"Betul sekali... Eh Ra, bay the way, kamu kenal nggak sama Arka?"
Deg...
______________________________________Seketika aku langsung tersenyum mendapat pertanyaan seperti itu. Bagaimana tidak, pertanyaan itu seperti pertanyaan jebakan untukku.
"Ar... Ka?" Tanyaku
"Iya Arka, anak IPA 1 itu loh, kabar-kabarnya dia itu deket sama anak IPA 3, kamu kan anak IPA 3, mungkin kamu kenal siapa yang lagi deket sama Arka." Jawab Rinda
"Emm.."
Belum sempat menjawab, Rinda menyapa seorang laki-laki yang tak lain adalah Arka.
"Arka." Sapanya dengan melambaikan tangan kepada Arka
"Sini." Tambahnya
Arka menghampiriku dan Rinda. Sedangkan aku menundukkan kepalaku, aku tahu Arka belum tahu bahwa perempuan yang disebelah Rinda adalah aku, Ayra.
"Hai Rin," sapa Arka pada Rinda
"Hai ka, oh ya kenalin ini teman baru aku, satu sekolah sama kita juga ternyata, namanya.."
Belum sempat meneruskan pembicaraan Rinda. Arka langsung menoleh wajahku
"Ayra.." ucap Arka
"Emm." Aku hanya berdehem mendengar Arka memanggil namaku, aku masih kecewa dengan kejadian sore hari tadi.
"Kalian udah kenal?" Tanya Rinda"I... Iya kenal, tadi aku mau ngomong sama kamu Rin, tapi kamu udah keburu manggil Arka tadi." Jelasku pada Rinda
"Oh pantesan aja, kayaknya kamu kenal banget sama Arka." Ucap Rinda
"Nggak juga." Ucapku
"Gue lagi deket sama dia. Dan sekarang gue pengen ngomong berdua sama dia." Ucap Arka to the point
Sontak aku kaget mendengar perkataan Arka pada Rinda, jelas terpancar raut wajah Rinda yang langsung tak suka padaku.
Disela-sela pembicaraan, Arka langsung menarikku untuk bicara empat mata dengannya.
"Lepasin ka." Ucapku
"Gue minta maaf Ra."
"Kamu nggak perlu minta maaf Ka, karena kamu nggak salah, aku yang salah terlalu berharap sama kamu" ucapku
"Ra, tapi..."
"Cukup Ka, aku nggak pernah marah sama kamu, sekalipun kamu nyakitin apapun, tetap aja aku nggak bisa marah sama kamu. Karena rasa sayangku lebih besar dari apapun itu."
"Please... Ra, jangan berharap sama gue, gue nggak bisa janji apapun sama lo."
"Iya Arka, aku ngerti." Jawabku dengan tersenyum miris melihat diriku yang berkali-kali ditolak olehnya.
"Gue minta maaf." Ucapnya sekali lagi
"Iya gapapa, yaudah kita kembali ke pesta aja." Ucapku untuk mencairkan suasana.
_______
Author POV
Kembalinya Ayra dan Arka ke pesta, membuat Rinda menjadi tidak suka dengan kehadiran Ayra di dekat Arka.
Acara sedang berlangsung dengan tiup lilin, semua orang yang ada di pesta pernikahan Irawan dan Gisel tampak bahagia. Kecuali Rinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT TWIST [END]
Novela JuvenilDi parkiran sepeda, yang dimana terdapat banyak anak-anak yang akan segera pulang, Gue memanggil Arka dengan keras "hei Arka." Teriak Gue. Arka hanya memandang Gue "Lo kalau suka sama gue itu bilang, nggak usah kebanyakan gengsi." Ucap Gue dengan te...