"Ra, sekali lagi gue minta maaf. Setelah gue sembuh, gue janji akan menjauh dari Kak Aldi, gue nggak mau merusak persaudaraan kalian." Gue melihat Aletta menatap gue dengan tulus.
Gue langsung memeluk Aletta dan menangis di pelukannya.
"Gue yang harusnya minta maaf sama lo, selama ini gue nggak pernah ada saat Lo membutuhkan gue. Gue belum bisa jadi sahabat yang baik buat lo Al." Ucap gue sesenggukan.
"Lo nggak harus menjauh dari Bang Aldi, gue nggak masalah kalau lo pacaran sama Bang Aldi." Tambah gue yang masih sesenggukan di pelukan Aletta.
"Makasih ya Ra, Lo udah mau jadi sahabat gue." Ucap Aletta.
"Sekarang kita sahabatan lagi kan?" Tanya gue yang melepas pelukan Aletta.
"Lo mau Ra? Sahabatan lagi sama orang yang udah bikin Lo sakit hati?"
Tatapannya seolah tidak percayaGue mengangguk menanggapi pertanyaan Aletta dan memeluk Aletta.
"Makasih ya Ra, udah mau jadi sahabat gue lagi." Aletta memeluk gue dengan erat, seakan dia nggak mau berpisah lagi sama gue.
🌸🌸🌸
Arka POV
Hari ini adalah hari pertama gue dikemoterapi, sebenarnya gue nggak mau, tapi mau gimana lagi. Setelah lima hari gue opname di rumah sakit, gue berjuang melawan sakitnya penyakit yang ada di tubuh gue.
Soal Ayra, gue emang sengaja bohong sama dia, gue nggak mau dia khawatir sama penyakit gue, karena gue tau, kalau dia tau gue sakit, dia nggak akan tinggal diam. Gue mau Ayra fokus dengan kampus impiannya.
Gue tau penyakit gue ini sangat parah, konsekuensi terburuknya adalah gue bisa meninggal dunia, gue cukup sadar akan hal itu. Gue nggak mau ngecewaiin orang yang gue sayang jadi khawatir sama gue, termasuk juga mama.
Sebenarnya mama nggak tau kalau gue sakit, tapi lama kelamaan mama gak sengaja nemuin obat gue di laci kamar, sejak dari situ mama sekarang lebih over sama gue. Mama sempet ingin ngabari Ayra waktu gue drop, tapi gue melarang mama untuk ngabarin Ayra.
Sore ini gue kemoterapi untuk pertama kalinya, gue didorong oleh suster menuju ruang kemoterapi.
Di perjalanan ke ruang kemoterapi, gue bertemu dengan Bang Aldi, kakak dari seseorang yang gue cintai.
Terlihat jelas Bang Aldi kaget, ketika melihat gue duduk di kursi roda dengan wajah pucat.
"Arka." Sapa bang Aldi.
"Bang." Jawab gue pelan.
"Lo sakit apa Ka? Ayra tahu kan?" Tanya Bang Aldi.
"Bang, tolong jangan kasih tau Ayra ya, gue nggak mau buat dia khawatir sama keadaan gue. Gue akan sembuh kok bang." Jawab gue menahan sakitnya kepala.
"Permisi, dokter sudah menunggu." Ucap suster.
"Iya sus, bentar lagi ya." Ucap gue
"Bang Aldi, gue mohon ya, jangan kasih tau Ayra, ini rahasia kita berdua." Ucap gue menyakinkan Bang Aldi.
"Tapi Ka... " Ucap Bang Aldi lemas
"Gue mohon bang, gue nggak mau bikin Ayra sedih." Gue memegang tangan Bang Aldi.
"Oke, untuk sementara gue rahasiain ini dari Naya. Tapi, lo harus cepet sembuh ya." Mendengar ucapan Bang Aldi gue mengangguk mengiyakannya.
"Ayo sus."
🌸🌸🌸
Ayra POV
Hampir setengah jam, gue menunggu Bang Aldi di ruang kamar bersama Aletta. Gue udah mulai mencoba berdamai dengan diri gue yang udah memaafkan Aletta, gue bersendau gurau bersama Aletta yang membicarakan dari hal yang penting sampai nggak penting.
"Tuh orang ya, kalau datang gue langsung tabok, lama banget." Adu gue pada Aletta
"Dia itu nggak ada bedanya sama gue Al, eh ada sih bedanya, dia cowok gue cewek, lo harus sabar ya." Oceh gue.
Tak lama kemudian, Bang Aldi datang dengan raut wajah yang tak seperti biasanya, gue jadi penasaran dan langsung menanyakan.
"Bang, ada apa?" Tanya gue
"Ehm... Nggak kok. Gak apa-apa." Jawabnya datar
"Biasanya ya perempuan kalau jawab gak apa-apa pasti ada apa-apa, berarti ya ada apa-apa, emang ada apa sih bang?" Tanya gue penasaran sekali.
"Kepo banget sih." Bang Aldi mencubit pipi gue
Gue merintih kesakitan, dengan cepat langsung gue cubit tuh lengannya.
Gue izin pulang karena udah malam juga. Sebenarnya Bang Aldi mau mengantar gue pulang. Namun, gue tahan biar bisa nemenin Aletta di rumah sakit.
"Al, gue pulang ya, semoga cepet sembuh, nanti kita main bareng sama Viona. Oh iya, mamanya Viona lagi sakit juga, gue besok kayaknya jenguk deh, besok kan Minggu."
"Tante Arum sakit? Gue besok ikut ya?"
"Kamu kan masih sakit, masa ada orang sakit njenguk orang sakit?" Ucap Bang Aldi mengusap rambut Aletta.
"Iya, dunia cuma milik kalian berdua, gue mah kacang bisa apa?" Ucap gue
Mereka berdua tertawa mendengar ucapan gue.
"Al, Lo nggak usah ikut, nanti gue sampeiin aja ke Tante Arum sama Viona ya." Ucap gue
"Tuh dengerin calon adek ipar." Ucap Bang Aldi
"Gue heran Al, kenapa Lo bisa secinta ini sama orang gila ini." Gue langsung pergi meninggalkan mereka berdua.
Gue berjalan ke tempat dimana gue melihat anak laki-laki mirip banget sama Alvin, lagian seharian ini Arka belum ngabarin gue sama sekali, chat gue pun belum dibales sama dia.
.
.
.Hai, Akhirnya setelah 2 Minggu gak upload part selanjutnya huhuhu.
Sebenarnya sedih juga, tapi tugas yang numpuknya Subhanallah.Jangan lupa tinggalkan jejak ya, vote, comment and follow, sekalian share ke temen-temen kamu yang lain, biar nambah semangat ngelanjutin part-part selanjutnya.
Salam jauh dari mimin
Semoga bahagia selalu❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT TWIST [END]
Genç KurguDi parkiran sepeda, yang dimana terdapat banyak anak-anak yang akan segera pulang, Gue memanggil Arka dengan keras "hei Arka." Teriak Gue. Arka hanya memandang Gue "Lo kalau suka sama gue itu bilang, nggak usah kebanyakan gengsi." Ucap Gue dengan te...