Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
Gery sudah biasa dengan sikap Bos yang setiap hari berubah-ubah selama beberapa bulan menjadi Sekertaris.Bahkan Gery tahu Jam berapa saja suasana hati Bos nya hilang, Jadi Gery antisipasi agar tidak membuat Bos nya Marah.
"Gery jadwal saya selanjutnya," ujar Mahendra dengan Nada datarnya.
Gery mengambil iPad nya dan mulai membuka jadwal yang Bos nya miliki selanjutnya, "Bapak Ada pertemuan bersama Klien dari Jepang Jam 2 siang nanti," ujar Gery membuat Mahendra mengangguk pelan.
"Baiklah kamu boleh kembali dan ingatkan saya Pukul 2 siang nanti," perintah Mahendra membuat Gery mengangguk pelan lalu beranjak untuk pergi dari ruangan.
Gery berada di depan ruangan milik Mahendra Yang memang mahendra bisa melihat kegiatan Gery dari dalam.
Mahendra melirik Gery yang mulai melakukan pekerjaan nya, Kembali Fokus pada Tumpukan kertas miliknya.
*
Gery mengikuti Mahendra masuk kedalam cafe yang dekat dengan Perusahaan milik Mahendra.
Gery melirik sekitar dan yang Gery Tempati sekarang adalah Cafe milik Marva temannya, Gery melihat Anaknya yang tidur dekat dengan Marva yang sedang duduk tersenyum kecil.
Gery menunjuk salah satu bangku Yang berisi dua orang Pria, satu pria yang cukup berumur dan satu lagi pria yang cukup matang seperti Mahendra.
"Maaf saya terlambat," ujar Mahendra membuat Mereka menoleh.
Gery mematung melihat siapa salah satu rekan kerja Bos nya itu, Tubuh Gery seakan kaku dan tidak bisa bergerak.
"Gery," panggil pria itu membuat Mahendra melirik ke arah Gery yang terdiam, Mahendra mengerutkan keningnya bingung.
"Gery duduk lah, kamu di pekerjaan bukan untuk berdiri seperti patung." Mahendra mengeluarkan Suaranya membuat Gery tersadar dari lamunannya.
Tatapan Gery mengarah pada marva yang juga menatapnya, Dengan gerakan mata Gery menyuruh marva membawa anaknya pergi dari hadapan Gery dan pria-pria yang ada di depannya.
Marva yang mengerti langsung membawa Kenneth ke arah belakang membiarkan Kenneth tidur di gendongan nya sementara waktu.
Gery dan pria itu saling menatap tapi Gery langsung memalingkan wajahnya tidak ingin menatap terlalu lama.
"Baik lah, Gery Mana berkasnya." Mahendra berucap membuat Gery segera bekerja dan membiarkan pria yang di depannya itu menatap Gery dalam.
Sepanjang Meeting Gery hanya Fokus membantu Mahendra saja tidak melirik atau bahkan tidak mengganggap bahwa di depannya itu ada manusia.
Walaupun Gery tidak nyaman tapi dirinya harus tetap profesional kerja karena tidak mau membuat Bos nya malu.
"Gimana Mahardika? Apa kamu setuju dengan persyaratan yang saya ajukan?" Pria itu adalah Mahardika kakak kandung dari Mahendra sendiri.
Mahardika tersadar dari lamunannya menatap Mahendra dengan tatapan remehnya.
"Bila itu menguntungkan bagi semua kenapa tidak? Saya akan setuju bila rekan kerja kita Ini setuju," ujar Mahardika dengan menyandarkan punggungnya di kursi cafe kembali menatap Gery.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy For Kenneth ✓(END)
FanfictionGERY KENDRICK TRAIPIPATANAPONG Setelah 2 tahun menghilang dari Negara kelahirannya kini Gery kembali dengan niat dan tujuan untuk hidup bahagia bersama Anak tampannya. Gery menghilang dari negaranya untuk merawat dan membesarkan anaknya di negara l...