Ban bocor

77 7 1
                                    

Gimana dengan aku ka? Kalau aku bisa melupakanmu, udah jauh-jauh hari aku lakukan itu, tapi sayangnya aku terlalu sayang sama kamu. Batin Ayra

_____________________________________

🌸🌸🌸


Dalam perjalanan pulang, ban sepeda motor Ayra bocor dan ia harus menemukan tambal ban agar ia bisa melanjutkan perjalanan kerumahnya,
Jangan tanyakan Ayra mengapa ia bisa membawa sepeda hari ini karena memang setiap hari Ayra selalu membawa sepeda motor, cuma kebetulan waktu itu sepeda motor Ayra diserviskan oleh abangnya.

"Ya Allah, dimana lagi ini tukang tambal bannya, apalagi langit udah mulai mendung nih." Ucap Ayra dengan menuntun sepedanya dan melihat ke langit bahwa akan datang hujan.

Tak sengaja Ayra melihat Arka dari arah berlawanan ingin meminta bantuan. Namun, sayangnya Arka tak menoleh sedikitpun padanya.

Boro-boro Arka mau nolongin aku. Batin Ayra

Tak lama kemudian datanglah seorang laki-laki kepada Ayra

"Kenapa sepedanya?" Tanya suara berat itu

Ayra terkejut mendengar pertanyaan itu, lebih terkejut lagi saat Ayra menoleh ke sumber suara yang ternyata itu adalah Arka.

"Mmm, ban bo... cor..." jawab Ayra dengan terbata-bata karena gugupnya dengan Arka

"Minggir, gue lihat." Ucap Arka sambil mengecek kondisi ban sepeda motor Ayra

"Lo pakek sepeda gue, lo ikutin gue dari belakang." Perintah Arka pada Ayra

"I... Iya." jawab Ayra menurut pada Arka

Kini Ayra tengah mengendarai Sepeda
Arka. sedangkan Arka menuntun sepeda Ayra untuk menemukan tukang tambal ban. Setelah menemukan tukang tambal ban, Arka segera berbicara pada bapak-bapak yang tak lain adalah tukang tambal bannya.

"Mereka ngomongin apa sih." Tanya Ayra penasaran

Setelah itu Arka menghampiri Ayra.

"Gimana sama ban sepeda aku?" Tanya Ayra pada Arka

"Udah beres semua, tinggal nunggu diperbaiki aja." Ucap Arka

"Kira-kira habis berapa ka?"

"Udah gue bayar."

"Gak bisa gitu dong, itu kan sepedaku, berarti aku harus yang bayar."

"Heem" hanya deheman yang keluar dari mulut Ali.

"Arka... jawab napa, Hem Hem terus aja."

Arka sama sekali tidak menjawab pertanyaan dari Ayra, ia lebih memilih diam tak menghiraukan Ayra.

Seketika langit marah kepada bumi yang langsung memuntahkan segala keluhnya tanpa aba-aba, tetesan air hujan yang semakin deras membuat Ayra merasa hawa dingin menyeruak masuk kedalam tubuhnya. Melihat gelagat Ayra yang kedinginan, Arka memberikan jaketnya untuk digunakan oleh Ayra.

"Nih... pakai." Ucap Arka yang menyodorkan jaket Paskibnya

"Buat aku? Bukannya jaket itu nggak bisa dipakai oleh sembarang orang bukan? Terus pasti nanti kamunya akan dapat hukuman." Tanya Ayra seolah mengintrogasi pada Arka

Arka POV

Gak berubah-ubah nih cewek, cerewet! Batin Arka

"Udah Pakek aja, soal hukuman biar gue yang nanggung."

"Makasih Arka." jawabnya menahan blushing yang terpancar jelas di wajah Ayra

"Heem"

Semoga Lo gak kedinginan lagi. Batin Arka

Author POV

Sorot mata Arka terpancar jelas oleh Ayra, Arka peduli? Padaku? kata itu yang terus terngiang di kepala Ayra, pasalnya percaya atau tidak sekarang mereka duduk berdua menunggu mengganti ban dan hujan sedang mengguyur kota ini. Apalagi sekarang ia memakai jaket Arka duh senengnya. Gumam Ayra

Gaapa deh, ban bocor terus, yang penting Arka nolongin. Batin Ayra dengan raut wajah memerah lagi dan lagi.

Terjadi keheningan antar mereka berdua, hanya suara rintik hujan sebagai pengisi suara mereka. Tiba-tiba bapak tambal ban mengagetkan mereka berdua.

"Maaf mbak, mas, sepedanya udah selesai" ucap Bapak itu

"Yaudah pak makasih," Sahut Arka

"Sama-sama mas, semoga sepeda motor pacarnya gak bocor lagi setelah ditambal." Jawab Bapak-bapak itu menggoda Arka dan Ayra

Wajah Ayra lagi-lagi blushing mendengar kata-kata yang keluar dari bapak-bapak itu, pacarnya? Ya Allah baper banget deh aku-nya. Batin Ayra

"Iya pak." Jawab Arka langsung berhambur meninggalkan Ayra tanpa berpamitan

"Ditinggal lagi deh." Ucap Ayra dengan pelan

"Jaket?" Ucap Ayra yang masih memakai jaket Arka Untuk menghangatkan badan.

.
.
.
Assalamualaikum teman-teman,
Gimana dengan part ini?
Suka? Kalau kalian suka tekan tanda bintang di sebelah kiri ya,
Supaya nulisnya tambah semangat!
Terimakasih

Salam hangat dari Mimin,

PLOT TWIST [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang