🌻 Kenneth : Akhir bahagia (END)🌻

5.8K 414 49
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

"Abang Ken! Kenza!" Teriak Gery dari dalam rumah tapi tidak ada sahutan, Gery bedecak padahal hanya di tinggal memasak kedua anaknya sudah pergi saja.

Gery mencarinya ke arah ruang tamu dan menghela napasnya saat melihat kedua anaknya berada disana.

"Abang, adek." Panggil Gery membuat kedua nya menoleh pelan.

"Paaaaa, lihat apa yang adek pakai cantik kan?" tanya Sang Puteri membuat Gery tersenyum.

"Bandu baru? Dari siapa?" tanya Gery membuat Kenza menunjuk Kenneth yang cengegesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bandu baru? Dari siapa?" tanya Gery membuat Kenza menunjuk Kenneth yang cengegesan.

"Tadi Abang mampir ke toko Bandu papa, dan lihat itu sangat lucu jadi Abang beli buat Adek." Kenneth berucap sejujurnya karena dia tau sang papa tidak suka kebohongan.

"Abang, papa tidak akan larang Abang untuk membeli mainan atau barang-barang punya Adek tapi Abang harus lihat apa keperluan Abang sudah semuanya selesai atau belum, sekarang papa tanya Abang di beri uang untuk membeli buku yang Abang bilang kemarin, apa Abang membelikannya?" tanya Gery membuat Kenneth mengangguk dengan semangat.

"Abang membelikannya kok papa bahkan uang kembalian yang papa bilang untuk Abang jajan malah Abang belikan alat tulis, Abang membeli barang-barang adek pakai uang jajan Abang sendiri, papa jangan marah yaa? Jangan larang Abang buat beli barang-barang adek, Abang suka melihat adek cantik." Kenneth memegang lengan Gery membujuk sang papa agar tidak marah.

"Iyaa, lain kali beli barang-barang untuk Abang dulu sebelum membeli untuk adek ya? Jangan khawatir papa sama Daddy masih ada adek pasti bakalan selalu cantik," ujar Gery mengusap rambut sang anak dengan sayang.

"Makasih Papa," ujar Kenneth dan Gery mengangguk dengan pelan.

"Anak cantik papa sudah mengucapkan terimakasih pada Abang Ken?" tanya Gery pada Kenza membuat Puteri cantiknya itu mengangguk pelan.

Kenza menghampiri Kenneth dan memeluk abangnya itu dengan erat dan Kenneth membalas pelukan adiknya tak kalah erat.

"Sudah ayo ke meja makan, Abang atau adek yang mau panggil Daddy ke atas?" Tanya Gery membuat Kenza mengangkat tangannya dengan semangat.

"Biar Adek saja papa, Abang duluan ya nanti Adek nyusul." Kenza berucap dengan semangat membuat Kenneth mengangguk pelan.

"Adek jangan lari-lari di tangga yaa nanti jatuh," ujar Kenneth membuat adiknya itu mengangguk pelan.

Gery dan Kenneth segera ke meja makan berbeda dengan Kenza yang pergi ke atas untuk menemui Daddy yang di ruang kerja.

****

Tuk! Tuk!

"Masuk!"

Setelah mendengar sahutan dari dalam Kenza masuk dan melihat sang Daddy yang sedang meletakan buku dan kacamata miliknya.

Daddy For Kenneth ✓(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang