🌻 Kenneth : Ngidam🌻

4K 381 34
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sialan lo Mahendra!"

Mahendra memutar bola matanya malas saat Rey mengumpat dengan kesal ke arah nya padahal Mahendra hanya meminta Bantuan Rey saja.

"Tidak usah protes, kamu saya gaji memang untuk menuruti perintah saya." Mahendra berucap dengan pelan membuat Rey semakin kesal.

"Mikir kek pake Otak! Lo nyuruh gue apa aja? Dan semua gue lakuin tapi apa? Kagak ada yang Lo terima in bangsat!"

"Pertama Lo suruh gue beliin Pizza jam 6 pagi dan gue coba beliin walaupun gue yakin kagak ada toko Pizza sepagi itu, terus Lo nyuruh gue Buat beliin Lo milkshake strawberry dan udah gue turuti walaupun gue malu beli nya, dan lagi Lo nyuruh gue buat beliin Lo Seblak dimana itu susah banget penjualnya masih gue beliin dan sekarang Lo minta beliin kepiting saus Tiram gue beliin juga! Ada yang Lo makan? Gak ada bangsat, liat tuh meja penuh sama makanan Lo tapi gak ada yang loh sentuh satu pun." Mahendra menghela napasnya saat Rey berbicara sebanyak itu.

Kehamilan Gery benar-benar berdampak pada Mahendra, Mahendra malah sering menyusahkan Rey untuk membelikan semua makanan yang Mahendra mau tapi saat Rey membelikan tidak ada satu pun yang Mahendra makan, mungkin bila bukan karena kehamilan Gery Rey tidak akan menuruti semua perintah dari Mahendra.

Rey menuruti semuanya karena dirinya tau Gery sedang hamil dan dampak dari kehamilan itu adalah Mahendra tapi Mahendra malah menyusahkan Rey sudah beberapa kali dan hari ini puncaknya Rey merasa kesal.

"Tidak usah drama saya bahkan membayar kamu lebih banyak akhir-akhir ini!" Kesal Mahendra membuat Rey menghela napasnya, susah berbicara dengan Mahendra itu dan Rey hanya bisa mengelus dada nya sabar.

Memang benar Mahendra bila menyuruh tidak akan asal menyuruh bahkan Gaji Rey beberapa kali di tambah oleh Mahendra hanya saja Rey kesal hari ini karena ulah Mahendra juga.

"Lo emang ngeselin anjing! Kalau bukan temen udah gue tinggalin Lo Mahen," ujar Rey lagi membuat Mahendra jengah.

"Tidak usah drama Rey, saya bahkan selalu royal apa tidak cukup untuk kamu menuruti apa yang saya mau? Bahkan itu bukan keinginan saya tapi keinginan anak saya dan itu keponakan mu sendiri." Mahendra berucap dengan santai membuat Rey mendelik tidak suka.

"Gak usah bawa-bawa ponakan gue yang ada di kandungan Gery, padahal anak Lo itu lagi anteng sama papa nya disana, bilang aja Lo mau nyusahin gue kan?!" tanya Rey dengan sewot.

"Terserah apa kata mu Rey, kembali bekerja!" Perintah Mahendra membuat Rey mendelik dan mengacungkan jari tengah ya pada Mahendra.

Memang tidak ada takutnya pada bos sendiri seperti itu. "Saya pecat kamu Rey!" Kesal Mahendra saat Rey menantangnya.

"Kayak bisa aja Lo pecat gue! Kunci perusahaan Lo ada di tangan gue Mahendra," ujar Rey dengan sombong kemudian berbalik pergi meninggalkan Mahendra yang terdiam.

Memang benar kemajuan perusahaan Mahendra ada campur tangan dari perjuangan Rey juga dan tidak mungkin mahendra membuat sahabatnya itu begitu saja.

Mahendra menghela napas dan menatap makanan yang berada di meja dekat sofa, itu memang makanan yang Mahendra pesan tapi Mahendra tidak mau memakannya.

Daddy For Kenneth ✓(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang