Setelah itu tak ada pesan balasan dari Arka. Ayra sudah tahu bahwa dia tidak akan dibalas lagi oleh Arka.
______________________________________🌸🌸🌸
Pagi hari yang sangat cerah, membuat gadis berkacamata itu semangat untuk bersekolah. Tak sengaja manik-manik mata mereka bertemu di depan parkiran sekolah, mereka adalah Arka dan Ayra. Tak ada yang memulai untuk sekadar menyapa, hanya kekosongan diantara mereka berdua.
Sabar Ra... Batin Ayra
Tiba di kelas, teman-teman Ayra berkerumun menjadi satu, Ayra sudah tahu mengapa teman-temannya berkerumun tersebut karena mereka sedang mengerjakan Pr.
"Ra, udah ngerjain pr?" Tanya Viona yang tak lain adalah sahabatnya Ayra
"Pr? Pr yang mana?" Jawab Ayra dengan tampang pura-pura tak tahu
"Biologi paket bab 5 ituloh." Ucap Viona pada Ayra
"Bentar-bentar, aku lihat dulu," Sahut Ayra sembari membuka halaman demi halaman "ooo, udah." Tambah Ayra
"Dasar Ayra, kenapa nggak bilang dari tadi sih, pura-pura nggak tau segala." Jawab Viona dengan sedikit kesal
Ayra hanya terkekeh melihat gerakan Viona yang begitu cepat mengambil buku Ayra "hehehehe"
Ayra POV
"Na, tadi aku ketemu sama dia" ceritaku pada Viona
"Dia siapa?" Tanyanya padaku sembari menggerakkan jari-jarinya untuk menulis
"Ar... Ka" jawabku dengan pelan dan hati-hati
"Terus?"
"Ya nggak terus-terusan Viona, aku sama dia saling tatap, terus nggak ada aku dihatinya. Hehehe" Tawaku
"Ya emang kan? dari dulu mana pernah ada lo dihatinya."
Jleb..
Seolah mendapat tamparan keras pada pipiku, tapi bukan di pipi melainkan dihatiku, aku tahu aku takkan pernah ada di hati Arka, semarah apapun pada Viona, aku tetap saja tidak bisa marah kepadanya karena ia sahabat terbaik yang kumiliki.
"Heem" jawabku dengan deheman saja
🌸🌸🌸
Author POV
Setelah beberapa pelajaran dimulai, ada seseorang yang mengetuk pintu kelas yang tak lain adalah Arka untuk memanggil salah seorang teman Ayra yaitu Angga. Seketika satu kelas menjadi gaduh karena kehadiran Arka di kelas, pasalnya mereka semua sudah tahu kedekatan Arka dan Ayra seperti apa, tapi mau gimana lagi, nasi sudah menjadi bubur, semua rahasia Ayra sudah terbongkar.
"Cieee... cieee"
"Arka nyari Ayra ya."
"Kok Ayra nggak dikasih kejelasan sih ka?"
"Apa jangan-jangan lo gak suka ya sama Ayra." sahut menyahut satu persatu teman-teman Ayra
Astagfirullah, sabar Ra ... Batin Ayra seraya mengelus dada
Seketika hening, ketika Bu Yani selaku guru kimia memberikan soal kepada teman-teman Ayra.
Bel sekolah berbunyi, waktu menuju kemenangan sudah tiba maksudnya kemenangan untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Sedangkan Ayra masih berkutat dengan tugas-tugasnya tadi di kelas. Ketika itu ia tak sengaja melihat Arka berjalan melewati kelasnya
"Arka, tunggu." Sapa Ayra dengan memberanikan diri
Yang dipanggil hanya berjalan tanpa menoleh sedikitpun dan Ayra langsung mengejar Arka
"Arka, tungguin napa, aku pengen ngomong" ucap Ayra sembari memegang tangan Arka
"Gak usah pegang, ngomong langsung aja." Jawab Arka seraya menyingkirkan tangan Ayra dari tangannya
"Iya maaf gak sengaja, aku mau minta maaf atas teman-temanku yang tadi siang." Jelas Ayra pada Arka
"Udah biasa kali Ra, udah berapa kali juga lo ngomong kayak gini, selalu aja itu itu terus, nggak capek?" Tanya Arka meninggalkan Ayra sendiri
"Aku nggak pernah capek kok Ka, untuk selalu minta maaf sama kamu, karena aku sayang sama kamu." Ucap Ayra sambil melihat Arka yang sudah jauh dari pandangan Ayra.
Gimana dengan aku ka? Kalau aku bisa melupakanmu, udah jauh-jauh hari aku lakukan itu, tapi sayangnya aku terlalu sayang sama kamu. Batin Ayra
.
.
.Assalamualaikum teman-teman,
Gimana sama part ini?
Suka? Kalau kalian suka kalian tekan bintang di bagian bawah kiri ya :) dan tinggalkan jejakmu disini dengan cara comment ya :)Salam jauh dari saya,
Muachh..
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT TWIST [END]
Ficção AdolescenteDi parkiran sepeda, yang dimana terdapat banyak anak-anak yang akan segera pulang, Gue memanggil Arka dengan keras "hei Arka." Teriak Gue. Arka hanya memandang Gue "Lo kalau suka sama gue itu bilang, nggak usah kebanyakan gengsi." Ucap Gue dengan te...