🌻 Kenneth : Mulai dekat 🌻

5.2K 540 60
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.

Benar apa yang di katakan oleh Candra sahabat Gery bahwa Gery menjadi perbincangan para rakyat kantor.

Hari ini Gery membawa Kenneth sesuai perintah dan permintaan dari Bos nya juga sang anak yang ingin iku bertemu dengan Bos nya itu. 

Banyak kata-kata tidak enak di dengar dan ada juga yang mengatakan hal-hal baik tergantung orang nya saja.

Gery berusaha untuk tidak terpengaruh dengan ucapan mereka semua karena Gery akan berusaha untuk menjadi orang cuek dan tidak peduli dengan ucapan orang lain.

"Ting!"

Suara lift terbuka membuat Gery yang akan masuk terkejut dengan seseorang yang berada di dalam lift.

"Pak Rey," sapa Gery membuat Rey yang sedang menunduk langsung mendonggak kemudian tersenyum.

"Oh, Hai Gery. Ini anak yang Mahen bilang kan? Gemes ternyata kayak Papa nya," ujar Rey membuat Gery mendonggak dengan bingung.

"Bercanda gue, meja sama semua barang punya Lo udah gue masukin ke ruangan Mahendra. Semoga Lo betah ya sama Mahendra, Mahendra kalau udah nyuruh gak tanggung-tanggung." Rey bercerita dengan menggebu-gebu bagaimana kelakuan Mahendra.

"Makasih pak Rey," ujar Gery dengan tersenyum membuat Rey mengangguk lalu keluar dari lift.

Gery yang langsung masuk ke dalam lift berpamitan untuk pergi ke atas, ke ruangannya tentu saja. 

*

Gery mengetuk pintu dua kali setelah mendengar kan sahutan dari dalam Gery langsung membuka ruangan itu pelan.

Gery mematung begitu masuk ke dalam ruangan, Ada beberapa mainan anak dan Meja Gery pun sudah rapi.

Mahendra duduk dan melirik Gery sebentar, Mata Mahendra bertatapan dengan Kenneth membuat anak itu seketika berontak dalam gendongan Gery.

Gery menurunkan anaknya dan anaknya itu langsung berlari ke arah Mahendra dengan semangat, Mahendra tersenyum dan mulai memangku Kenneth.

"Apa kabar jagoan?" tanya Mahendra dengan menjawil hidung Kenneth pelan.

Kenneth seperti paham dirinya langsung memeluk Mahendra dengan erat, Gery yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepala dan menghela napasnya.

"Dyyy, main bersama Kenn?" tanya Kenneth membuat Mahendra tersenyum dan mengangguk pelan.

"Ken ingin bermain apa?" tanya Mahendra lagi dengan mengelus rambut anak sekertaris nya itu.

Kenneth menunjuk karpet dan beberapa mainan yang tergelatak disana, itu memang perintah Mahendra agar Kenneth anteng di ruangan nya.

"Gery jadwal saya?" tanya Mahendra membuat Gery mendonggak dan membuka iPad nya.

"Bapak hanya memiliki jadwal meeting bersama para kepala devisi pukul 10 siang nanti," ujar Gery membuat Mahendra mengangguk pelan.

Mahendra kemudian beranjak dan membawa Kenneth duduk di karpetnya, Kenneth terlihat sangat senang dan hal itu tidak luput dari penglihatan Gery yang tersenyum juga.   

"Gery..." Panggilan itu membuat Gery menoleh dan mengerutkan keningnya bingung.

"Iya pak? Ada yang bisa saya bantu?" tanya Gery membuat Mahendra terdiam pelan.

Daddy For Kenneth ✓(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang