaksimalkan penampilannya saat ini, pasalnya ia akan melihat lomba Paskibra, bukan karena lombanya itu. Namun, karena ada laki-laki yang ia sukai mengikuti lomba tersebut. Setelah siap ia langsung berpamitan dengan bundanya untuk berpergian.

"Bunda, aku pamit ya Bun, mau lihat lomba paskibra." Pamit Ayra pada Neta

"Iya, hati-hati disana, pulangnya jangan malam-malam." Ingatkan Neta untuk Ayra

"Oke Bun, Ayra pergi dulu ya, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Ayra tak sendiri, melainkan ia bersama dengan sahabatnya Aleta, sedangkan Viona ia ada acara bersama keluarganya.

"Aleta, itu Arka ya."

"Iya itu Arka, abang-abang paskib yang disukai oleh Ayra" canda Aleta pada Ayra

"Aleta mah jangan gitu, malu aku." Jawab Ayra yang menutupi pipinya yang cabi itu

"Cieee, lagi blushing ni ceweknya."

"Ihhh Aleta, udah aku bilangin jangan gitu." Kejar Ayra pada Aleta

Waktu yang dinantikan akhirnya tiba, saat ini Arka bersama pasukannya menampilkan gerakan yang sangat tertib dan teratur, sorak penonton kala itu sangat ramai, sampai-sampai Ayra mengeluarkan suara khasnya dengan berteriak memanggil nama Arka.

"Ayo Arka semangat." Kata Ayra berkali-kali mengucapkan kalimat seperti itu.

Tampilan dari Ayra dan pasukannya sudah selesai, saatnya Ayra ingin meminta foto dengan Arka dengan malu-malu ia meminta foto pada Arka, namun secara tidak langsung Arka menolaknya.

Jleb..

"Kenapa dia nggak mau foto sama aku? kenapa?" Gumamku tak percaya

"Aleta, Arka kenapa nggak mau foto sama aku?" Tanya Ayra pada sahabatnya itu

"Emmmm, gak tau Ra, mungkin dia kecapean, abis tampil tadi." jawab Aleta menenangkan Ayra yang merasa bersalah karena ia yang mengajak Ayra untuk melihat lomba Paskibra.

Apa aku kurang cantik kali ya, aku bukan tipenya, kok aku jadi sakit gini. Batin Ayra sambil mengelus dadanya dan melemas dengan penolakan dari Arka

Sejak saat itu, perjuangan dirinya hancur sia-sia, ia kira akan mendapatkan hatinya, namun sebaliknya, tak pernah ada sedikitpun rasa yang dimiliki untuknya.

Setelah sampai di rumah, ia langsung menuju kamar, dan menangis atas apa yang terjadi hari ini.

"Kenapa Ka? Kenapa? Aku nggak cantik ya, aku nggak baik ya, kenapa aku harus sesakit ini untuk mencintaimu Arka?" Ucap Ayra tak percaya dirinya akan menangis hari ini karena orang yang sangat ia sayang yaitu A R K A

Flashback off...

Setelah itu aku bercerita yang sebenarnya kepada Viona mengenai apa yang terjadi, sontak Viona emosi dengan sikap Arka yang menurutnya sangat keterlaluan pada sahabatnya itu.

.
.
.
Assalamualaikum teman-teman,
Gimana dengan part ini ? Suka?
Kalau kalian suka tekan bintang di bagian bawah kiri ya :)
Supaya Mimin tambah semangat untuk menulis.

Salam jauh dari Mimin,

PLOT TWIST [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang