#39

1K 106 14
                                    

Happy Reading ✨
Jangan lupa vote dan comment
.
.
.

J

aehyuk berlari kencang menyusuri lorong apartemen. Satu tujuannya saat ini, sampai di apartemen secepatnya.

Jaehyuk menekan password dengan terburu buru. Bahkan beberapa kali password ia masukkan dengan salah. Sekarang cowok itu terlalu dilanda kekhawatiran.

Begitu pintu terbuka ia langsung masuk dengan tergesa. Suasana sepi langsung menyapanya ketika memasuki apartemen.

Jaehyuk celingak celinguk mencari keberadaan seseorang. Tanpa berpikir panjang kakinya segera melangkah memasuki kamarnya yang tertutup rapat.

Matanya langsung tertuju kepada gadis cantik yang sedang tertidur pulas di ranjang. Helaan nafas lega seketika lolos dari mulutnya.

Jaehyuk tersenyum berjalan mendekati Rara lalu duduk di bibir ranjang.

Namun senyumannya perlahan memudar ketika melihat gadis di depannya itu menggigil kedinginan.

Raut Jaehyuk kembali berubah khawatir. Wajah Rara juga terlihat sangat pucat. Jaehyuk menempelkan tangannya di kening Rara.

"Panas," gumam Jaehyuk.

Cowok itu kemudian membenarkan letak selimut yang sudah simpang siur arahnya. Ia menaikinya hingga sebatas dada. Memastikan jika tubuh Rara akan tetap merasa hangat.

Jaehyuk kemudian pergi ke dapur dan kembali dengan tangan yang membawa sebuah baskom berisikan air panas serta handuk. Namun sebelum itu ia sempat membersihkan dirinya terlebih dahulu agar lebih nyaman.

Jaehyuk dengan telaten mulai mengompresi Rara. Tangannya itu dengan lihai memeras lalu menempelkan handuk kecil di kening Rara. Hal itu ia lakukan berulang kali hingga panas Rara sedikit menurun.

Setelah mengompres Rara, Jaehyuk kembali lagi ke dapur untuk membuatkan bubur. Ponselnya ia gunakan sebagai alat panduannya.

Jaehyuk memasang celemeknya lalu mulai memasak sesuai instruksi. Beberapa kali ia terlihat kesulitan karena tidak bisa memahami instruksi yang diberikan.

Namun akhirnya setelah perjuangan keras, Jaehyuk dapat menyelesaikan buburnya. Jaehyuk mengambil sendok lalu mulai mencicipinya. Dalam hati ia berdoa agar rasanya tidak terlalu buruk.

"Lumayan."

💎

Jaehyuk kembali ke dalam kamar dengan nampan di tangannya. Rara tersentak, gadis itu ternyata sudah bangun dari tidurnya dan berubah posisi menjadi duduk. Mata sayu itu kini menatap Jaehyuk yang menghampirinya.

"Udah bangun?"

Tak ada jawaban dari Rara. Gadis itu hanya diam sembari menatap Jaehyuk dengan tak bersahabat. Tangannya meraih ponselnya yang berada di atas nakas dan mengacuhkan Jaehyuk yang sedang berbicara kepadanya.

Jaehyuk mulai bingung, ia beberapa kali memanggil nama Rara namun tak digubris oleh pemilik nama. Sang empu hanya asik sendiri bermain game di layar ponselnya.

"Ra gue lagi ngomong." Jaehyuk masih tetap berusaha mengajak Rara berbicara dengan lembut.

Rara berdecak, ia mulai merasa terganggu.

"Tuhkan kalah!" Rara menghempaskan ponselnya kesal. Karakter gamenya mati karena menabrak kereta. Dan itu semua karena Jaehyuk yang mengganggu konsentrasinya.

"Kak Jae bisa diem gak?" Rara membentak kesal. Ia kemudian menenggelamkan tubuhnya di dalam selimut. Malas jika harus berhadapan dengan suaminya.

Raut kebingungan semakin tercetak jelas di wajah Jaehyuk, "Lo kenapa? Kalo gue ada salah bilang jangan kayak gini."

Di Jodohin | Yoon Jaehyuk [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang