"Jisungie, kita balikan? Gue sayang banget sama lo, gue rela lakuin apapun demi lo. Jual dua ginjal sekaligus juga gue mau buat ngehidupin lo, asal kita balikan." -lmh
8 In #Sweetboy [01/05/2022]
6 In #Jisungie [01/05/2022]
8 In #Olimpiade [03/07/20...
Kaki kurus berlapis sepatu putih, celana hitam jeans panjang melangkah keluar dari bandara sambil menyeret kopernya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua tahun lamanya pemuda bermarga Han menuntut ilmu di negeri orang, tepatnya di Negeri Sakura, Jepang.
Lulus minggu lalu dengan menyandang gelar sarjana S2 sebagai seorang penulis novel terkenal di beberapa negara. Tentu saja nama Han Jisung kini mulai di kenal publik sejak dirinya telah menerbitkan beberapa buku novel yang di tulisnya.
Hasil karyanya juga banyak diminati jutaan orang di beberapa negara, termasuk Korea Selatan.
"Hahh, berapa lama gue ga nginjek Korea? Rasanya lama banget."
Mata bulatnya melihat ke sekitar bandara, ada seseorang di ujung sana melambaikan tangannya dan menuliskan nama 'Han Jisung' di sebuah karton berwarna.
"Jisung!!!"
Senyum lebar terukir, langsung saja Jisung bawa kopernya dan dekati pria yang lebih tua darinya itu.
Kedua tangan merentang di samping tubuh, Jisung menubruk tubuh pemuda itu untuk masuk ke dalam pelukan hangatnya.
"Kangen~"
Pemuda itu mengacak gemas rambut Jisung, balas pelukan Si Manis dengan erat sambil beri kecupan di puncak kepala.
"Gue juga kangen, Jisungie."
Jisung dongakkan kepalanya, tatap yang lebih tua dengan mata berbinar.
"Ayo pulang, Bunda udah tunggu di rumah."
"Um!" Anggukan semangat diberikan sebagai jawaban.
Keduanya mulai berjalan jauhi bandara untuk segera pulang ke rumah Jisung.
Saling rengkuh erat menyalurkan rasa kerinduan yang mendalam bagi Kakak beradik itu.
- ♡ -
Di perjalanan tepatnya di dalam mobil mewah milik Brian, Jisung terdiam sejak mereka memasuki mobil.
Pandangannya terus fokus ke jendela mobil sambil memegang selembar foto Minho yang tengah duduk di atas motornya sembari tersenyum.
"Lo kenapa? Ga seneng balik ke Korea?"
Mendengar Brian yang membuka suara lebih dulu, Jisung alihkan pandangannya. Helaan nafas gusar terdengar, Jisung tidak menjawab Brian.
