rahasia tersembunyi

41 3 0
                                    

"Aku nggak bisa maaf." Ucap maaf Arka meninggalkan Ayra di kamar sendiri.
_

____________________________________

Pagi hari yang cerah, Ayra sudah baikan dari hari kemarin, dan dokter mengatakan bahwa hari ini Ayra sudah boleh pulang.

"Allhamdulillah ma, akhirnya Ayra bisa pulang, aku nggak bakal tidur di rumah sakit lagi, takut banget." Adu Ayra pada mamanya.

"Iya allhamdulillah juga, kondisi kamu sekarang baik-baik saja." Ucap Aisyah

"Oh ya, nanti sore kamu dijemput sama Abang kamu ya, mama sama papa mau jenguk nenek kamu kondisinya kurang baik, oh ya habis ini Viona katanya mau datang jenguk kamu, mama juga titip kamu sama Viona." Tambah Aisyah menjelaskan sembari mengelus kepala Ayra

"Ya ampun mama, aku kayak anak kecil aja pakai acara dijagain segala." Rengek Ayra pada Aisyah, Aisyah hanya tersenyum mendengarkan ocehan Ayra.

"Ya kan kamu masih kecil sayang, baru juga 17 tahun udah sombong banget nggak mau dibilangin anak kecil." Ucap Aisyah memeluk Ayra, Ayra me

Datanglah Viona dengan membawa bingkisan buah-buahan.

"Assalamualaikum." Salam Viona

"Waalaikumsalam." Jawab Ayra dan Aisyah

"Tuh Vionanya udah dateng, udah ada temennya." Ucap Aisyah

"Hehe iya te, gimana keadaan Lo ?" Tanya Viona pada Ayra

"Allhamdulillah seperti yang Lo lihat Na." Jawab Ayra

Tak lama kemudian, datanglah Zeland menjemput Aisyah untuk pergi ke rumah nenek Ayra.

"Gimana ma, udah siap semua?" Tanya Zeland pada Aisyah

"Udah dong yah... Yaudah mama sama ayah mau berangkat dulu ya anak kecil." Aisyah mencubit pipi Ayra "Viona tante titip Ayra ya." Pamit Aisyah pada Ayra dan Viona diikuti oleh Zeland yang mencium kening Ayra.

🌸🌸🌸

Selang beberapa menit, Ayra menceritakan kejadian di kolam renang dan kejadian kemarin malam tentang Arka. Viona terkejut mendengarkan cerita dari Ayra bahwa sebenarnya Arka punya perasaan yang sama dengannya.

"Terus sekarang maunya dia itu apa? Dia laki tapi dia nggak pernah berani bilang tentang perasaannya sendiri. Dasar laki-laki pengecut!" Viona dibuat emosi oleh cerita yang baru saja ia dengarkan dari mulut Ayra, dia meluapkan kekesalannya pada Arka.

"Mending Lo jauh-jauh dari Arka mulai sekarang Ra, laki-laki kayak gitu nggak pantes buat diperjuangin, malah bikin sakit hati terus." Tambahnya dengan emosi yang sama.

"Tapi Na, dia kayaknya nyembunyiin sesuatu dari gue, dan gue harus cari sesuatu itu." Ucap Ayra

"Buat apa Ra? Buat Lo sakit hati lagi? Apa belum cukup rasa sakit yang ia berikan pada Lo?" Bantah Viona

"Tapi perasaan gue kali ini nggak bisa diabaikan, gue coba sekali lagi untuk nyari tahu, apa yang dia sembunyiin dari gue, kalau itu bikin gue sakit hati gue bakal berhenti." Tegas Ayra pada Viona

"Lo bantuin gue ya please.." ucap Ayra meminta tolong dengan memasang wajah sedih

"Iya iya gue bantuin kali ini, dan ini untuk yang terakhir. Oke!" Ucap Viona membuang muka

"Makasih my bestieku." Ucap Ayra memeluk Viona dengan sangat erat.

Tiba-tiba ada panggilan dari handphone Ayra dan orang yang menelepon Ayra adalah bang Aldi.

"Assalamualaikum dek, Abang nanti sekitar jam 4 sore jemput kamu ya, sekarang kamu siap-siap dulu aja. Bay the way, katanya mama ada Viona ya? Minta tolong sama Viona buat bantuin kamu beres-beres." Ucap Aldi panjang lebar

"Waalaikumsalam, iya bang, cerewet banget jadi orang. Tumben jadi kakak perhatian, biasanya aja nggak pernah" Jawab Ayra

"Eh ya Allah jadi selama ini kebaikan gue nggak pernah Lo anggep ya? Yaudah gue gak jadi jemput Lo." Balas Aldi

"Awas lo bang, gue bilangin sama mama ayah." Ancam Ayra pada Aldi

"Ampun dah, jadi adek nggak ada akhlaknya sama sekali sama abangnya." Jawab Aldi dengan nada yang dibuat-buat seakan ia marah sama Ayra.

"Yaudah bang Aldi yang baik hati, yang ganteng, yang perhatian, nanti jemput aku di rumah sakit ya. Adekmu yang lucu ini butuh tumpangan pulang ke rumah." Ucap Ayra dengan nada memelan dan kalem.

Tiba-tiba sambungan terputus dari bang Aldi.

Tut...Tut...Tut...

"Dasar Abang nggak ada akhlak, kebiasaan suka matiin telpon orang." Oceh Ayra membuat Viona tertawa

🌸🌸🌸🌸

Waktu menunjukkan pukul 16.00 seharusnya Aldi sudah menjemput Ayra di rumah sakit, belum sempat Ayra mengoceh dengan ketelatan Aldi menjemput, tiba-tiba Aldi datang dan diikuti oleh perempuan yang tak asing bagi Ayra dan Viona, dia adalah......

.
.
.
.
.

Assalamualaikum teman-teman
Kembali lagi bersama aku Mimin yang suka berkhayal gak jelas, daripada berkhayal tapi gak bermanfaat mending dicurahin lewat cerita yang gak jelas juga hehehe :') Mimin bercanda kok ya.
Mudah-mudahan cerita ini bisa dibaca untuk menemani kegabutan haqiqi kalian ya teman-teman. Amiin...

Nb : jangan lupa vote,comment and share ke temen-temen kalian ya.. biar Mimin makin semangat nulisnya. Dan juga follow Instagram @sbumhi_

Salam sayang dari mimin
Muachh..

Dan jangan lupa jaga kesehatan, selalu cuci tangan ketika menyentuh benda, ketika keluar dari rumah menggunakan masker.
#dirumahaja 

PLOT TWIST [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang