🌻 Kenneth : kemana? 🌻

4.3K 462 42
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.

"Tidak ada kabar tentang Gery?" tanya Mahendra membuat pria yang sedang bekerja itu mendengus kesal.

"Harus gue bilang berapa kali sih Mahendra! Gak ada Gery gak kasih gue kabar kalau dia gak masuk hari ini."

"Saya khawatir," ujar Mahendra membuat pria itu mendengus lagi.

"Astaga capek gue lama-lama temenan sama Lo Mahen, Kenapa gak Lo coba chat sendiri aja kan dia pacar Lo bodoh!" Rey sudah kesal dengan perilaku Mahendra.

"Di blokir nomernya." Rey menghela napas lelah lalu mengalihkan tatapan dari komputer yang sedang menyala.

"Mahendra, Lo CEO masa akal Lo cuma seuprit sih anjing! Gery punya temen kenapa lo gak nanya temennya aja jangan buat gue pusing." Mahendra mengangguk dengan paham.

"Oke kita coba chat Candra," ujar Mahendra dan pergi meninggalkan ruangan Rey membuat Rey mendengus kesal.

*

Mahendra bergegas untuk ke rumah Gery dan melihat kabar kekasihnya itu, tadi pagi Mahendra memang tidak menjemput Gery karena Gery bilang ingin berangkat sedikit telat dan Mahendra tidak bisa melarang karena ada meeting penting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mahendra bergegas untuk ke rumah Gery dan melihat kabar kekasihnya itu, tadi pagi Mahendra memang tidak menjemput Gery karena Gery bilang ingin berangkat sedikit telat dan Mahendra tidak bisa melarang karena ada meeting penting.

Padahal tidak terlalu penting tapi Gery yang memaksa Mahendra untuk hadir di rapat saja jadi mau tak mau Mahendra pergi ke kantor tanpa menjemput Gery dan Kenneth.

Tidak biasanya Gery memblokir nomer Mahendra karena akhir-akhir ini hubungan mereka semakin baik apalagi setelah pulang dari rumah Mahendra beberapa hari yang lalu.

Mahendra menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang terbilang cukup tinggi dan Tidak memikirkan resiko dirinya yang akan Kenapa-kenapa karena yang berada di otaknya sekarang adalah keadaan Gery.

*

"Sayang ini Mas, buka pintu nya."

Sudah tiga kali Mahendra mengentuk pintu tapi tidak ada balasan dari dalam, Kening Mahendra mengerut saat mendengar sesuatu dari dalam.

Mahendra menempelkan telinganya ke pintu dan mendengarkan tangisan dari Kenneth yang terdengar kencang.

Mahendra berjalan ke arah jendela yang sedikit terbuka gordennya, Mata Mahendra terbelalak melihat keadaan Kenneth dan Gery.

Dengan cepat Mahendra berjalan ke arah pintu lagi, mendobrak pintu itu sekuat tenaga.

"BRAKKK!"

Daddy For Kenneth ✓(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang