#32

1.3K 162 13
                                    

Happy Monday bestieku!!!

...

Happy Reading ✨
Jangan lupa vote dan comment
.
.
.

Usai mengantar Rara, Mashiho tak langsung pulang ke rumahnya. Ia mampir terlebih dahulu untuk mengunjungi seseorang.

Mashiho melangkah memasuki area pemakaman. Menyusuri satu persatu makam hingga sampailah di makam yang ingin ia tuju.

Mashiho tersenyum menyapa seseorang yang memiliki makam itu. Seseorang yang sangat berarti di hidupnya. Tapi memilih pergi meninggalkannya. Mashiho sedih, Mashiho marah. Kenapa dia memilih pergi daripada bertahan.

Tapi Mashiho bisa apa. Ini sudah takdirnya. Selain itu Mashiho juga senang karena dengan pergi membuat seseorang itu tak merasakan sakit lagi.

"Assalamualaikum Mi, gue dateng lagi." Mashiho berjongkok, mengelus nisan yang bertuliskan nama seseorang itu. Ia membuka tutup botol lalu menyirami makam itu dengan air serta menaburinya dengan bunga-bunga yang ia beli di pintu masuk.

"Maaf," lirihnya.

"Maaf kalo gue dateng pas gue lagi ada masalah. Tapi cuma sama lo gue bisa cerita. Andai lo masih hidup, kita pasti bisa cerita bareng. Bukan cuma gue doang yang cerita gini." Mashiho berucap sendu di tepi makam itu.

"Ini soal Rara Mi. Gue udah pernah cerita ke lo. Gue tau gue gak berhak, tapi gue cemburu. Gue iri ngeliat kedekatan Rara sama Jaehyuk. Meskipun gue tau mereka udah resmi nikah tapi tetep aja perasaan gak rela itu ada," cerita Mashiho panjang. Ia menjeda ucapannya.

"Apa yang harus gue lakuin?" Mashiho bertanya walaupun ia tau takkan ada balasan.

"Lupakan dan ikhlaskan. Mencintai tidak harus memiliki. Terkadang melihat ia bahagia saja sudah cukup. Meskipun itu bersama orang lain."

Mashiho menoleh mendengar ucapan bijak itu. Matanya membola ketika melihat siapa seseorang yang berdiri di hadapannya.



💎

Seorang laki-laki melangkah dengan wajah penuh amarah. Ia membuka pintu kamar dengan kasar. Membuat sang pemilik kamar terkejut karenanya.

"LO GILA!?" ucap pemilik kamar emosi. Gadis dengan rambut terurai itu menatap tajam laki-laki yang mengusik ketenangannya.

"Ini semua ulah lo kan?"

Gadis itu memiringkan kepalanya. Tidak mengerti dengan apa yang laki-laki itu maksud karena pertanyaannya yang tidak jelas mengarah kemana. "Maksud lo apa?"

"Gak usah pura-pura gak tau. Lo kan yang udah nyulik Rara? Lo gila? Maksud lo kayak gitu apa?" Laki-laki itu bertanya marah. Ia tak habis pikir dengan kelakuan gadis di depannya ini.

Gadis itu berdiri dari duduknya. Ia berjalan mendekati laki-laki itu dengan ekspresi yang sulit di mengerti."Lo jangan asal tuduh. Ngapain juga gue nyulik Rara."

"Gak usah ngeles! Gue tau!"

Dengan kesal, gadis itu berdecak. "Terus kalo emang iya kenapa? Lo mau gue ngapain?"

Mendengar pengakuan itu, laki-laki tadi terkekeh. "Akhirnya lo ngaku. Gue cuma pengen lo berhenti gangguin Rara. Lo gak sadar? Tindakan lo itu udah termasuk kriminal. Lo mau di penjara?" Tatapannya berubah tajam kembali. Ia menatap tepat di kedua manik gadis itu.

Di Jodohin | Yoon Jaehyuk [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang