Arka pingsan

35 3 0
                                    

"Oh ya, tadi Abang lihat Arka di rumah sakit." Ucap bang Aldi mengalihkan pembicaraan

"Arka di rumah sakit?" Tanyaku penasaran pada bang Aldi

🌸🌸🌸

"Iya, dia masuk ke ruang radiologi." Ucap bang Aldi yang membuatku semakin penasaran pada Arka.

"Tapi, nggak lama kemudian, dia ngedorong kakek-kakek gitu, mungkin kakeknya yang sedang sakit." Tambah bang Aldi yang membuatku lega sekali.

"Syukurlah kalau gitu." Ucapku pada bang Aldi.

"Bang, Ayra mau nanya, kalau ada seseorang tiba-tiba mengatakan, kalau aku semakin berharap sama dia, dia yang akan merasakan semakin sakit, kenapa dia yang merasakan sakit? Padahal kan aku yang berharap sama dia?" Tanyaku penasaran akan jawaban dari sudut pandang laki-laki

"Mungkin dia nggak ingin kamu kecewa pada akhirnya, atau juga dia sebenarnya punya rasa sama kamu, tapi ada satu hal dia sembunyikan dari kamu." Jelas bang Aldi padaku

Setelah mendengar jawaban dari bang Aldi, aku terdiam sebentar, aku berpikir keras, hal apa yang Arka sembunyikan dari aku. Tiba-tiba bang Aldi menepuk pundakku.

"Hei.. bengong Lo." Teriak bang Aldi.

"Apaan sih bang, ngagetin mulu." Ucapku datar pada bang Aldi

"Arka yang Lo maksud?" Tanya Bang Aldi

"Eng... enggak, bukan siapa-siapa." Jawabku dengan gugup.

🌸🌸🌸

Author POV

Pagi hari, Ayra dengan semangatnya berangkat sekolah diantar oleh Aldi, dan tak sengaja Ayra berpapasan dengan Arka dan Rinda yang tengah berboncengan di lampu merah. Ayra hanya melihat dari dalam mobil, tampak wajah Rinda bahagia bisa berduaan dengan Arka, dan sesekali Rinda merangkul Arka dari belakang.

Tanpa disadari Ayra emosi melihatnya "nyebelin banget sih." Ucap Ayra yang gregetan dengan Rinda. Aldi langsung menyahut "Abang bikin salah apa lagi sih dek?" Tanya Aldi, mendapati Aldi yang menyahut perkataannya, Ayra jadi merasa salah tingkah, "eng... enggak kok bang, maaf ya, tadi Ayra gak sengaja lihat orang pacaran mesra-mesraan di depan umum, apalagi ini kan masih pagi juga bang." Ucap Ayra mengalihkan pandangannya dari Rinda dan juga Arka, "jadi kamu iri sama mereka?" Goda Aldi terkekeh, Ayra menghela nafas beratnya "enggak gitu juga bang, ih abang juga sama nyebelin." Ucap Ayra cemberut.

🌸🌸🌸

Arka POV

Pagi ini, Rinda dengan segala alasannya ke rumah gue, untuk berangkat bareng sama gue. Gue secara halus menolak, namun tetap saja Rinda tetap kekeh untuk berangkat bareng sama gue. Alhasil, gue terpaksa berangkat bareng sama dia.

Selama perjalanan menuju sekolah, gue risih sama Rinda, karena dia berkali-kali merangkul gue dari belakang, yang sejujurnya gue risih dengan perlakuan dia ke gue.

Setelah sampai di sekolah, Rinda pamit ke gue untuk duluan ke kelas karena ada urusan, gue seneng banget ketika Rinda mengatakan itu.

Tapi, tiba-tiba kepala gue berat banget, dan gue udah lihat semuanya buram, gue pingsan.

🌸🌸🌸

Ayra POV

Tiba di sekolah, aku melihat anak-anak berkerumun menjadi satu, entah ada apa penyebabnya, tiba-tiba Viona datang menyapaku.

"Ra, Arka pingsan." Ucap Viona yang memberitahuku

"Ha? Kok bisa?" Tanyaku penasaran

"Ayo kita kesana." Ajak Viona berlari menuju kerumunan itu.

Sesampainya di kerumunan itu, teman laki-laki Arka membopong Arka ke UKS. Aku ingin mengikutinya namun dicegah oleh Viona.

"Ra, udah jam pelajaran masuk, ayo kita ke kelas." Ucap Viona menarik tanganku, "tapi Arka." Ucapku khawatir dengan Arka. "Udah Ra, ada temennya Arka yang njagain dia." Ucap Viona menyakinkanku.

Selama pelajaran berlangsung, aku memikirkan tentang kondisi Arka, apa aku harus izin ke toilet supaya bisa ngelihat keadaan Arka atau aku tetap di dalam kelas. Pikiran-pikiranku terus memikirkan hal yang tidak-tidak mengenai Arka. Sampai aku melihat Angga yang baru saja masuk ke dalam kelas. Aku tahu Angga tadi membantu Arka ke UKS.

Aku menghadap ke belakang dan memanggil nama Angga dengan pelan-pelan, "Angga." Panggilku, dia hanya bereaksi seperti memberikan kode kalau dia ingin fokus terlebih dahulu untuk mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru.

Tet...tet...tet...

Bel istirahat berbunyi, aku langsung menuju Angga yang masih ada di mejanya, "Angga, gimana kondisi Arka?" Tanyaku penasaran, tapi dari ekspresi wajah Angga yang kulihat, sepeetinya dia tak mau aku ganggu. Angga hanya diam tak meresponku sama sekali.

"Angga." Panggilku sekali lagi. Lagi-lagi Angga menghiraukanku, hingga akhirnya dia pergi meninggalkanku, tanganku langsung mencegahnya "please ngga, gimana keadaan Arka?" Tanyaku khawatir dengan keadaan Arka. "Lo jauhin Arka dari sekarang." Ucap Angga pergi meninggalkanku. Deg... itulah yang aku rasakan sekarang.

🌸🌸🌸

"Gimana keadaan Arka?" Tanya Viona, aku hanya menggeleng-nggelengkan kepalaku, "Lo kenapa sih Ra?", Aku hanya terdiam memikirkan perkataan Angga. "Gue ke kelas ya." Pamitku pada Viona, "eh tapi makanan Lo ini belum habis." Teriak Viona, aku tak peduli dengan teriakan Viona, aku berjalan menuju kelas. Tiba-tiba ada yang memanggil namaku.

"Ayra." Panggil Bu indah, selaku wali kelasku, aku menoleh dan berjalan menghampirinya, "iya Bu, ada apa?" Tanyaku pada beliau, "kamu bisa nggak tolong ibu, bawa berkas-berkas ini ke UKS, buat nanti diperiksa ulang di sana." Ucap Bu indah, seketika mendapatkan perintah dari Bu indah moodku yang semula memburuk sekarang membaik, "bisa Bu." Dengan semangat 45 aku langsung menuju ruang UKS.

Setiba aku di sana, aku meletakkan berkas-berkas Bu indah di meja, sebelum aku meninggalkan UKS aku penasaran dengan keberadaan Arka di UKS. Aku mencoba membuka tirai yang tertutup dan aku melihat Rinda menyuapi Arka makan, seketika aku terpelongo melihat mereka berdua.

"Ayra, lo ngapain di sini?" Tanya Rinda cuek.


.
.
.
.
.

J

angan lupa vote yaa❤️❤️
1 vote berharga buat Mimin :))
Selamat membaca :)

Nb: jangan lupa jaga kesehatan

______________________________________

"Kamu tau, kamu adalah ketidakmungkinan tapi untuk selamanya." Ucap Naya

"Nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini, selagi kita mau berusaha Nay." Ucap Dimas

Cerita baru di bulan September
______________________________________

PLOT TWIST [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang