Selamat Membaca ❤️
Ucapan Angga sangat-sangat membuat gue terus merasa bersalah kepadanya. Apa akhir-akhir ini gue semakin menjauh darinya ? Batin gue.
🌸🌸🌸
Sore harinya, gue diajak oleh Viona untuk menemaninya pergi ke mall, karena Viona ingin membeli baju dan celana yang sedang diskon besar-besaran.
Tiba di mall, gue dan Viona tidak sengaja bertemu dengan Kak Renald.
"Loh Kak Renald ada di sini juga?" Tanya gue yang menatap Viona dan kak Renald bergantian.
"Oh... Atau jangan-jangan kalian berdua sudah janjian ya. Ih Viona gue jadi kacang dong." Tambah gue.
Viona langsung menarik tangan gue untuk pergi meninggalkan Kak Renald, seketika itu gue langsung memberhentikan Viona.
"Vin, ada apa sih? Kenapa loh ngejauh dari kak Renald?" Gue heran dengan perlakuan Viona akhir-akhir ini, sikapnya sedikit berubah.
"Ra, di toko itu diskon 70%, ayok gas." Viona mengalihkan pertanyaan gue yang belum dia jawab.
"Vin, cerita dong, gue sahabat Lo." Ucap gue penuh penekanan.
Viona berjalan mendekati kursi yang ada di taman mall. Gue yang tau gerak-gerik Viona ingin bercerita, gue langsung mengikutinya.
Viona menarik nafasnya dan menghembuskannya untuk memulai cerita.
"Gue nggak bermaksud ngejauh dari kak Renald Ra, gue sadar diri aja, sejak bokapnya bilang ke gue, kalau gue nggak pantas buat kak Re, sejak itu gue berhenti berharap Ra." Ungkap Viona dengan matanya yang berbinar-binar.
"Pak Sofwan bilang gitu ?" Tanya gue nggak percaya.
Viona hanya menganggukkan kepala.
"Waktu itu, saat Lo dipanggil untuk seleksi putra dan putri sekolah. Gue dipanggil maju, dan Lo tau sendiri kan, gue nggak bisa fisika sama sekali, saat itu gue nggak ada feeling apa-apa. Tapi waktu pelajaran selesai, Pak Sofwan ingin bicara empat mata sama gue. Beliau tahu soal kedekatan gue sama kak Renald, beliau bilang dia ingin anaknya sukses terlebih dahulu tanpa mengenal cinta dan..." Viona bercerita dengan pelan-pelan
"Dan beliau bilang kalau nantinya kak Renald sukses, gue belum tentu pantas buat kak Renald. Levelnya berbeda Ra." Setetes air jatuh dari mata Viona.
Gue langsung memeluk Viona begitu erat, rasanya gue ikut sakit hati mendengarkan cerita Viona.
"Terus kenapa Lo nggak cerita sama gue Vin?"
"Gue sengaja nggak cerita sama Lo Ra, karena gue tahu nanti Lo bakal cerita sama kak Renald, dan gue gak mau hubungan anak sama ayahnya jadi rusak gara-gara gue Ra." Viona menangis di pelukan gue.
Gue ikut merasakan sakit hati yang dirasakan Viona. Mungkin ini yang dinamakan tak mendapatkan restu dari orang tua. Gue tahu Viona anak baik, dan gue tahu pak Sofwan menginginkan anaknya sukses. Tapi apa salah, jika kak Renald mencintai Viona?
"Terus Lo nggak mikir sama perasaan gue Vin, gue yang nggak tau apa-apa tiba-tiba Lo block nomor gue, gak ngasih penjelasan apa-apa, selalu ngehindar dari gue, itu gak bikin hati gue sakit Vin?" Tiba-tiba kak Renald datang dan mengungkapkan apa yang dialami akhir-akhir ini.
"Kalau itu karena bokap gue Vin, gue akan ngomong sama bokap gue, kalau Lo itu adalah cinta pertama gue setelah nyokap gue meninggal. Gue nggak pernah ngerasain cinta dari seorang perempuan, semenjak Lo hadir di kehidupan gue, gue jadi ngerasain bagaimana dicintai tanpa ada kata tapi. Gue sama sekali nggak pernah memandang status ataupun kepintaran Vin, gue cuma butuh Lo yang tulus apa adanya mencintai gue yang... Kadang diri gue sendiri bingung, gue itu sebenarnya siapa." Jelas kak Renald
Gue yang merasa nggak harus ikut dalam permasalahan kak Renald dan Viona mencoba berusaha menenangkan keduanya.
