#37

1K 127 13
                                    

Happy Reading ✨
Jangan lupa vote and comment

.
.
.

Pagi ini berbeda dari pagi-pagi sebelumnya. Jika biasanya berdua maka pagi ini harus berempat. Saat ini Rara sedang berada di meja makan bersama dengan kedua sahabat serta sepupunya. Dalam hening mereka sibuk menikmati sarapan mereka masing-masing.

Hari ini, Rara akan pergi ke sekolah bersama mereka. Sedangkan Jaehyuk, ia memilih izin dan tidak ke sekolah hari ini. Dari kemarin hingga sekarang, Jaehyuk masih saja di rumah sakit untuk menjaga Soodam. Jaehyuk sudah mengirimkan pesan kepada Rara soal itu. Bahkan tadi pagi, Jaehyuk juga sempat menelepon Rara karena khawatir.

"Udah pada selesai belum? Udah telat nih," ujar Arin. Gadis itu melirik jam di ponselnya. Ia memang sangat anti dengan yang namanya telat. Selain pintar, Arin juga adalah gadis yang disiplin. Ia selalu berangkat ke sekolah di pagi hari, dimana sekolah masih sangat sepi. Hanya dalam beberapa waktu saja Arin datang terlambat. Itu juga 10 menit sebelum masuk. Berbeda dengan Wony yang setiap harinya datang 5 menit sebelum bel berbunyi.

"Udah kok," jawab ketiganya kompak, kemudian membawa piring kotor ke tempat pencuci piring.

"Eh nanti aja nyucinya, itu mah gampang, pulang sekolah gue cuci. Sekarang ayo kita berangkat sebelum Arin ngamuk," cegah Rara ketika melihat Sieun yang hendak mencuci piring. Sieun akhirnya mengangguk lalu menyusul Rara yang sudah terlebih dahulu ke depan.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, keempatnya sampai di pekarangan sekolah SMA DIAMOND. Keempatnya menghela nafas lega ketika berhasil melewati gerbang dengan tepat waktu. Lewat 1 menit saja maka gerbang akan ditutup.

"Sejarah nih gue dateng telat," ungkap Arin sembari melepas seatbelt yang menghalangi tubuhnya.

Kekehan terdengar dari mulut Rara dan Wony. Keduanya kompak menyengir sembari menggaruk tengkuk mereka yang tak gatal. Merasa tak enak karena telah mencoreng kedisiplinan Arin.

"Sekali sekali napa Rin," ucap Wony dengan nada tak enaknya. Kekehan juga masih mengiringi akhir kalimatnya.

Arin tak membalas ucapan Wony, gadis itu keluar dari dalam mobil dengan wajah masam. Rara dan Wony saling lirik, tahu dengan sifat temannya itu. Arin sangat membenci yang namanya datang terlambat.

Sieun yang berada di kursi kemudi hanya diam memperhatikan. Tak berniat menimbrung atau mencampuri urusan tiga sekawan itu. Gadis itu memilih bodo amat dan tak peduli.

Keempatnya kemudian berjalan di koridor menuju ke kelas. Di sepanjang perjalanan, banyak pasang mata yang menatap mereka tak suka. Bukan, bukan mereka namun hanya Rara sendirian. Hingga Rara merasa risih ditatap seperti itu. Kegaduhan pun mulai terjadi ketika beberapa dari mereka mulai mencibiri Rara secara terang-terangan.

"Gak nyangka Kak Jae milih dia jadi pacarnya. Kaya gak sesuai aja."

"Iya ya, gue juga gak setuju mereka pacaran."

"Tapi dia imut loh."

"Congrats ya Ra. Moga langgeng!"

"Ini cewek yang udah berani macarin Kak Jae? Udah jelek belagu lagi, iwh."

"Jadi ini pacarnya Jaehyuk? Jelek banget gak cocok sama Jaehyuk, masih cantikan gue."

"Gue sih nggak masalah Kak Jae sama siapa aja, asal dia bahagia mah kenapa engga?"

"Jangan-jangan nih cewek pake pelet lagi biar Kak Jae mau sama dia."

"Atau dia ngancem Kak Jae lagi buat nerima dia?"

Di Jodohin | Yoon Jaehyuk [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang