Before You Go | Minsung✔

11. Pendekatan

- Before You Go -

Hari sudah senja, Jisung masih berdiam diri di kediaman kekasihnya.

Beberapa menit lalu Jisung sudah mengabarkan kepada Bunda Han bahwa ia akan pulang sedikit larut.

Bosan ditinggal tidur oleh Minho, sendirian, di rundung rasa bosan dan jenuh karena ia hanya menatap layar televisi yang menayangkan film kartun sejak beberapa jam lalu.

"Duh, gue ngapain, ya?"

Jisung alihkan pandangannya ke arah dapur, sepertinya masak makan malam untuk Minho bukanlah hal yang buruk, kan?

Yaa, meskipun Jisung tidak terlalu pandai di dapur tapi ia akan mempraktekkan apa yang sudah Bunda Han ajarkan padanya tentang memasak.

"Ok, let's go!"

Matikan televisi, berjalan menuju dapur dan mulai mengeluarkan bahan-bahan dari kulkas yang akan Jisung masak.

Di mulai dengan mencuci sayuran, memotong dan di masak satu persatu sambil mengingat-ingat step by stepnya.

Sembari bersenandung kecil sebagai hiburan tersendiri selama ia memasak.

Ketika sedang mengaduk sayur di dalam panci berukuran sedang, Jisung menangkap siluet seseorang yang tengah mengintip seperti sedang memperhatikannya di balik tembok.

Namun ketika Jisung melihatnya, lelaki itu justru berhenti menatap Jisung dan memutus pandangannya dengan raut terkejut.

Jisung penasaran, ia kecilkan api kompor dan berjalan mengendap-endap menghampiri pria itu.

"Felix?"

"Huh?!!"

Dan ternyata itu Felix. Ketika Jisung berhasil memergokinya lelaki itu hendak kabur namun Jisung cekal pelan pergelangan tangannya.

"M-maaf! Maafin Felix, Kak. Jangan apa-apain Felix, Felix takut, Felix minta maaf."

"Jisung ga bakal apa-apain kamu, Felix. Jangan takut, Jisung bukan orang jahat."

Ketika Jisung mengucapkan kalimat tersebut, Felix seperti merasa tenang. Ia seperti percaya dan yakin bahwa Jisung bukanlah ancaman untuknya.

Sibuk dengan Felix, Jisung baru sadar jika sup yang tengah di masaknya itu sudah mendidih sejak satu menit yang lalu.

"Oh, astaga."

Jisung lepaskan tangannya dari pergelangan kecil Felix, mematikan kompor dan mengaduknya lagi.

Dengan langkah perlahan, Felix mendekati Jisung namun berhenti di jarak yang sedikit jauh.

"K-Kak Jisung masak apa?"

"Hm? Sup ayam sama mau buat tempura, kenapa? Felix mau bantu?"

"B-Boleh?"

"Boleh, dong. Sekarang sup nya udah jadi, kamu tinggal keluarin udang sama tepungnya dari kulkas, ya?"

Felix mengangguk antusias begitu Jisung mengizinkannya untuk membantunya masak.

Kekehan gemas terbit. Felix ternyata lelaki manis yang menggemaskan.