"Jisungie, kita balikan? Gue sayang banget sama lo, gue rela lakuin apapun demi lo. Jual dua ginjal sekaligus juga gue mau buat ngehidupin lo, asal kita balikan." -lmh
8 In #Sweetboy [01/05/2022]
6 In #Jisungie [01/05/2022]
8 In #Olimpiade [03/07/20...
"HAN JISUNG, BANGUN GA?! BUNDA LEMPARIN BOM NUKLIR YA LAMA-LAMA!!"
Bunda Han sudah tidak tahan lagi dengan anak bungsunya yang susah sekali untuk bangun pagi. Sudah lebih dari tiga belas kali Bunda Han membangunkan si Bungsu, tapi Jisung tidak juga bangun dari tidurnya.
CKLEK
"Astaga, Tuhan begini amat gue punya anak, ya?! Heh, bangun!"
Jisung usik dari tidurnya akibat suara bising dari mulut Bunda Han.
"Lima menit lagi, Bun."
"Lima menit, lima menit. Lima hari aja sekalian! Ayo bagun!! Nanti Erick keburu jemput kamu!"
Bunda Han menarik paksa selimut dan kedua tangan Jisung untuk bangun, yang di tarik masih tetap memejamkan matanya enggan untuk terbuka.
"Han Jisung!"
"Iya, Bun, iya. Jisung bangun, nih." Jisung membuka matanya dengan sangat terpaksa dan susah payah.
"Ya udah, cepetan. Bunda tunggu di bawah, abis mandi langsung sarapan."
"Ga pakai baju dulu, Bun?"
"Terserah."
Lelah berdebat dengan Jisung, Bunda Han langsung pergi untuk menyiapkan sarapan untuk kedua anaknya dan suaminya.
Sebelum pergi ke kamar mandi, Jisung membuka ponselnya dan dia dapat pesan dari Erick, sang kekasih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisung menghela nafas, ia hanya sekedar membaca pesan dari kekasihnya tanpa ada niat untuk membalasnya dan kemudian Jisung kembali menaruh ponselnya. Setelah itu, Jisung beranjak dari kasur dan masuk ke dalam kamar mandi.
Hubungan mereka telah berjalan selama 4 tahun, keduanya bertemu saat masih duduk di bangku SMP. Saat itu sekolah Jisung dan sekolah Erick mengadakan pertandingan basket antar sekolah, dan Erick mengikuti pertandingan itu dan mengalahkan sekolah Jisung.
Dan saat sebelum pertandingan, Erick sempat melakukan latihan dengan tim nya dan tanpa di sangka, bola basket yang di mainkan oleh Erick mengenai kepala Jisung yang kebetulan sedang berjalan mencari tempat duduk yang pas untuk menonton pertandingan. Hingga akhirnya, mereka berkenalan, berkencan dan sampai akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan.