"Sabar... Sabar... Pasti ada jalan keluarnya kok, gue tinggal sebentar ya, gue harap setelah gue balik, masalah kalian selesai ya." Gue pamit pada Viona dan kak Renald.
Gue harap dengan gue pergi dari mereka, mereka berdua bisa menyelesaikan permasalahannya.
🌸🌸🌸
Gue berjalan menuju bioskop, rasanya gue pengen banget nonton bioskop sendiri, dan gue menemukan film yang jadi incaran gue dari bulan kemarin. Eits, yang pada nanyain gue kenapa sendiri, gue dari dulu emang suka sendiri mulu.
Sebelum itu, gue sudah memberitahu Viona lewat WhatsApp. Setelah tiket sudah di tangan dan film-nya akan segera dimulai. Gue langsung masuk ke dalam bioskop.
Di tengah-tengah film, gue melihat Angel bersama dengan Aji, pacarnya. Melihat bioskop berdua. Bukannya Angel masih ada acara sama Arka ya. Batin gue. Gue langsung mengecek WhatsApp dari Arka. Lah masih centang juga nih anak. Batin gue. Gue berkecamuk dalam hati yang penasaran. Alhasil gue nggak terlalu menghayati menonton film ini.
Selesai menonton, gue langsung menghampiri Angel dan menanyakan dengan jelas. Tapi, sialnya Angel dan Aji berlalu begitu cepat. Gue terus mencari keberadaan Angel dan Aji. Namun, nihil hasilnya.
Drtt... Drt....
Tiba-tiba hp gue berdering, ternyata panggilan dari Viona.
"Iya halo Vin?" Singkat gue.
"Ra, gue minta maaf ya, gue balik duluan, nyokap gue nge-drop." Pamit Viona dengan suara cemas.
"Astaghfirullah, gue ngikut kesana ya?"
"Nggak usah Ra, Lo kalau sudah pulang aja gapapa." Jawab Viona.
"Kak Renald?" Tanya gue yang masih sempat-sempatnya tanya beginian.
"Allhamdulillah Ra, sekarang gue dianter sama kak Renald." Ucap Viona
"Allhamdulillah kalau gitu, semoga tante Arum baik-baik saja ya Vin." Doa gue buat Tante Arum, nyokap dari Viona.
"Iya Ra, thanks ya." Viona menutup panggilan gue.
Gue bingung sekarang, apa yang harus gue lakukan di mall. Tapi, gue laper banget, alhasil gue pergi ke salah satu resto. Gue memesan makanan. Tiba-tiba ada seseorang yang menyapa gue.
"Hei Ayra." Gue menoleh dia adalah Angel.
"Angel, gue tadi nyariin Lo." Ucap gue
"Nyariin gue ? Kenapa?" Tanya Angel penasaran
"Duduk dulu." Gue mempersilahkan Angel dan Aji duduk terlebih dahulu.
"Bukannya Lo ada kegiatan putra Putri sekolah selama seminggu ya? Kok baru beberapa hari Lo udah keluar sama pacar Lo." Gue membuka pertanyaan untuk Angel.
"Gila kali, acara kegiatan putra putri sekolah seminggu, acaranya itu cuma 2 hari sayangku." Jawab Angel.
Gue terkejut mendengar penjelasan dari Angel, tapi gue tetep berusaha tenang.
"Terus selama acara hp di kumpulkan gitu? Terus ya ada acara menginap gitu kan ya?" Tanya gue lagi yang semakin penasaran.
"Ra, Lo nggak salah?" Tanya Angel balik sama gue.
///////////////////
Terimakasih telah membaca ceritaku, semoga kalian suka.Dan jangan lupa tinggalkan jejak bintang ya, follow sekalian dan share ke teman-teman kamu. Supaya aku semangat menulis teruss...
Terimakasih 🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT TWIST [END]
Teen FictionDi parkiran sepeda, yang dimana terdapat banyak anak-anak yang akan segera pulang, Gue memanggil Arka dengan keras "hei Arka." Teriak Gue. Arka hanya memandang Gue "Lo kalau suka sama gue itu bilang, nggak usah kebanyakan gengsi." Ucap Gue dengan te...