#29

1.9K 197 21
                                    

Minal Aidzin wal faizin mohon maaf lahir dan batin semuanyaaa!

Maaf nih kalo Zya ada salah kata yang buat kalian tersinggung. Zya juga manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Jadi maafin Zya ya soalnya kalo mencintai, Zya udah milik Jaehyuk, jadi monmaaf gabisa.

...

Happy Reading ✨
Jangan lupa vote dan comment
.
.
.

Pagi hari menyapa kembali. Kencangnya angin membuat pagi ini terasa lebih dingin dari biasanya. Apalagi semalam hujan sempat mampir, sekedar singgah setelah beberapa hari tak kunjung datang.

"Dingin banget kayak Kak Jae." Rara yang hendak bersantai di balkon, memilih mengurungkan niatnya dan kembali masuk ke dalam sesaat setelah dinginnya angin menusuk tulangnya. Padahal sudah seperti rutinitas sehari-hari bagi Rara, bersantai di balkon hanya untuk sekedar menghirup udara segar. Dengan ditemani secangkir teh hangat di tangan serta kicauan burung-burung yang senantiasa menjadi melodi pengiring di pagi yang cerah. Sederhana namun dapat menyejukkan hati dan menjernihkan pikiran. Membangkitkan kembali semangat untuk mengawali hari. Hari baru, rintangan baru.

Rara memasuki kamarnya. Berhenti tepat di hadapan sebuah lemari besar dengan raut wajah menantang. Ia membuka pintu lemari itu, lalu mulai meneliti satu persatu pakaian yang ada di dalamnya.

"Lo kalah, hari ini gw ga mau pake lo," ucap Rara menutup pintu lemari yang berisikan full dress-dress cantik selutut yang biasa ia pakai saat ada acara.

"Sweater bagus juga." Kali ini Rara menelisik satu persatu sweater yang ia punya. Isi pintu kedua lemari ini penuh dengan koleksi sweater-sweater Rara. Semua warna lengkap tersusun disana. Mulai dari yang berwarna gelap seperti hitam hingga yang berwarna terang seperti merah. Bahkan sweater yang berwarna kuning terang juga ada disana.

Pernah sekali saat Rara menggunakan sweater kuning terang bergambarkan bulan sabit di dada sebelah kanannya itu, Rara mendapatkan ejekan dari teman-temannya. Pasalnya di tengah teriknya matahari, Rara sudah seperti cahaya illahi saja. Yang terangnya melebihi layar ponsel emak-emak. Belum lagi ketika hujan datang. Pasti Rara akan mendapatkan ejekan yang sangat tidak ramah bintang satu tapi benar bintang seratus.

Beralih dari perihal sweater kuning, kini Rara sedang membongkar lemari yang berisikan kaos-kaos miliknya serta ada beberapa baju one-set di sana. "Dingin-dingin gini pake kaos entar malah jadi Kak Jae versi cewe."

"Pake celana panjang sama jaket aja. Dingin nanti sakit bukan jadi gw versi cewe."

Rara berjengit kaget. Kepalanya tak sengaja terbentur lemari hingga menimbulkan suara yang cukup kuat.

Jaehyuk langsung menghampiri Rara yang berjongkok sambil memegangi kepalanya dengan sesekali meringis.

"Makanya hati-hati." Jaehyuk mengusap kepala Rara. Serasa seperti ada benjolan kecil di sana. Kemudian Jaehyuk menuntun Rara untuk duduk di tepian ranjang. Sementara dirinya mengambil salep untuk dioleskan ke benjolan di kepala Rara.

"Mikinyi hiti-hiti. Kalo Kak Jae ga ngangetin, Rara juga ga akan ke pentok lemari." Rara menghunuskan tatapan tajamnya pada Jaehyuk. Suaminya itu, sudah salah tapi tidak sadar sama sekali.

Jaehyuk diam. Sibuk mengoleskan salep.

"Kok diem? Gamau minta maaf? Gara-gara Kak Jae loh kepala Rara nyium lemari," gerutu Rara mendongakkan kepalanya menatap Jaehyuk. Ia sesekali meringis ketika merasakan sakit akibat benjolan yang ada di kepalanya.

"Iya sayang iya, aku minta maaf karena udah bikin benjol kepala kamu," gemas Jaehyuk sembari mencubiti kedua pipi Rara.

"Minta maaf ya minta maaf, tapi jangan nyubit juga," balas Rara cemberut. Lalu membuang mukanya ke arah lain karena blushing.

Di Jodohin | Yoon Jaehyuk [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang