"Jisungie, kita balikan? Gue sayang banget sama lo, gue rela lakuin apapun demi lo. Jual dua ginjal sekaligus juga gue mau buat ngehidupin lo, asal kita balikan." -lmh
8 In #Sweetboy [01/05/2022]
6 In #Jisungie [01/05/2022]
8 In #Olimpiade [03/07/20...
Khawatir. Satu kata yang mendeskripsikan hati Felix saat ini.
Semalaman Minho tidak pulang ke apartemen, tidak memberi kabar apapun pada Felix.
Felix tidak bisa tidur karena pikirannya tak luput dari sang Kakak.
"Kak Minho, kalo mau lembur ngejamet bilang dong ah! Felix jadi khawatir!!" Rutuk Felix.
Semalam Minho hanya bicara jika ia akan menemui Jisung sebentar. Tapi mana? Bahkan sampai pagi pemuda itu tidak menampakkan diri.
Tak lama kemudian, pintu apartemen ada yang mengetuk dengan brutal.
Felix terperanjat saat mendengar ketukan keras itu. Ia takut namun berusaha memberanikan diri untuk turun ke lantai bawah dan melihat siapa yang datang.
Tok
Tok
Tok
CKLEK
"Dimana Lee Minho?"
Mata Felix membulat dengan pupil yang perlahan mengecil. Tamu pagi harinya adalah Tae Gwang bersama keempat anak buahnya yang berdiri di belakang tubuh besarnya.
Juga... Ada seseorang lain disana. Duduk di kursi roda dengan tatapan kosong, baju dan wajahnya yang lusuh. Itu Yuri.
"A-Ayah? Mama?!"
Felix memang takut pada Tae Gwang, tubuhnya sempat bergetar karena ketakutan. Namun semua itu hilang ketika ia melihat sosok ibunya yang juga ada di hadapannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senyum menyungging indah, Felix maju hiraukan pertanyaan Tae Gwang yang menanyakan keberadaan Minho.
Berlutut tepat di hadapan Yuri lalu tangan bayi nya menggenggam tangan Yuri yang terasa kasar.
"Ma, ini Felix, anak Mama."
Mata itu berkaca-kaca, genggaman di tangan Yuri mengerat. Felix cium punggung tangan itu lalu ia taruh di pipi.
"Mama inget Felix kan? Mama kangen Felix, hm? Felix kangen Mama."
Tak sadar air matanya jatuh dari ujung mata.
Senang bercampur sedih, selama bertahun-tahun ia tidak bisa bertemu Yuri, tidak bisa melihat wajah cantik ibunya yang kini telah menua.
