🌻 Kenneth : Welcome 🌻

3.6K 347 28
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.

Gery berjalan pelan dengan tangan berpegang pada meja dan Mahendra juga yang senantiasa berada di sampingnya.

Gery mengatakan dirinya merasakan mulas yang amat sangat jadi Gery berusaha untuk mengurangi nya dengan berjalan-jalan kecil.

Dokter mengatakan Gery kapan saja bisa melahirkan karena anaknya yang sekarang sangat anteng dan tidak bisa di tebak, seperti hari ini Mahendra yang berniat akan pergi bekerja pun dia urungkan karena melihat Gery.

"Sttt... Pelan-pelan sayang Nendang nya, papa gak kuat kalau adik nendang nya kenceng." Gery berbicara dengan perutnya menggunakan suara yang sangat lembut membuat mahendra yang dari tadi berada di sampingnya merasa khawatir juga.

"Ke rumah sakit ya sayang?" ujar Mahendra dengan pelan tapi Gery malah menggelengkan kepalanya.

"Sebentar Mas, aku ingin tau ini cuman mulas biasa atau memang sudah saatnya lahiran," jawab Gery membuat Mahendra menghela napasnya panjang.

"Sayang, jangan memaksakan hal yang tidak boleh di paksakan bila kamu Kenapa-kenapa bagaimana?" tanya Mahendra dengan lembut membuat Gery meringis kecil.

"Sebentar mas," jawab Gery lagi membuat Mahendra kembali menghela napasnya dengan sabar.

Menemani Gery yang berjalan-jalan untuk menghilangkan rasa mulas itu membuat jantung Mahendra ingin copot apalagi daritadi Gery meringis kesakitan tapi Gery malah enggan untuk pergi ke rumah sakit.

"Ahkkk sa-sakit mas.." lirih Gery membuat Mahendra dengan segera menggendong Gery bridal style tanpa peduli Gery akan protes atau tidak.

"MA, MAHEN KERUMAH SAKIT DULUAN BILA MENYUSUL JANGAN LUPA BAWA BARANG-BARANG GERY SAMA BAYI!" Mahendra berteriak dan kembali berlari ke arah mobil miliknya, dirinya akan mengemudi sendiri agar segera sampai di rumah sakit karena daritadi Gery meringis kesakitan.

"Tahan ya sayang sebentar," ujar Mahendra dengan mengusap perut Gery membuat Gery mengangguk pelan.

Mahendra dengan segera menjalankan mobilnya tanpa peduli apapun lagi karena yang Mahendra pedulikan sekarang hanya keselamatan Gery dan juga bayinya.

"Semua akan baik-baik aja percaya sama Mas.." gumam Mahendra Menggenggam tangan Gery dan kembali fokus ke arah jalanan. 

***

Mahendra tidak bisa diam dia terus kesana-kemari di depan ruang operasi, Gery akan melahirkan karena setelah di bawa dokter bilang sudah saatnya melahirkan dan harus segera di operasi juga.

Gery terlalu banyak mengeluarkan cairan membuatnya kehilangan banyak sekali tenaga hingga membuatnya tidak sadarkan diri itu lah yang membuat Mahendra resah.

Mahendra lebih mengkhawatirkan kondisi Gery daripada anaknya sendiri karena memang Gery yang harus di perhatikan.

"Dyyyy!" panggilan itu membuat Mahendra menoleh, Kenneth datang bersama mama dan papa Mahendra.

Mahendra berjongkok dan menyambut Kenneth dengan pelukan nya, Kenneth memeluk Mahendra dengan sangat erat membuat Mahendra tersenyum dan mengelus rambut Kenneth pelan, rasa khawatirnya sedikit berkurang melihat Putra tampan nya ini.

Daddy For Kenneth ✓(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang