Selamat membaca❤️
"Ra, Lo nggak salah?" Tanya Angel balik sama gue.
Gue menggeleng-gelengkan kepala semakin penasaran dibuatnya.
"Putra putri sekolah cuma 2 hari Ra, dan itu cuma seminar-seminar gitu." Jelas Angel.
Deg...
Entah kenapa perasaan gue cemas sekali, seminggu ini Arka nggak ada kabar, setelah mendengarkan dari Angel, gue ingin cepat-cepat pergi ke rumah Arka.
"Ngel, thank's banget ya infonya." Gue pamit pulang pada Angel dan Aji.
🌸🌸🌸
Gue langsung memesan ojek online untuk pergi ke rumah Arka. Sesampainya di rumah Arka, rumah Arka tampak sepi, gue mengetuk pintu rumah Arka. Tapi, tak ada jawaban sama sekali.
Ka, jangan buat gue khawatir. Batin gue
Gue berjalan maju mundur, tiba-tiba gue dikagetkan oleh satpam kompleks rumah Arka.
"Neng." Sapa satpam kompleks itu.
"Astaghfirullah." Ucap gue spontan.
"Neng, nyariin den Arka ya?" Tanya satpam tersebut.
"Iya pak, kok rumahnya sepi banget ya pak?" Tanya balik gue.
"Pak Hari sekeluarga lagi liburan neng."
"Liburan?"
"Iya neng, Pak Hari yang kemarin pamit sama saya."
Kalau liburan, kenapa Arka nggak ngabarin gue. Suara hati gue
"Yaudah pak, terimakasih informasinya, saya pulang dulu." Pamit gue pada satpam kompleks
"Iya neng, hati-hati."
Ketika gue berbalik badan, gue melihat ada Angga di depan gerbang rumahnya. Bego banget sih, rumah Angga kan depan rumah Arka. Batin gue.
"Angga." Gue menghampiri Angga
"Gue pengen ngomong sama Lo."
"Yaudah ngomong aja." Lagi-lagi sifat Angga menjadi dingin pada gue.
"Yang pertama lo kenapa sih, akhir-akhir ini sikap Lo berubah banget." Ucap gue menatap Angga.
"Nggak ada yang berubah."
"Ada ngga, ada sayang ada." Gue menjawab dengan bernada.
Angga tetap diam, tak menjelaskan yang gue maksud. "Yang kedua, Arka liburan kemana ya?" Pertanyaan kedua gue membuat Angga masuk ke dalam rumahnya.
Gue menarik lengan Angga "Ngga, please jawab gue."
Angga melepaskan tangan gue dari lengannya, dan berjalan ke depan kompleks untuk memanggil ojek.
"Ngga, kenapa Lo jahat banget, gue belum selesai ngomongnya."
"Perempuan gak baik pulang malem." Jawab datar Angga.
Gue pulang bukan diantar oleh Angga, melainkan oleh ojek yang dipesankan olehnya.
Gue meminta ojek untuk berhenti di salah satu tempat makan yang ada di pinggir jalan. Gue memesan makanan untuk dibungkus, sembari menunggu pesanan, tiba-tiba gue mendapatkan notifikasi yang pasti gue yakini dia adalah Arka, karena suara bunyinya berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT TWIST [END]
Ficção AdolescenteDi parkiran sepeda, yang dimana terdapat banyak anak-anak yang akan segera pulang, Gue memanggil Arka dengan keras "hei Arka." Teriak Gue. Arka hanya memandang Gue "Lo kalau suka sama gue itu bilang, nggak usah kebanyakan gengsi." Ucap Gue dengan te...