"Jisungie, kita balikan? Gue sayang banget sama lo, gue rela lakuin apapun demi lo. Jual dua ginjal sekaligus juga gue mau buat ngehidupin lo, asal kita balikan." -lmh
8 In #Sweetboy [01/05/2022]
6 In #Jisungie [01/05/2022]
8 In #Olimpiade [03/07/20...
Sesuai ucapannya, Jisung menemani Minho melakukan cuci darah untuk yang pertama kali.
Tadi pagi Minho mendapat jadwal cuci darah pukul 6 pagi dan Jisung buru-buru pergi ke rumah sakit menemani Minho.
Selama 3 jam lamanya melakukan cuci darah, Jisung mengirimkan pesan pada gurunya agar diizinkan sampai jam istirahat pertama.
Untung saja guru-guru sedang dalam mood baik dan mengizinkan Jisung untuk tidak hadir selama jam pelajaran.
Kini Jisung sudah berada di sekolah. Pergi dari rumah sakit menaiki bus yang berhenti di halte depan sekolahnya.
Biasanya ketika Jisung masuk ke kelas, Jisung akan disuguhkan pertanyaan dari bibir Seungmin dan Jeongin.
Tentang itulah, inilah. Namun sekarang sepi, Jisung tidak mendapatkan itu lagi dari sahabatnya yang dulu.
"Hahhh-"
Pikiran semakin mumet, Jisung suntuk berada di kelas terus padahal baru beberapa menit. Namun rasanya bosan jika tidak ada yang mengajaknya mengobrol.
Jisung bawa langkahnya ke kantin, memesan satu porsi makanan juga minuman untuk menyegarkan pikirannya.
Makanan sampai, satu mangkuk tteopokki dengan taburan biji wijen di atasnya dan saus gochujang sangat terlihat menggugah selera.
Ditemani segelas air soda bercampur lemon yang menyegarkan.
"Kok tumben sendiri? Temen-temen pada kemana? Terus Si Ayang kemana?" Tanya si pelayan kantin yang memang kenal dengan Jisung juga teman-temannya termasuk Minho.
Jisung terkekeh lalu menggelengkan kepalanya.
"Temen-temen ga tau kemana, Minho sakit. Dia di rawat, udah empat hari."
"Owalah?! Sakit apa?!"
Pelayan itu terlihat kaget ketika Jisung mengatakan jika Minho sakit. Namun, apa perlu Jisung menjelaskan sebab Minho di rawat?
"Ah, sakit anak muda. Apalagi kalo bukan nge-jago?"
"Ya ampun, mukanya pasti lebam-lebam, ya? Sayang banget muka ganteng di pukul-pukul."
Jisung tersenyum kaku, ia masukkan satu potong tteopokki ke dalam mulut kecilnya. Setelah pelayan kantin itu pergi, datanglah gerombolan teman-teman Minho.
Duduk di samping kiri, kanan, depannya.
"Enak, ya bisa makan yang enak-enak, minuman yang seger. Ga tau aja ada orang yang rela ga makan ga minum demi nyelamatin orang ga tau diri."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
