Di perayaan anniversary yang bertempat di cafe, ternyata bukan hanya angkatan Aldi, tetapi dari angkatan sebelum dan sesudahnya juga ikut hadir.
"Loh bang Aldi." Ucap seseorang laki-laki. "Lo?" Ucap Aldi. "Bang Aldi anak paskibra juga?" Tanya seseorang laki-laki yang tak lain dia adalah Arka. "Iya gue anak paskib. Nggak nyangka banget bisa ketemu di sini." Jawab Aldi memberikan senyumnya. "Iya bang, bisa banget ketemuan di sini."
"Bay the way, Lo sama siapa kesini?" Tanya Aldi, "heem... Sama Rinda bang." Jawab Arka yang merasa tak enak hati dengan Aldi. Aldi yang tahu gerak-gerik Arka bahwa dirinya merasa tak enak hati langsung menepuk lengan Arka, "Lo santai aja, nggak usah nggak enak ati sama gue, yang punya masalah kan Lo sama adek gue, jadi gue nggak akan mencampuri urusan lo sama adek gue." Ucap Aldi, "sekarang Rinda dimana?" Tambah Aldi, "katanya dia ke taman yang ada di seberang jalan." Jawab Arka. "Ayra, ada di taman juga Ka, gue takut terjadi apa-apa dengan mereka berdua." Ucap Aldi dengan raut yang cemas, "gue nyusul ke taman Ka." Pamit Aldi, "gue ikutan bang." Sahut Arka mengikuti Aldi dari belakang.
______________________________________Sementara di tempat lain, Ayra lagi tengah duduk di kursi taman, sembari memegang gawainya, Ayra melihat media sosialnya dan sesekali bersenandung lagu.
Tanpa disadari ada seseorang yang berdiri di sebelah Ayra yang memandanginya. Ayra melihat dari bawah hingga ia mengetahui siapakah seseorang itu.
"Rinda." Sapa Ayra, "gue boleh nggak duduk disini." Izin Rinda, "boleh-boleh aja sih, ini kan tempat umum." Ucap Ayra mempersilahkan duduk disebelahnya. Hening sejenak, lalu Rinda memulai obrolan mereka "gue minta maaf atas kejadian waktu itu ya." Maaf Rinda, Ayra yang merasa tercengang atas sikap Rinda menimbulkan tanda tanya, "Lo kan gak sengaja waktu itu, ngapain Lo minta maaf, lagian gue gapapa." Ucap Ayra, "sejujurnya gue sengaja melakukannya." Jujur Rinda, Ayra semakin kaget dibuatnya "terus Lo ngelakuin hal itu tujuannya apa? Kita juga belum kenal kan waktu itu?" Tanya Ayra sinis.
Rinda menghela nafasnya, "heem... Gue cemburu." Ucap Rinda menundukkan kepala. "Cemburu?" Tanya Ayra yang semakin penasaran, "iya. Karena Arka suka sama Lo." Jawaban Rinda membuat Ayra terdiam sejenak dan melanjutkan percakapannya "kata siapa?" Tanya Ayra,"Arka sendiri yang bilang." Ucap Rinda.
Yes.. berarti aku ada kesempatan buat Arka. Batin Ayra sembari senyum-senyum sendiri.
"Yaudahlah gue maafin, lagian juga yang kemarin ya biarlah berlalu." Ucap Ayra penuh kegirangan. "Makasih ya Ra." Ucap Rinda memegang tangan Ayra. "Iya sama-sama." Balas Ayra.
Terlihat dari jauh Aldi berlari menuju Ayra dan Rinda, sedangkan Arka mengikuti Aldi dari belakang.
"Dek, Lo gapapa?" Tanya Aldi yang ngos-ngosan sehabis berlari. "Gapapa apanya bang?" Tanya Ayra terheran-heran.
"Arka, Lo ikutan lari juga?" Tanya Rinda yang juga merasa heran "Lo gapapa Ra?" Tanya Arka dengan raut wajah yang khawatir.
"Ada apaan sih ini? Aku gapapa bang Aldi, Arka." Jawab Ayra. "Syukurlah Lo gapapa Ra." Ucap Arka. "Rinda, Lo ikut gue." Ajak Arka menarik tangan Rinda.
"Emang ada apaan sih bang?" Tanya Ayra, "gue takut Rinda mencelakai lo dek kayak waktu itu." Ucap Aldi menjelaskan. "Enggak kok bang, malahan Rinda minta maaf." Ucap Ayra, "syukurlah." Ucap Aldi. Ayra hanya berdehem dan tersenyum karena merasa diperhatikan oleh Arka tadi.
🌸🌸🌸
"Rin, ngapain Lo ngedeketin Ayra? Lo mau jahatin Ayra lagi?" Tanya Arka dengan raut wajah yang benar-benar marah dengan Rinda. "Gue nggak bermaksud gitu, gue cuma minta maaf sama dia atas kejadian waktu itu." Bela Rinda, "lagian gue iri sama Ayra, Ayra bisa ada di hati Lo, tapi gue enggak." Tambah Rinda sembari menunduk. "Rin, udahlah, sekarang semua itu nggak penting." Ucap Arka ingin mengalihkan, "terus sekarang apa yang penting buat Lo?" Bentak Rinda.
"Yang paling penting buat gue sekarang adalah mengejar masa depan gue." Ucap Arka meninggalkan Rinda, "apa Lo nggak pernah mikirin perasaan orang yang sayang sama Lo? Seambisius itukah lo dengan masa depan." Ucapan Rinda membuat Arka berhenti. "Gue rasa ada hal yang Lo sembunyikan." Tambah Rinda menghela nafas.
______________________________________
"Ayra." Teriak Viona, "apaan sih Vin?" Tanya Ayra. "Nih loh lihat sendiri." Ucap Viona memberikan gawainya pada Ayra. "Oh... Chat dari kak Renald ngajak jalan." Ucap Ayra, "gue harus gimana?" Tanya Viona bingung, "ya bagus deh, biar Lo gak jomblo lagi." Ucap Ayra terkekeh.
"Hello... Anda tidak meng...." Belum sempat Viona melanjutkan pembicaraannya "Bug..." ia terjatuh dari kursi yang didudukinya. "Ha... Ha... Ha..." Seluruh kelas tertawa melihat tingkat Viona begitupun dengan Ayra. "Kalau mau mbenerin duduk lihat dulu." Ucap Ayra tertawa terbahak-bahak karena ulah temannya. "Untung ya Lo temen gue." Ucap Viona cemberut.
Tiba-tiba ada seseorang laki-laki dengan jaket army dan memakai topi hitam yang sedang mencari Viona. "Ada Viona nggak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT TWIST [END]
Ficção AdolescenteDi parkiran sepeda, yang dimana terdapat banyak anak-anak yang akan segera pulang, Gue memanggil Arka dengan keras "hei Arka." Teriak Gue. Arka hanya memandang Gue "Lo kalau suka sama gue itu bilang, nggak usah kebanyakan gengsi." Ucap Gue dengan te...