06. Pacar

558 61 3
                                    

- Before You Go -

"Felix, lo belum laundry baju?"

Suara keras muncul dari lantai atas, melontarkan pertanyaan pada sang adik yang berada di dapur.

"Itu kan baju yang kemarin, biasanya juga dua hari sekali Felix laundry nya."

"Iya gue tau. Tapi itu ada seragam gue yang belum di cuci, nanti siang lo laundry besok seragam itu mau gue pake soalnya."

Mendengar jawaban Felix, Minho keluar dari kamarnya setelah selesai memakai seragamnya dengan rapi.

"Hm, oke."

Mengambil tas, ponsel dan jaket Minho siap turun ke lantai bawah untuk menikmati sarapannya pagi ini yang sudah Felix buatkan.

"Lo tumben banget keluar kamar, masak pula."

"Lagi pengen. Felix bosen diem terus di kamar." Setelah Felix menyimpan semua hidangan di atas meja, bokongnya ia daratkan di kursi tepat di sebelah Minho.

Mendengar jawaban tersebut, Minho lantas tersenyum sembari mengacak rambut pirang Felix.

"Ada perkembangan juga akhirnya. Latihan buat keluar rumah lagi, gue tau lo bisa matiin rasa trauma lo."

"Lix, ga semua orang jahat, ga semua orang sekejam Ayah. Kalo lo mau beradaptasi sama lingkungan dan orang-orang di sekitar lo, pasti bakal banyak yang sayang sama lo selain gue."

"Gue janji, gue bakal bantu lo, lindungin lo kalo lo mau keluar dari zona nyaman."

Yeah, terkadang Felix merasa begitu beruntung memiliki sosok Kakak yang begitu mengerti posisinya.

Minho selalu peka terhadap apa yang Felix rasakan.

"U-Um, Felix bakal coba, Kak."

"Kalo lo mau ikutin saran yang gue kasih, bakal gue kasih hadiah."

"Hadiah? Hadiah apa?"

"Wih, namanya juga hadiah, rahasia dong."

"Tcih, Kak Minho~"

Mereka berdua menghentikan acara mengobrolnya, memilih fokus dengan sarapan yang ada di hadapan mereka, menikmatinya dengan khidmat.

Di sela kunyahannya, Felix teringat sesuatu. Ia hentikan kegiatannya, menatap Minho yang masih sibuk mengunyah sambil berkutat dengan ponselnya.

"Kak Minho,"

"Hm,"

"Uang yang Ayah kasih masih ada?"

"Ada, kenapa?"

"Kak Minho pulang sekolah jam berapa?"

"Kaya biasa."

"Pulangnya boleh tolong beliin Felix camilan? Camilan di kulkas udah mau habis."

"Nanti gue beliin."

"Makasih, Kak."

Tidak, Felix tidak melanjutkan makannya. Masih ada sesuatu lain yang hinggap di kepalanya, namun Felix bingung mengungkapkannya bagaimana pada Minho.

Before You Go | Minsung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang