#26

1.9K 232 31
                                    

Jangan lupa follow akun Zya ya!
Tinggalkan jejak juga!

...

Happy Reading ✨
Jangan lupa vote dan comment
.
.
.

Sorak sorak heboh meramaikan suasana. Tepuk tangan meriah tak lupa mereka iringkan bersamaan dengan senyuman serta tangisan haru.

Saat ini di hadapan mereka, dapat mereka saksikan sepasang kekasih yang sedang berjalan beriringan menuju podium utama.

Jaehyuk dengan perlahan menuntun Rara untuk duduk di kursi yang telah disediakan. Lalu kemudian ia juga ikut duduk di sebelah Rara.

Keduanya saling tatap lumayan lama. Meyakinkan satu sama lain jika keputusan yang mereka ambil adalah pilihan terbaik.

"Apa kalian sudah siap?"

Pertanyaan Pak penghulu mendapatkan anggukan yakin dari keduanya.

Pak penghulu mulai menjulurkan tangannya. Dengan sigap, Jaehyuk langsung menyambutnya.

Jantung Jaehyuk berpacu cepat, tiba tiba saja ia menjadi gugup.

Tenang Jae, lo bisa batin Jaehyuk. Ia tak henti hentinya membaca doa agar semuanya berjalan dengan lancar.

"Saudara Yoon Jaehyuk bin Suho saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan saudari Park Maura binti Park Jimin dengan maskawin berupa emas dua puluh lima gram uang tunai sebesar lima ratus juta rupiah satu unit mobil dan seperangkat alat sholat di bayar tunai."

Diam, mulut Jaehyuk serasa kelu untuk bersuara. Rara yang sadar akan hal itu, sontak menggenggam erat tangan Jaehyuk lalu mengelusnya pelan. Menenangkan serta memberi semangat agar Jaehyuk bisa melakukannya.

Perlahan, Jaehyuk dapat menetralkan kembali detak jantungnya. Ia kemudian menarik nafas dalam lalu menghembuskannya penuh keyakinan.

"Saya terima nikah dan kawinnya Park Maura binti Park Jimin dengan maskawin tersebut di bayar tunai."

"Bagaimana para saksi, sah?"

"SAH!"

Jaehyuk menghela nafas lega. Tepuk tangan serta teriakan heboh kembali terdengar. Tangisan yang sudah reda kembali pecah saat itu juga. Senyuman terpancar dari seluruh tamu undangan mengiringi kesenangan kedua mempelai.

Rose dan Jennie saling berpelukan. Air mata serta senyuman tercetak di wajah keduanya. Tak dapat dipungkiri lagi kebahagiaan yang sekarang sedang mereka rasakan, tapi tak dapat disingkirkan juga perasaan sedih karena melepaskan putra putri mereka bersama pasangan hidup barunya.

"Kita udah jadi besan bro," ucap Suho kepada Jimin.

Jimin menepuk pundak Suho, "Iya bro, masih ga nyangka."

"Adek gw." Jihoon menangis tersedu. Ia tak ingin melepaskan adiknya bersama pasangannya. Tidak untuk sekarang. Jihoon belum puas menikmati waktu bersama sang adik.

Kalau Rara sudah menikah, Jihoon akan sulit untuk mempunyai waktu berdua bersama Rara. Arin mengelus pelan punggung Jihoon, menyalurkan kekuatan.

"Lo punya adik ipar Bang," ucap Doyoung yang berada di sebelahnya.

"Dan itu sahabat lo sendiri." Yoshi menyahut.

"Adik iparku adalah sahabatku." Haruto dan Jeongwoo berseru kompak. Tumbenan sekali.

"Impresif," gumam Asahi.

Sedangkan disisi lain, Wony masih terpaku dengan pemandangan di depannya. Pertanyaan yang sudah amat jelas jawabannya kembali terlontar dari bibir Wony, "Ini beneran nyata kan?"

Di Jodohin | Yoon Jaehyuk [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang